Seperti yang dipublikasikan melalui siaran pers di situs Kemdikbud (17/12/2014) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesi...
Home / All posts
20 December 2014
Seperti yang dipublikasikan melalui siaran pers di situs Kemdikbud (17/12/2014) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia meluncurkan ruang partisipasi publik terkait Kurikulum 2013 melalui SMS khusus 1771, dan situs pengaduan.kemdikbud.go.id bagi seluruh masyarakat Indonesia. Masyarakat dapat mengirim masukan, atau pengaduan dengan mengirimkan pesan singkat ke nomor 1771 dengan mengetik KUR (spasi) peran#masukan, atau dengan mengisi formulir media jaringan pada situs pengaduan.kemdikbud.go.id yang tersedia.
Pembukaan ruang pengaduan publik ini ternyata langsung direspon positif oleh banyak kalangan. Salah satunya berasal dari guru SMA Negeri 3 Jombang. Melalui surat elektroniknya dia mengadukan perihal hilangnya mata pelajaran TIK/KKPI pada struktur kurikulum 2013. Dia mengharapkan agar TIK / KKPI bisa berdiri kembali sebagai mata pelajaran wajib di struktur kurikulum nasional.
Surat elektronik dari Taqwin M Guru SMA Negeri 3 Jombang dapat disimak sselengkapnya berikut ini.
Dengan hormat,
Sehubungan dengan telah dilaksanakannya Kurikulum 2013 bagi sekolah yang ditunjuk mulai tahun pelajaran 2013 / 2014 dan berlaku serentak bagi seluruh sekolah mulai tahun pelajaran 2014 / 2015, ada hal yang penting yang kiranya perlu memperoleh perhatian tim pengembang kurikulum dan segenap jajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal penting tersebut adalah mengenai hilangnya mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ( di jenjang SMA / MA / sekolah sederajat, untuk berikutnya disebut dengan TIK ) serta Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi ( di jenjang SMK / MAK / sekolah sederajat, untuk berikutnya disebut dengan KKPI ).
Sejak berjalannya Kurikulum 2013 mulai tahun pelajaran 2013 / 2014, baik di situs kemdikbud.go.id ( http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013-3 ), informasi dari dinas pendidikan, pengawas, maupun pihak lain yang terkait, selalu dikatakan bahwa Kurikulum 2013 tidak menghapus mata pelajaran terutama TIK / KKPI dan mengintegrasikannya dengan pelajaran lain. Hal ini ternyata sangat bertentangan dengan kenyataan di lapangan, bahwa pada kenyataannya TIK / KKPI benar-benar dihilangkan sebagai mata pelajaran wajib dari struktur Kurikulum 2013. Bagi siapa pun yang mencermati hal ini, tentu semua paham bahwa pernyataan 'tidak menghapus mata pelajaran TIK / KKPI dan mengintegrasikan TIK / KKPI ke semua mata pelajaran' hanyalah merupakan ungkapan kiasan untuk memperhalus makna yang arti sebenarnya adalah 'menghapus TIK / KKPI'.
Penghapusan mata pelajaran TIK / KKPI ini sangat disayangkan oleh siswa-siswi, guru TIK / KKPI pada khususnya, maupun guru mata pelajaran lain serta masyarakat umum pada umumnya, Kenapa demikian? Di era serba komputer dewasa ini, Kurikulum 2013 yang notabene penyempurnaan KTSP, justru secara terang-terangan menghapus mata pelajaran berbasis teknologi informasi. Negara-negara lain di dunia gencar-gencarnya mengembangkan pendidikan teknologi informasi melalui sistem pendidikan di negara masing-masing, tapi di Indonesia melalui Kurikulum 2013 justru menghilangkan TIK / KKPI. Bagi siswa, TIK / KKPI dianggap sebagai pelajaran yang menyenangkan dan membuka cakrawala pandang mereka terhadap perkembangan dunia teknologi informasi. Banyak pertanyaan kritis dan ide-ide brilian terkait perkembangan teknologi informasi yang bisa guru peroleh dari calon-calon penerus bangsa ini. Apabila ide brilian dan minat besar siswa ini tidak terarahkan melalui pelajaran TIK / KKPI, potensi yang sangat besar ini tentu akan sirna dengan sia-sia.
Alasan pengintegrasian TIK / KKPI yang sejatinya penghapusan TIK / KKPI sebagaimana selama ini disampaikan ke guru dan siswa, dirasakan sangat tidak masuk akal. Kenapa demikian? Teknologi informasi ( dalam hal ini ilmu komputer / informatika ) merupakan suatu disiplin sains tersendiri yang kepengajarannya maupun pengembangan keilmuannya tidak bisa dicampur-campur dengan disiplin ilmu lain. Ilmu komputer / sains memang bisa mendukung dan berintegrasi ke semua disiplin ilmu yang ada saat ini, tapi ilmu komputer / informatika sebagai sebuah sains, tidak bisa dicampur dengan disiplin ilmu lain. Ketegasan ini perlu dipahami oleh siapa saja dan tentunya tim pengembang kurikulum sudah sangat paham akan hal ini.
Desakan dari guru dan siswa yang disuarakan melalui PGRI ataupun organisasi keguruan lain akan pentingnya mata pelajaran TIK / KKPI sebagai mata pelajaran wajib di struktur kurikulum nasional, akhirnya membuahkan hasil berupa Permendikbud No. 68 Tahun 2014. Sangat disayangkan, menurut Permendikbud No. 68 Tahun 2014 ini, TIK / KKPI 'hanya' berstatus sebagai layanan TIK sebagaimana layanan bimbingan konseling yang artinya TIK / KKPI tetap belum bisa kembali sebagai sebuah mata pelajaran wajib. Status TIK / KKPI yang 'hanya' sebagai layanan TIK / KKPI sangat membuat gundah para pengajar, praktisi, pemerhati ilmu komputer / informatika dan juga menimbulkan tanda tanya besar di kalangan siswa, kenapa TIK / KKPI 'hanya' berstatus sebagai layanan dan bukan mata pelajaran.
Pentingnya TIK / KKPI sebagai mata pelajaran wajib di sekolah adalah sebagai dasar dan bekal pengetahuan ilmu komputer / informatika, dasar pengembangan logika di bidang informatika ( yang diwujudkan berupa Olimpiade Sains Komputer / International Olympiad in Informatics atau Lomba Kreatifitas Siswa ), sekaligus sebagai pembentukan pola pikir kepada siswa mengenai perlunya etika dan bagaimana penggunaan teknologi informasi di saat ini dengan lebih bijak. Cakrawala pandang siswa terhadap urgensi ilmu komputer / informatika sebagai sains ini perlu dibuka dan langkah ini hanya akan berhasil dengan menempatkan ilmu komputer / informatika sebagai suatu disiplin ilmu yang independen dan diwujudkan sebagai mata pelajaran tersendiri dan bersifat wajib sebagaimana telah dilaksanakan di KBK dan di KTSP.
Berbagai hal di bidang pendidikan saat ini juga kian erat dengan teknologi informasi. Pendataan siswa melalui Dapodikmen dan Padamu Negeri, kian menuntut siswa dan guru untuk lebih 'melek' dunia teknologi informasi. Pemahaman pemanfaatan layanan-layanan berbasis teknologi informasi ini disamping secara praktikal langsung dipraktekkan juga perlu dilandasi kajian pemahaman keilmuan teknologi informasi itu sendiri.Pemahaman keilmuan teknologi informasi ini hanya bisa diwujudkan apabila TIK / KKPI bisa berdiri kembali sebagai mata pelajaran wajib di struktur kurikulum nasional.
Oleh karena itu, melalui e-mail saya ini, saya ingin menyampaikan beberapa hal berikut :
- Pada prinsipnya, saya maupun kami sebagai guru beserta seluruh siswa dari sekolah kami, tetap mendukung pelaksanaan Kurikulum 2013.
- Kami tetap menghargai keputusan pemerintah bahwa sekolah yang masih 1 semester menjalankan Kurikulum 2013, kembali menjalankan KTSP, sebagai salah satu upaya penyempurnaan Kurikulum 2013.
- Senyampang dengan terbitnya Permendikbud No. 160 Tahun 2014 yang membuka pintu penyempurnaan Kurikulum 2013 ini, maka saya mewakili guru-guru dan siswa terutama dari sekolah kami maupun guru dan siswa lainnya, mengusulkan supaya pada penyempurnaan Kurikulum 2013, mata pelajaran TIK / KKPI bisa kembali masuk menjadi mata pelajaran wajib di struktur kurikulum nasional.
- Adapun muatan pelajaran TIK / KKPI berikutnya bisa terus dikembangkan dan direvisi dengan menyesuaikan perkembangan zaman yang berlangsung saat itu. Pengembang kurikulum bisa bekerja sama dengan PGRI, organisasi guru TIK / KKPI, ilmuwan / ahli bidang informatika, maupun praktisi TI dari dunia usaha / dunia industri untuk menyusun muatan pelajaran TIK / KKPI.
- Mendorong pemerintah untuk memberikan dukungan bagi siswa-siswi untuk meningkatkan prestasi di bidang informatika nasional maupun internasional melalui Olimpiade Sains Informatika SMA / MA, Lomba Kreatifitas Siswa SMK, atau kegiatan lain yang sejenis.
- Mendorong pemerintah untuk meningkatkan dukungan fasilitasi terhadap pengembangan mata pelajaran TIK / KKPI berupa dukungan fisik ( alat praktek, bantuan laboratorium, dan sebagainya ).
- Mengusulkan kepada pemerintah untuk meningkatkan kompetensi guru TIK / KKPI secara berkala mengingat informatika adalah bidang ilmu yang dinamis dengan pelatihan maupun pemberian beasiswa studi lanjut ( jenjang S2 atau bahkan sampai S3 ) bagi guru TIK / KKPI.
Demikian masukan yang dapat saya sampaikan mewakili segenap guru dan siswa di sekolah kami pada khususnya dan guru dan siswa di seluruh Indonesia pada umumnya. Mohon maaf apabila ada kata-kata atau ungkapan yang salah mauoun kurang berkenan pada e-mail saya ini.
Atas perhatiannya saya sampaikan terima kasih.
Hormat saya,
TAQWIN M
SMA Negeri 3 Jombang
19 December 2014
Dalam dunia perkantoran termasuk institusi pendidikan, membuat surat resmi merupakan pekerjaan yang rutin kita lakukan. Sebuah surat resmi harus memiliki kop surat. Kop surat merupakan bagian dari surat resmi, dan ditempatkan di bagian atas surat. Dengan adanya kop surat selain sebagai identitas lembaga juga berfungsi untuk membedakan antara surat formal dan non-formal.
Untuk membuat surat resmi (Dinas) umumnya kita lebih familiar menggunakan MS Word. Sebagai langkah pertama membuat surat tentunya kita harus membuat kop suratnya.
Karena bentuk dan format kop surat pada suatu instansi biasanya tetap, langkah copy paste dari file yang sudah ada sering kita lakukan. Lumayan repot kan ? Oleh karena itu berikut ini akan kita bahas bagaimana membuat kop surat dengan cepat menggunakan fasilitas “Building Block” yang ada pada MS Word.
Membuat Building Block Kop surat :
- Buka MS. Word
- Buatlah kop surat dari Instansi (sekolah) anda
- Block kop surat tersebut
- Pilih menu Insert
- Klik Quik Parts
- Pilih “Save Selection to Quick Part Gallery”
- Muncul Kotak dialog Create New Building Block >> Isi Name sesuai selera anda, misalnya “KOP Sekolah”
- Save and close >> akan muncul kotak dialog yang berbunyi : You have modified styles, building blocks (such as cover pages or headers), or other content that is stored in “Building Blocks”. Do you want to save changes to “Buoilding Blocks “? pilih “Yes”
- Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini
Jika kita sudah membuat building blocks seperti langkah-langkah di atas maka selanjutnya kita bisa membuat kop surat otomatis dengan cara :
- Buka MS Word
- Klik menu insert
- Pilih “Quick Part”
- Akan muncul Building Block dengan KOP SEKOLAH yang telah kita buat tadi, klik dia
- Kop sekolah akan muncul pada lembar kerja kita secara otomatis, tanpa harus kita repot membuatnya lagi.
Teknik ini juga bisa dipakai untuk membuat format-format yang sering kita gunakan. Misalnya surat Pengantar, Surat Keterangan, tabel-tabel dsb. Caranya sama dengan membuat kop surat.
Selamat mencoba
CARA MEMBUAT KOP SURAT OTOMATIS PADA MS. WORD
Dalam dunia perkantoran termasuk institusi pendidikan, membuat surat resmi merupakan pekerjaan yang rutin kita lakukan. Sebuah surat resmi...
17 December 2014
Agar proses instalasi dan penggunaannya berjalan lancar, sebaiknya kita mengikuti petunjuk-petunjuk berikut ini.
Persiapan
Syarat Instalasi:
- Laptop sudah terdapat DAPODIKDAS versi 30 berikut data lengkap dari satuan pendidikan yang valid
- Laptop dengan OS Windows XpSp2/7/8/Vista
Langkah langkah Instalasi
I. Download Aplikasi, pada link berikut ini :
II. Install berturut-turut :
- Rapor-SMP-v1003.exe
- updates_v10032.exe
- updates_v10033.exe
III. Buka : http://localhost/rapor-smp
IV. Login dengan username: admin dan password: admin
Fitur-Fitur
- Menu Sinkronisasi
Eksekusi untuk menyalin data dari database DAPODIK Sekolah ke Database Aplikasi Rapor Salinan Data untuk melihat data hasil Eksekusi menyalin data - Menu Deklarasi
Mata Pelajaran Tambahan untuk menambahkan mata pelajaran jika sekolah memberikan mata pelajaran selain yang terdapat pada Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Mulok untuk menambahkan mata pelajaran muatan lokal jika sekolah memberikan mata pelajaran muatan lokal yang didukung resmi oleh Gubernur dalam bentuk SK Ekstrakurikuler untuk mendefinisikan Ekstrakurikuler sampai dengan anggota Ekstrakurikuler tersebut Pemetaan Mata Pelajaran Agama untuk memetakan Peserta Didik jika terdapat Peserta didik yang mempelajari agama berbeda dengan aga yang dianutnya Konfigurasi untuk menetapkan Bobot Nilai Akhir, KKM dan PTK yang mengajar Mata Pelajaran Tambahan. - Menu Proses
Input Nilai Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan untuk merekan nilai harian. Input Deskripsi per Mata Pelajaran untuk membantu guru mengisi deskripsi yang terbentuk secara otomatis Input Nilai Akhir Pengetahuan untuk merekan nilai UAS dan UTS. Input Jurnal untuk merekan catatan harian kejadian tentang sikap peserta didik Input Nilai Absensi untuk merekan absensi peserta didik dalam bentuk rekap semester. Input Deskripsi Sikap antar Mata Pelajaran untuk membantu wali kelas mengisi deskripsi sikap antar mata pelajaran yang terbentuk secara otomatis - Menu Rapor adalah untuk mencetak Rapor dalam bentuk Word dan PDF.
- Menu Pengaturan adalah untuk mengatur pengguna yang akan melakukan input nilai, yang terdiri dari Guru dan Wali Kelas.
Untuk forum konsultasi masalah seputar aplikasi raport SMP bisa bergabung pada https://www.facebook.com/profile.php?id=100008663947511
DOWNLOAD APLIKASI RAPORT SMP V.1003
Setelah lama dinanti-nanti kehadirannya, akhirnya aplikasi resmi Raport SMP sesuai kurikulum 2013 dan terintegrasi dengan aplikasi dapod...
14 December 2014
Kompetensi profesional yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah kemampuannya di dalam penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban :
- merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
- meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
- bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;
- menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan
- memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Karena besar dan berat tugas, serta kewajiban yang diemban oleh seorang guru yang memiliki kompetensi profesional yang dikuatkan dengan dokumen sertifikat, maka ia berhak untuk mendapatkan tunjangan profesi sebesar 1 kali gaji pokoknya.
Untuk menilai kompetensi profesional seorang guru kelas/mata pelajaran dapat dilakukan melalui pengamatan dan pemantauan. Secara rinci prosesnya adalah sebagai berikut :
Kompetensi 13 | : | Penguasaan materi struktur konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. |
Jenis dan cara menilai | : | Profesional (Pengamatan) |
Pernyataan | : |
Rancangan, materi dan kegiatan pembelajaran, penyajian materi baru dan respon guru terhadap peserta didik memuat informasi pelajaran yang tepat dan mutakhir. Pengetahuan ini ditampilkan sesuai dengan usia dan tingkat pembelajaran peserta didik. Guru benar‐benar memahami mata pelajaran dan bagaimana mata pelajaran tersebut disajikan di dalam kurikulum. Guru dapat mengatur, menyesuaikan dan menambah aktifitas untuk membantu peserta didik menguasai aspek-aspek penting dari suatu pelajaran dan meningkatkan minat dan perhatian peserta didik terhadap pelajaran.
|
Indikator :
- Guru melakukan pemetaan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk mata pelajaran yang
diampunya, untuk mengidentifikasi materi pembelajaran yang dianggap sulit, melakukan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, dan memperkirakan alokasi waktu yang diperlukan. - Guru menyertakan informasi yang tepat dan mutakhir di dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
- Guru menyusun materi, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang berisi informasi yang tepat, mutakhir, dan yang membantu peserta didik untuk memahami konsep materi pembelajaran
Proses Penilaian
Sebelum Pengamatan:
Cermati RPP. Pelajari apakah materi yang tercakup dalam RPP merupakan materi yang tepat dan mutakhir.
Cermati RPP. Pelajari apakah materi yang tercakup dalam RPP merupakan materi yang tepat dan mutakhir.
Selama Pengamatan:
- Amati apakah guru menguasai, terampil dan lancar dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran atau apakah guru harus sering menggunakan catatan atau buku untuk menyampaikan pembelajaran.
- Amati apakah guru melaksanakan kegiatan pembelajaran berdasarkan kerangka topik yang dibahas, apakah guru dapat mengidentifikasi bagian‐bagian yang penting atau tidak dari topik tersebut.
- Amati apakah guru mengetahui topik‐topik tertentu yang mungkin sulit dipahami oleh peserta didik dan memerlukan pengulangan secara bervariasi.
- Amati bagaimana guru merespon pertanyaan atau pendapat peserta didik (apakah guru mau mendengar, menghargai dan merespon secara tepat dan benar pertanyaan dan pendapat peserta didik).
- Amati bagaimana guru menanggapi pertanyaan atau tanggapan peserta didik yang tidak relevan dengan tujuan pembelajaran.
- Amati berapa lama guru menanggapi pertanyaan atau tanggapan peserta didik tertentu tanpa mengabaikan peserta didik lainnya.
Setelah pengamatan: ‐
Pemantauan: ‐
Pemantauan: ‐
Kompetensi 14 | : | Mengembangkan keprofesian melalui tindakan reflektif |
Jenis dan cara menilai | : | Profesional (Pemantauan) |
Pernyataan | : |
Guru melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus menerus dan memanfaatkan hasil refleksi untuk meningkatkan keprofesian. Guru melakukan penelitian tindakan kelas dan mengikuti perkembangan keprofesian melalui belajar dari berbagai sumber, guru juga memanfaatkan TIK dalam berkomunikasi dan pengembangan keprofesian jika dimungkinkan.
|
Indikator :
- Guru melakukan evaluasi diri secara spesifik, lengkap, dan didukung dengan contoh pengalaman diri sendiri.
- Guru memiliki jurnal pembelajaran, catatan masukan dari teman sejawat atau hasil penilaian proses pembelajaran sebagai bukti yang menggambarkan kinerjanya.
- Guru memanfaatkan bukti gambaran kinerjanya untuk mengembangkan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran selanjutnya dalam program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).
- Guru dapat mengaplikasikan pengalaman PKB dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian pembelajaran dan tindak lanjutnya.
- Guru melakukan penelitian, mengembangkan karya inovasi, mengikuti kegiatan ilmiah (misalnya seminar, konferensi), dan aktif dalam melaksanakan PKB.
- Guru dapat memanfaatkan TIK dalam berkomunikasi dan pelaksanaan PKB.
Proses Penilaian
Sebelum pengamatan: ‐Selama Pengamatan: ‐
Setelah Pengamatan: ‐
Pemantauan:
- Penilai meminta guru menyediakan evaluasi diri dan rencana tahunan program PKB.
- Penilai meminta guru menyediakan bukti tentang keikutsertaanya dalam melaksanakan kegiatan PKB.
- Penilai meminta guru menjelaskan dampak PKB terhadap pembelajaran dengan contoh atau bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.
- Penilai meminta guru menyediakan bukti tentang refleksi diri misalnya jurnal pembelajaran, catatan penting dalam RPP, dsb.
- Penilai bertanya kepada guru apakah pernah mengakses laman (website) yang terkait dengan program PKB, jika ya berikan contohnya.
- Penilai meminta guru menjelaskan bagaimana memperoleh masukan dari peserta didik tentang kegiatan pembelajaran (misalnya apakah yang dipelajari menarik, bermanfaat bagi peserta didik, sesuai dengan kebutuhannya, dsb.).
- Penilai meminta guru menjelaskan apakah guru merupakan anggota profesi tertentu, apakah guru selalu hadir dalam kegiatan keprofesian: KKG/MGMP, seminar, lokakarya, dsb.
- Penilai meminta guru menjelaskan tentang perannya dalam kegiatan keprofesian (misalnya KKG/MGMP, seminar, lokakarya, dsb.), dan apakah hasil kegiatan keprofesian diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran dan diimbaskan kepada teman sejawat.
- Penilai melaksanakan wawancara dengan koordinator PKB dan bertanya bagaimana guru berpartisipasi dalam kegiatan PKB.
- Penilai melaksanakan wawancara dengan pengelola dan/atau peserta KKG/MGMP bagaimana guru yang dinilai berpartisiapasi dalam kegiatan yang dilaksanakan dalam program KKG/MGMP.
Kaitan tulisan :
CARA MENILAI PK GURU KELAS/MATA PELAJARAN bagian IV : KOMPETENSI PROFESIONAL
Kompetensi profesional yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah kemampuannya di dalam penguasaan materi pelajaran secara luas dan men...
13 December 2014
Untuk menilai kompetensi sosial seorang guru dapat dilakukan dengan cara pengamatan dan pemantauan. Kembali kami mengingatkan bahwa Pengamatan adalah kegiatan untuk menilai kinerja guru melalui diskusi sebelum pengamatan, pengamatan selama pelaksanaan proses pembelajaran, dan diskusi setelah,pengamatan. Sedangkan Pemantauan adalah kegiatan untuk menilai kinerja guru melalui pemeriksaan dokumen, wawancara dengan guru yang dinilai, dan/atau wawancara dengan warga sekolah.
Secara rinci proses penilaian PK Guru Kelas/Matapelajaran dapat dilakukan melalui proses sebagai berikut :
Kompetensi 10 | : | Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif. |
Jenis dan cara menilai | : | Sosial (Pengamatan dan Pemantauan) |
Pernyataan | : | Guru menghargai peserta didik, orang tua peserta didik dan teman sejawat. Guru bertindak inklusif, serta tidak diskriminatif terhadap peserta didik, teman sejawat, dan masyarakat sekitar. Guru menerapkan metode pembelajaran |
Indikator :
- Guru memperlakukan semua peserta didik secara adil, memberikan perhatian dan bantuan sesuai kebutuhan masing‐masing, tanpa memperdulikan faktor personal.
- Guru menjaga hubungan baik dan peduli dengan teman sejawat (bersifat inklusif), serta berkontribusi positif terhadap semua diskusi formal dan informal terkait dengan pekerjaannya.
- Guru sering berinteraksi dengan peserta didik dan tidak membatasi perhatiannya hanya pada kelompok tertentu (misalnya: peserta didik yang pandai, kaya, berasal dari daerah yang sama dengan guru).
Proses Penilaian
Sebelum Pengamatan: ‐Selama Pengamatan:
- Amati bagaimana guru membagi waktunya dalam berinteraksi dengan peserta didik, baik secara individu maupun kelompok.
- Amati bagaimana guru melakukan interaksi (bertanya, berdiskusi, dsb) dengan peserta didik untuk menarik perhatian seluruh peserta didik di kelas.
- Amati bagaimana guru menghargai proses dan hasil kerja peserta didik yang dianggap baik.
- Amati bagaimana guru menangani persaingan yang tidak sehat antarpeserta didik.
- Amati bagaimana guru manangani peserta didik yang melakukan tindakan negatif terhadap peserta didik lainnya (misalnya diskriminasi etnik, gender, agama, dsb.).
- Amati apakah guru memberikan perhatian yang sama terhadap setiap peserta didik, atau hanya
memberikan perhatian terhadap peserta didik atau kelompok peserta didik tertentu.
Setelah Pengamatan: ‐
Pemantauan:
Tanyakan kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, atau koordinator PKB tentang:
Tanyakan kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, atau koordinator PKB tentang:
- hubungan dan kepedulian guru terhadap teman sejawat dan orang tua peserta didik; dan
- kontribusi guru dalam berbagai diskusi formal dan informal terkait dengan pekerjaannya.
Kompetensi 11 | : |
Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua peserta didik, dan masyarakat
|
Jenis dan cara menilai | : | Sosial ( Pemantauan) |
Pernyataan | : | Guru berkomunikasi secara efektif baik lisan maupun tulisan dengan orang tua peserta didik dan masyarakat. Guru menyediakan informasi resmi (baik lisan maupun tulisan) kepada orang tua peserta didik tentang program pembelajaran dan kemajuan peserta didik (sekurang‐kurangnya dua kali dalam setahun). Guru berpartisipasi dalam kegiatan kerjasama antara sekolah dan masyarakat dan berkomunikasi dengan komunitas profesi dan berpartisipasi dalam kegiatan yang relevan |
Indikator :
- Guru menyampaikan informasi tentang kemajuan, kesulitan, dan potensi peserta didik kepada orang tuanya, baik dalam pertemuan formal maupun tidak formal antara guru dan orang tua, teman sejawat, dan dapat menunjukkan buktinya.
- Guru ikut berperan aktif dalam kegiatan di luar pembelajaran yang diselenggarakan oleh sekolah dan masyarakat dan dapat memberikan bukti keikutsertaannya.
- Guru memperhatikan sekolah sebagai bagian dari masyarakat, berkomunikasi dengan masyarakat sekitar, serta berperan dalam kegiatan sosial di masyarakat.
Proses Penilaian
Sebelum Pengamatan: ‐Selama Pengamatan: ‐
Setelah Pengamatan: ‐
Pemantauan:
- Penilai meminta guru menyediakan dokumen/catatan tentang pertemuan guru dengan orang tua
berkaitan dengan kemajuan, kesulitan, dan potensi peserta didik. Cermati dan catat aspek spesifik yang telah dilakukan guru terkait dengan hal‐hal tersebut. - Penilai meminta guru menyediakan dokumen/catatan yang membuktikan kerjasamanya dengan teman sejawat dan/atau tenaga kependidikan untuk membantu peserta didik yang membutuhkan layanan khusus (misalnya layanan BK dengan guru BK, layanan administrasi dengan tenaga kependidikan, dsb).
- Tanyakan kepada teman sejawat dan/atau orang tua peserta didik tentang perilaku, sikap, atau kegiatan guru yang berhubungan dengan kegiatan non‐pembelajaran.
Kaitan tulisan :
CARA MENILAI PK GURU KELAS/MATA PELAJARAN bagian III : KOMPETENSI SOSIAL
Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Kompetesi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berintera...
Kompetensi kepribadian terdiri dari 3 sub kompetensi yaitu Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional, Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan dan Etos Kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru.
Cara menilai kompetensi kepribadian adalah melalui Pengamatan dan Pemantauan. Sekedar mengingatkan dari postingan sebelumnya, Pengamatan adalah kegiatan untuk menilai kinerja guru melalui diskusi sebelum pengamatan, pengamatan selama pelaksanaan proses pembelajaran, dan diskusi setelah,pengamatan. Sedangkan Pemantauan adalah kegiatan untuk menilai kinerja guru melalui pemeriksaan dokumen, wawancara dengan guru yang dinilai, dan/atau wawancara dengan warga sekolah.
Kompetensi 8 | : | Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional Indonesia |
Jenis dan cara menilai | : | Kepribadian (Pengamatan dan Pemantauan) |
Pernyataan | : | Guru bertindak sesuai dengan hukum di Indonesia. Semua kegiatan yang dilaksanakan oleh guru mengindikasikan penghargaanya terhadap berbagai keberagaman agama, keyakinan yang dianut, suku, adat istiadat daerah asal, latar belakang sosial ekonomi, dan/atau tampilan fisik. |
Indikator :
- Guru menghargai dan mempromosikan prinsip‐prinsip Pancasila sebagai dasar ideologi dan etika bagi semua warga Indonesia.
- Guru mengembangkan kerjasama dan membina kebersamaan dengan teman sejawat tanpa memperhatikan perbedaan yang ada (misalnya: suku, agama, dan gender).
- Guru saling menghormati dan menghargai teman sejawat sesuai dengan kondisi dan Keberadaan masing‐masing.
- Guru memiliki rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia.
- Guru mempunyai pandangan yang luas tentang keberagaman bangsa Indonesia (misalnya: budaya, suku, agama).
Proses Penilaian
Sebelum Pengamatan: ‐
Bagaimana pandangan guru tentang keberagaman bangsa Indonesia (misalnya: budaya, suku, agama).
Bagaimana pandangan guru tentang keberagaman bangsa Indonesia (misalnya: budaya, suku, agama).
Selama Pengamatan: ‐
Setelah Pengamatan: ‐
Pemantauan:
Penilai mewawancarai warga sekolah (teman sejawat, peserta didik, orang tua, dan tenaga kependidikan lainnya), dan meminta penjelasan dan contoh tentang perilaku dan reputasi guru yang dinilai terkait dengan:
Penilai mewawancarai warga sekolah (teman sejawat, peserta didik, orang tua, dan tenaga kependidikan lainnya), dan meminta penjelasan dan contoh tentang perilaku dan reputasi guru yang dinilai terkait dengan:
- bagaimana guru memahami prinsip‐prinsip Pancasila sebagai dasar ideologi dan etika bagi semua warga Indonesia;
- bagaimana sikap guru dalam pergaulan sehari‐hari (menghormati, menghargai, dan membantu satu sama lain, sesuai dengan kondisi dan keberadaan masing‐masing, bangga sebagai bangsa Indonesia);dan
- bagaimana pandangan guru tentang keberagaman bangsa Indonesia (misalnya: budaya, suku, agama).
Kompetensi 9 | : | Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan |
Jenis dan cara menilai | : | Kepribadian (Pengamatan dan Pemantauan) |
Pernyataan | : | Guru menampilkan diri sebagai teladan bagi peserta didik dan masyarakat. Guru dihormati oleh peserta didiknya dan oleh anggota masyarakat sekitarnya, termasuk orang tua siswa. |
Indikator
- Guru bertingkah laku sopan dalam berbicara, berpenampilan, dan berbuat terhadap semua peserta didik, orang tua, dan teman sejawat.
- Guru mau membagi pengalamannya dengan kolega, termasuk mengundang mereka untuk mengobservasi cara mengajarnya dan memberikan masukan.
- Guru mampu mengelola pembelajaran yang membuktikan bahwa guru dihormati oleh peserta didik, sehingga semua peserta didik selalu memperhatikan guru dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
- Guru bersikap dewasa dalam menerima masukan dari peserta didik dan memberikan esempatan kepada peserta didik untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
- Guru berperilaku baik untuk mencitrakan nama baik sekolah.
Proses Penilaian
Sebelum Pengamatan: ‐Selama Pengamatan:
- Amati bagaimana guru berbicara dan bersikap terhadap peserta didiknya (misalnya apakah sesuai dengan usia, tidak merendahkan diri peserta didik, santun, dsb.).
- Amati bagaimana peserta didik berbicara dan bersikap terhadap gurunya (misalnya sopan, santun, terbuka, apakah peserta didik selalu memperhatikan guru waktu berbicara, selalu melaksanakan petunjuk guru, apakah guru perlu medisiplinkan peserta didiknya, dsb.).
- Amati bagaimana guru memastikan setiap peserta didik melakukan tugas dan berpartisipasi aktif dalam pembelajarannya.
Setelah Pengamatan: ‐
Pemantauan:
Penilai melakukan wawancara dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan/atau koordinator PKB
tentang:
Penilai melakukan wawancara dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan/atau koordinator PKB
tentang:
- kehadiran guru di sekolah dan di kelas (apakah selalu hadir sesuai jam mengajarnya, apakah selalu masuk kelas tepat waktu, dsb.);
- apakah guru memenuhi tugas non‐pembelajarannya dan bagaimana guru mempersiapkan tugas‐tugas tersebut (misalnya apakah hasil tes dikembalikan kepada peserta didik tepat waktu, apakah rajin melakukan supervisi kegiatan ekstra‐kurikulum, dsb), dan apakah pekerjaannya sesuai dengan standar yang diharapkan oleh sekolah;
- bagaimana guru berbagi pengalaman keberhasilan dalam pembelajaran dengan teman sejawat; dan
- bagaimana guru bekerja sebagai anggota kelompok dalam komunitas sekolah termasuk dalam kegiatan KKG/MGMP.
Kompetensi 10 | : | Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru |
Jenis dan cara menilai | : | Kepribadian (Pengamatan dan Pemantauan) |
Pernyataan | : |
Guru berperilaku sesuai dengan kode etik profesi guru. Guru melaksanakan tugasnya sesuai dengan harapan kepala sekolah/madrasah dan komite sekolah/madrasah. Semua kegiatan guru memperhatikan kebutuhan peserta didik, teman sekerja, dan tujuan sekolah.
|
Indikator
- Guru mengawali dan mengakhiri pembelajaran dengan tepat waktu.
- Jika guru harus meninggalkan kelas, guru mengaktifkan siswa dengan melakukan hal‐hal produktif terkait dengan mata pelajaran, dan meminta guru piket atau guru lain untuk mengawasi kelas.
- Guru memenuhi jam mengajar dan dapat melakukan semua kegiatan lain di luar jam mengajar
berdasarkan ijin dan persetujuan pengelola sekolah. - Guru meminta ijin dan memberitahu lebih awal, dengan memberikan alasan dan bukti yang sah jika tidak menghadiri kegiatan yang telah direncanakan, termasuk proses pembelajaran di kelas.
- Guru menyelesaikan semua tugas administratif dan non‐pembelajaran dengan tepat waktu sesuai standar yang ditetapkan.
- Guru memanfaatkan waktu luang selain mengajar untuk kegiatan yang produktif terkait dengan tugasnya.
- Guru memberikan kontribusi terhadap pengembangan sekolah dan mempunyai prestasi yang berdampak positif terhadap nama baik sekolah.
- Guru merasa bangga dengan profesinya sebagai guru.
Proses Penilaian
Sebelum pengamatan: ‐
Selama Pengamatan:
Amati apakah guru memiliki materi tambahan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dapat dipergunakan oleh guru piket apabila guru bersangkutan harus melakukan tugas lain.
Amati apakah guru memiliki materi tambahan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dapat dipergunakan oleh guru piket apabila guru bersangkutan harus melakukan tugas lain.
Setelah pengamatan: ‐
Pemantauan:
- Dua kali dalam satu semester, penilai melakukan kunjungan ke kelas di awal, di tengah dan di akhir jam pelajaran yang mengamati:
1.1. apakah guru tepat waktu dalam mengawali dan mengakhiri kelasnya; dan
1.2. apakah peserta didiknya tetap melakukan tugas‐tugas mereka sesuai dengan jadwal. - Dua kali dalam satu semester penilai bertanya kepada peserta didik, diantaranya:
1.1. apakah guru yang bersangkutan pernah tidak hadir
1.2. jika guru tidak hadir, kegiatan apa yang dilakukan oleh peserta didik. - Dalam wawancara dengan warga sekolah (teman sejawat, peserta didik, orang tua, dan tenaga kependidikan lainnya, koordinator PKB), penilai meminta mereka untuk menjelaskan perilaku guru yang dinilai terhadap tugas‐tugas non pembelajaran.
Kaitan tulisan :
CARA MENILAI PK GURU KELAS/MATA PELAJARAN, bagian II : KOMPETENSI KEPRIBADIAN
Setelah sebelumnya kita membahas bagaimana cara menilai PK Guru untuk kompetensi pedagogik, maka kali ini kita akan membahas tentang cara...
12 December 2014
Ketika saya banyak ditanya oleh rekan-rekan Operator Sekolah di medsos seputar PK Guru yang dilaksanakan melalui Aplikasi Padamu Negeri, saya sering terdiam bingung mau menjawab apa. Misalnya saja mereka bertanya tentang berapa nilai ideal kita perikan pada PK Guru, mana contoh catatan fakta dan sebagainya.
Kenapa saya bingung menjawabnya ? pertanyaan-pertanyaan teknis seperti itu cocoknya ditanyakan oleh tim penilai PKG yang dibentuk oleh Kepala Sekolah, jadi operator sekolah tugasnya hanya menginput data yang diperoleh dari hasil penilaian tim asesor.
Akan tetapi kenyataan yang sering terjadi di lapangan memang demikian adanya. Semua pekerjaan yang bersinggungan dengan media IT sering dibebankan kepada operator sekolah. Bagaimana kita bisa mencapai harapan peningkatan mutu yang diinginkan kalau hal ini terus dibiarkan terjadi.
Oleh karena itu pada kesempatan ini saya ingin mengajak kita semua untuk bersama-sama mempelajari bagaimana cara penilaian PK Guru sesuai panduan Buku 2 Pedoman PK Guru.
Agar tidak terlalu panjang tulisannya, (kadang-kadang kia suka pusing melihat tulisan yang panjang-panjang), maka pembahasan ini akan saya bagi 4 yaitu bagian I khusus untuk kompetensi pedagogik, bagian II untuk kompetensi Kepribadian, bagian III untuk kompetensi sosial dan bagian IV untuk kompetensi profesional.
Untuk melakukan penilaian PK Guru dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pengamatan dan pemantauan. Kedua jenis cara penilaian ini diterapkan tergantung pada jenis kompetensi yang akan dinilai.
Pengamatan adalah kegiatan untuk menilai kinerja guru melalui diskusi sebelum pengamatan, pengamatan selama pelaksanaan proses pembelajaran, dan diskusi setelah,pengamatan. Sedangkan Pemantauan adalah kegiatan untuk menilai kinerja guru melalui pemeriksaan dokumen, wawancara dengan guru yang dinilai, dan/atau wawancara dengan warga sekolah.
Semua proses penilaian itu dicatat dalam lembar catatan fakta, yang selanjutnya dianalisis pada lembar verifikasi agar kita bisa menentuakan nilai/skor masing-masing indikatornya. Adapun proses penilaian PK Guru kelas/mata pelajaran adalah sebagai berikut.
Kompetensi 1 | : | Mengenal karakteristik peserta didik |
Jenis dan cara menilai | : | Kompetensi Pedagogik (Pengamatan dan Pemantauan) |
Pernyataan | : |
Guru mencatat dan menggunakan informasi tentang karakteristik peserta didikuntuk membantu proses embelajaran. Karakteristik ini terkait dengan aspek fisik intelektual, sosial emosional, moral, dan latar belakang sosial budaya.
|
Indikator
- Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya.
- Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
- Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda.
- Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya.
- Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik.
- Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti aktivitas
pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak termarginalkan (tersisihkan, diolok‐olok, minder, dsb).
Proses Penilaian
Sebelum Pengamatan:- Mintalah daftar nama peserta didik.
- Pilihlah 4 (empat) nama peserta didik secara random. Tanyakan bagaimana kemampuan belajar keempat peserta didik tersebut. Mintalah bukti hasil ulangan terakhir keempat peserta didik tersebut.
- Pilihlah 4 (empat) nama peserta didik lain. Tanyakan bagaimana karakteristik keempat peserta didik tersebut (aktif, pendiam, pemalu, ceria, dsb.).
-
- Mintalah guru untuk memilih satu nama peserta didik dengan karakteristik teretntu (misalnya aspek intelektual). Tanyakan bagaimana cara membantu mengembangkan potensinya tersebut.
- Mintalah guru memilih satu nama peserta didik dengan kekurangan tertentu (misalnya aspek sosial). Tanyakan bagaimana cara membantu peserta didik tersebut untuk mengatasi kelemahannya.
- Tanyakan kepada guru, apakah di kelas ada peserta didik yang mempunyai kelainan fisik tertentu. Bila ada, bagaimana cara memastikan bahwa peserta didik tersebut dapat belajar dengan baik.
- Tanyakan kepada guru, apakah baru‐baru ini ada kejadian luar biasa dalam keluarga peserta didik (kelahiran, kematian, sedang ada yang sakit, dsb.). Tanyakan apakah hal tersebut berdampak terhadap pembelajaran peserta didik yang bersangkutan, dan bagaimana mengatasinya.
- Tanyakan kepada guru apakah ada peserta didik di kelas yang selalu menggangu peserta didik lain. Bila ada, bagaimana upaya untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lain.
- Mintalah guru untuk menjelaskan karakteristik umum kelas yang diajarnya (kelas yang rata‐rata memiliki peserta didik yang cerdas, kreatif, rata‐rata baik dalam mata pelajaran tertentu, dsb.).
Selama Pengamatan:
- Amati apakah guru mengatur posisi tempat duduk peserta didik sesuai dengan kegiatan/aktivitas
pembelajaran yang dilakukan. - Amati apakah guru hanya diam di depan kelas atau berkeliling mensupervisi semua peserta didik.
- Amati apakah selama proses pembelajaran guru melakukan pengecekan secara rutin dengan bertanya kepada peserta didik tentang keterbacaan media belajar yang digunakan (termasuk penjelasan pada papan tulis).
- Amati apakah selama proses pembelajaran guru melakukan pengecekan secara rutin bahwa semua peserta didik secara aktif melaksanakan tugas‐tugas yang diberikan.
- Amati apakah ada peserta didik yang melakukan kegiatan lain di luar kegiatan yang seharusnya dilakukan dan bagaimana guru bersikap terhadap peserta didik yang demikian.
Setelah pengamatan:
- Tanyakan kepada guru apakah ada alasan tertentu dari penempatan peserta didik (posisi tempat duduk) di dalam kelas (karena pendengaran atau penglihatan yang kurang jelas, karena perlu konsentrasi, dsb.).
- Mintalah guru menjelaskan persepsinya tentang hasil pembelajaran peserta didik (apakah sukses, apakah ada anak yang tidak berpartisipasi, dsb.).
Pemantauan:
Periksa pada awal dan pertengahan semester apakah guru membuat catatan tentang kemajuan dan
perkembangan peserta didik.
Periksa pada awal dan pertengahan semester apakah guru membuat catatan tentang kemajuan dan
perkembangan peserta didik.
Kompetensi 2 | : | Menguasai teori belajar dan prinsip‐prinsip pembelajaran yang mendidik |
Jenis dan cara menilai | : | Kompetensi Pedagogik (Pengamatan) |
Pernyataan | : |
Guru menetapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif sesuai dengan standar kompetensi guru. Guru menyesuaikan metode pembelajaran supaya sesuai dengan karakteristik peserta didik dan memotivasi mereka untuk belajar.
|
Indikator :
- Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran sesuai usia dan kemampuan belajarnya melalui pengaturan proses pembelajaran dan aktivitas yang bervariasi.
- Guru selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran tertentu dan menyesuaikan aktivitas pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman tersebut.
- Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan/aktivitas yang dilakukannya, baik yang sesuai maupun yang berbeda dengan rencana, terkait keberhasilan pembelajaran.
- Guru menggunakan berbagai teknik untuk memotiviasi kemauan belajar peserta didik.
- Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu sama lain, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran maupun proses belajar peserta didik.
- Guru memperhatikan respon peserta didik yang belum/kurang memahami materi pembelajaran yang diajarkan dan menggunakannya untuk memperbaiki rancangan pembelajaran berikutnya.
Proses Penilaian :
Sebelum Pengamatan :Mintalah RPP pada guru dan periksalah RPP tersebut.
- Pilihlah satu topik pembelajaran tertentu. Tanyakan bagaimana strategi untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, seberapa penting tujuan pembelajaran tersebut, dan bagaimana kaitannya dengan tujuan pembelajaran sebelumnya.
- Tanyakan seberapa jauh kegiatan atau aktivitas pembelajaran yang akan dilaksanakan sesuai dengan usia, kesiapan belajar, tingkat pembelajaran, dan cara belajar pserta didik.
- Tanyakan alasan yang melatar belakangi penyusunan rencana kegiatan atau rencana aktivitas dalam RPP.
Selama Pengamatan:
- Amati apakah guru melaksanakan aktivitas pembelajaran secara bervariasi.
- Amati apakah guru memberi kesempatan kepada semua peserta didik untuk menguasai materi
pembelajaran sesuai usia dan kemampuan belajarnya. - Amati apakah guru selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran tertentu dan menyesuaikan aktivitas pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman tersebut.
- Amati apakah guru memanfaatkan berbagai teknik untuk memberikan motivasi kemauan belajar
peserta didik melalui pemanfaatan berbagai teknik pembelajaran. - Amati bagaimana guru menghubungkan hal‐hal baru dengan pengetahuan awal yang dimiliki peserta didik.
- Amati bagaimana kegiatan yang dilaksanakan dapat membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
- Amati bagaimana guru menanggapi respon peserta didik terhadap materi yang sedang diajarkan.
Setelah pengamatan:
- Pilihlah satu aktivitas guru di kelas (yang diamati pada saat pengamatan) yang sesuai dengan rencana pembelajaran. Tanyakan mengapa guru melaksanakan aktivitas tersebut dan bagaimana kaitannya dengan tujuan pembelajaran.
- Pilihlah satu aktivitas di kelas (yang diamati pada saat pengamatan) yang dilaksanakan berbeda dari rencana pembelajaran. Tanyakan mengapa guru mengubah pelaksanaan pembelajaran menjadi sangat berbeda dengan rencana semula. Tanyakan pula apakah pengubahan tersebut terkait dengan keberhasilan pembelajaran.
Pemantauan: ‐
Kompetensi 3 | : | Pengembangan kurikulum |
Jenis dan cara menilai | : | Kompetensi Pedagogik (Pengamatan) |
Pernyataan | : |
Guru menyusun silabus sesuai dengan tujuan terpenting kurikulum dan menggunakan RPP sesuai dengan tujuan dan lingkungan pembelajaran.
Guru memilih, menyusun, dan menata materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. |
Indikator :
- Guru dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum.
- Guru merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk membahas materi ajar tertentu agar peserta didik dapat mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan.
- Guru mengikuti urutan materi pembelajaran dengan memperhatikan tujuan pembelajaran.
- Guru memilih materi pembelajaran yang: a) sesuai dengan tujuan pembelajaran, b) tepat dan mutakhir, c) sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik, d) dapat dilaksanakan di kelas dan e) sesuai dengan konteks kehidupan sehari‐hari peserta didik.
Proses Penilaian :
Sebelum Pengamatan:
Periksalah RPP, dan cermati apakah RPP tersebut telah sesuai dengan silabus dalam kurikulum sekolah.
Periksalah RPP, dan cermati apakah RPP tersebut telah sesuai dengan silabus dalam kurikulum sekolah.
Selama Pengamatan:
- Amati seberapa lancar, jelas dan lengkap guru menyampaikan materi yang diajarkannya.
- Amati bagaimana guru menyesuaikan materi yang dijarkan dengan usia, latar belakang, dan tingkat pembelajaran peserta didik.
- Amati bagaimana guru menghubungkan materi yang diajarkan dengan lingkungan dan kehidupan sehari‐hari peserta didik.
- Amati apakah materi yang diajarkan guru adalah materi yang mutakhir.
- Amati apakah kegiatan/aktifitas pembelajaran yang dilaksanakan guru mencakup berbagai tipe pembelajaran siswa.
- Amati bagaimana guru membantu mengembangkan kemampuan atau keterampilan generiknya (kreatifitas, berpikir kritis, berpikir inovatif, dan pemecahan masalah, dsb): Berapa jauh pengetahuan atau keterampilan generik tersebut tercakup dalam mata pelejaran tersebut.
Setelah pengamatan:
Meminta guru menjelaskan bagaimana dia memanfaatkan hasil pembelajaran yang
dilaksanakannya untuk mengembangkan topik mata pelajaran berikutnya.
Meminta guru menjelaskan bagaimana dia memanfaatkan hasil pembelajaran yang
dilaksanakannya untuk mengembangkan topik mata pelajaran berikutnya.
Pemantauan: ‐
Kompetensi 4 | : | Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik |
Jenis dan cara menilai | : | Pedagogik (Pengamatan) |
Pernyataan | : |
Guru menyusun dan melaksanakan rancangan pembelajaran yang mendidik secara lengkap. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Guru menyusun dan menggunakan berbagai materi pembelajaran dan sumber belajar sesuai dengan karakteristik peserta didik. Jika relevan, guru memanfaatkan teknologi informasi komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran.
|
Indikator :
- Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah disusun secara lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut mengindikasikan bahwa guru mengerti tentang tujuannya.
- Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, bukan untuk menguji sehingga membuat peserta didik merasa tertekan.
- Guru mengkomunikasikan informasi baru (misalnya materi tambahan) sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik.
- Guru menyikapi kesalahan yang dilakukan peserta didik sebagai tahapan proses pembelajaran, bukan semata‐mata kesalahan yang harus dikoreksi. Misalnya: dengan mengetahui terlebih dahulu peserta didik lain yang setuju/tidak setuju dengan jawaban tersebut, sebelum memberikan penjelasan tentang jawaban yg benar.
- Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai isi kurikulum dan mengkaitkannya dengan konteks kehidupan sehari‐hari peserta didik.
- Guru melakukan aktivitas pembelajaran secara bervariasi dengan waktu yang cukup untuk kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar dan mempertahankan perhatian peserta didik.
- Guru mengelola kelas dengan efektif tanpa mendominasi atau sibuk dengan kegiatannya sendiri agar semua waktu peserta dapat termanfaatkan secara produktif.
- Guru mampu menyesuaikan aktivitas pembelajaran yang dirancang dengan kondisi kelas.
- Guru memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, mempraktekkan dan berinteraksi dengan peserta didik lain.
- Guru mengatur pelaksanaan aktivitas pembelajaran secara sistematis untuk membantu proses belajar peserta didik. Sebagai contoh: guru menambah informasi baru setelah mengevaluasi pemahaman peserta didik terhadap materi sebelumnya.
- Guru menggunakan alat bantu mengajar, dan/atau audio‐visual (termasuk TIK) untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Proses penilaian :
Sebelum Pengamatan:Mintalah RPP pada guru dan periksalah RPP tersebut.
- anyakan tentang topik dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Tanyakan apakah kemungkinan akan ada kesulitan dalam membahas topik tersebut untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
- Bila ada peserta didik yang mengalami kesulitan untuk memahami materi tersebut, bagaimana strategi guru untuk mengatasinya.
- Tanyakan bagaimana cara menentukan tingkat pemahaman peserta didik terhadap topik tsb.
Selama Pengamatan:
- Amati apakah guru menyesuaikan kemampuan peserta untuk berkonsentrasi dalam menerima pelajaran sesuai dengan tingkat perkembangannya
- Amati apakah semua kegiatan yang dilaksanakan dalam pembelajaran dapat membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran
- Amati bagaimana guru mengelola aktifitas (misalnya apakah waktunya sesuai dengan RPP atau yang direncanakan, apakah guru melaksanakan pembelajaran sesuai/tidak dg tujuan pembelajaran yg direncanakan
- Amati seberapa lama waktu yang digunakan oleh peserta didik untuk melaksanakan kegiatan/aktifitas pembelajaran untuk menghasilkan sesuatu yang bersifat produktif, dan berapa lama peserta didik hanya menerima keterangan, informasi atau instruksi dari guru dalam pembelajarannya
- Amati bagaimana guru membantu setiap peserta didik untuk melakukan kegiatannya masing‐masing, apakah ada peserta didik yg tidak terlibat aktif dlm pembelajarannya & bagaimana guru menangani peserta didik tsb.
- Amati bagaimana guru menggunakan media pembelajaran tersebut di bawah ini, apakah sesuai dengan tujuan pembelajaran, apakah dapat membantu cara belajar atau memotivisai peserta didik, serta seberapa terampil guru menggunakannya. a) Papan tulis; b) Gambar dan/atau bahan tercetak; c) Alat bantu video visual; c) Komputer/TIK; dan d) Media lainnya.
Setelah pengamatan:
Mintalah guru untuk menjelaskan seberapa jauh tingkat keberhasilan dalam pembelajaran yang dilaksanakan, dan mengidentifikasikan bagian apa yang perlu diperbaiki.
Mintalah guru untuk menjelaskan seberapa jauh tingkat keberhasilan dalam pembelajaran yang dilaksanakan, dan mengidentifikasikan bagian apa yang perlu diperbaiki.
Pemantauan: ‐
Kompetensi 5 | : | Memahami dan mengembangkan potensi |
Jenis dan cara menilai | : | Pedagogik (Pengamatan dan pemantauan) |
Pernyataan | : |
Guru menganalisis potensi pembelajaran setiap peserta didik dan mengidentifikasi pengembangan potensi peserta didik melalui program pembelajaran yang mendukung siswa mengaktualisasikan potensi akademik, kepribadian, dan kreativitasnya sampai ada bukti jelas bahwa peserta didik mengaktualisasikan potensi mereka.
|
Indikator :
- Guru menganalisis hasil belajar berdasarkan segala bentuk penilaian terhadap setiap peserta didik untuk mengetahui tingkat kemajuan masing‐masing.
- Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecakapan dan pola belajar masing‐masing.
- Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran untuk memunculkan daya kreativitas dan kemampuan berfikir kritis peserta didik.
- Guru secara aktif membantu peserta didik dalam proses pembelajaran dengan memberikan perhatian kepada setiap individu.
- Guru dapat mengidentifikasi dengan benar tentang bakat, minat, potensi, dan kesulitan belajar masing-masing peserta didik.
- Guru memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik sesuai dengan cara belajarnya masing-masing.
- Guru memusatkan perhatian pada interaksi dengan peserta didik dan mendorongnya untuk memahami dan menggunakan informasi yang disampaikan.
Proses Penilaian :
Sebelum Pengamatan:
Periksa daftar hadir, pilih 4 (empat) nama peserta didik secara acak, dan mintalah guru menerangkan hal-hal berikut:
Periksa daftar hadir, pilih 4 (empat) nama peserta didik secara acak, dan mintalah guru menerangkan hal-hal berikut:
- Bagaimana guru dapat menunjukkan kekuatan dan kelemahan belajar peserta didik (misalnya melalui pengamatan sikap peserta didik terhadap materi atau mata pelajaran tertentu).
- Tindakan apa yang dilakukan guru untuk mengembangkan kekuatan dan mengatasi kelemahan
tersebut. - Apakah peserta didik tersebut pernah mendapat layanan khusus dari guru BK.
Selama Pengamatan:
- Amati seberapa jauh guru memperhatikan setiap peserta didik, apakah guru hanya memberikan
perhatian kepada peserta didik yang memiliki kelebihan tertentu saja. - Amati bagaimana guru menyakinkan setiap peserta didik terlibat secara aktif dalam pembelajaran.
- Amati seberapa jauh guru memberikan perhatian terhadap kontribusi yang diberikan oleh peserta didik dan berapa banyak kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk menyampaikan
pemikiran/pendapatnya. - Amati bagaimana guru memotivasi peserta didik untuk bertanya tentang hal‐hal yang berkaitan dengan topik yang dibahas.
- Amati bagaimana guru memotivasi peserta didik untuk mengembangkan pemikiran dan pengalamannya yang melebihi pengetahuan dan pengalaman di lingkungan dan kehidupan sehari‐hari.
Setelah pengamatan:
- Mintalah guru menjelaskan apakah ada tindak lanjut yang akan dilakukan karena topik tersebut menarik atau sulit, dan bagaimana melanjutkannya.
- Mintalah guru menjelaskan apakah ada peserta didik yang pernah mendapat perhatian khusus untuk mengembangkan potensinya dan manfaatnya untuk perbaikan RPP.
Pemantauan:
Periksa apakah guru memiliki dokumen tentang kemajuan belajar setiap peserta didik.
Periksa apakah guru memiliki dokumen tentang kemajuan belajar setiap peserta didik.
Kompetensi 6 | : | Komunikasi dengan Peserta Didik |
Jenis dan cara menilai | : | Kompetensi Pedagogik (Pengamatan) |
Pernyataan | : |
Guru berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta didik dan bersikap antusias dan positif. Guru memberikan respon yang lengkap dan relevan kepada komentar atau pertanyaan peserta didik
|
Indikator :
- Guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga partisipasi peserta didik, termasuk memberikan pertanyaan terbuka yang menuntut peserta didik untuk menjawab dengan ide dan pengetahuan mereka.
- Guru memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta didik, tanpa menginterupsi, kecuali jika diperlukan untuk membantu atau mengklarifikasi pertanyaan/tanggapan tersebut.
- Guru menanggapi pertanyaan peserta didik secara tepat, benar, dan mutakhir, sesuai tujuan pembelajaran dan isi kurikulum, tanpa mempermalukannya.
- Guru menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerja sama yang baik antarpeserta didik.
- Guru mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua jawaban peserta didik baik yang benar maupun yang dianggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik.
- Guru memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan meresponnya secara lengkap dan relevan untuk menghilangkan kebingungan pada peserta didik.
Proses penilaian :
Sebelum Pengamatan:Mintalah guru menjelaskan bagaimana mendorong interaksi aktif antarpeserta didik
Selama Pengamatan:
- Amati berapa lama waktu yang digunakan oleh:
a) guru untuk berbicara di kelas;
b) guru untuk berbicara kepada peserta didik secara individu;
c) peserta didik untuk menjawab pertanyaan guru;
d) peserta didik untuk memulai berinterkasi dengan guru;
e) peserta didik untuk bekerja bersama‐sama;
f) peserta didik untuk bekerja mandiri.
- Amati saat peserta didik bekerja dalam kelompok, berapa banyak anggotanya, dan apakah setiap
anggota kelompok memiliki waktu yang cukup untuk berpatisipasi secara aktif dalam kegiatan yang sedang dilakukan. - Amati bagaimana guru memastikan peserta didik yang duduk di belakang atau di samping kanan‐kiri kelas untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
- Amati variasi pertanyaan yang digunakan guru (apakah pertanyaan tersebut hanya untuk anak yang pandai atau mencakup juga untuk anak yang kurang pandai).
- Cermati seberapa banyak pertanyaan terbuka yang disampaikan oleh guru dibandingkan pertanyaan yang telah diketahui jawabannya.
- Amati bagaimana cara guru memilih peserta didik yang akan menjawab pertanyaan tersebut.
- Amati bagaimana guru merespon jawaban peserta didik dan berapa sering guru mendorong peserta didik untuk bekerjasama dalam menjawab pertanyaan.
Setelah pengamatan:
Meminta guru menjelaskan tentang persepsinya berkaitan dengan efektifitas komunikasi yang terjadi
selama proses pembelajaran, misalnya pertanyaan dari peserta didik cukup banyak.
Meminta guru menjelaskan tentang persepsinya berkaitan dengan efektifitas komunikasi yang terjadi
selama proses pembelajaran, misalnya pertanyaan dari peserta didik cukup banyak.
Pemantauan: ‐
Kompetensi 7 | : | Penilaian dan Evaluasi |
Jenis dan cara menilai | : | Kompetensi Pedagogik (Pengamatan) |
Pernyataan | : |
Guru menyelenggarakan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan. Guru melakukan evaluasi atas efektivitas proses dan
hasil belajar dan menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan. Guru menggunakan hasil analisis penilaian dalam proses pembelajarannya |
Indikator :
- Guru menyusun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu seperti yang tertulis dalam RPP.
- Guru melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik dan jenis penilaian, selain penilaian formal yang dilaksanakan sekolah, dan mengumumkan hasil serta implikasinya kepada peserta didik, tentang tingkat pemahaman terhadap materi pembelajaran yang telah dan akan dipelajari.
- Guru menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi topik/kompetensi dasar yang sulit sehingga diketahui kekuatan dan kelemahan masing‐masing peserta didik untuk keperluan remedial dan pengayaan.
- Guru memanfaatkan masukan dari peserta didik dan merefleksikannya untuk meningkatkan pembelajaran selanjutnya, dan dapat membuktikannya melalui catatan, jurnal pembelajaran, rancangan pembelajaran, materi tambahan, dan sebagainya.
- Guru memanfatkan hasil penilaian sebagai bahan penyusunan rancangan pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya.
Proses penilaian :
Sebelum Pengamatan:- Meminta guru untuk menyediakan RPP dan alat penilaian. Periksa apakah alat penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran. Mintalah guru menjelaskan bagaimana memanfaatkan perangkat tersebut untuk merencanakan, memonitor kemajuan dan perkembangan peserta didik dalam pembelajarannya.
- Meminta guru menjelaskan berbagai teknik dan jenis penilaian yang pernah dilakukan.
Selama Pengamatan: ‐
Setelah Pengamatan:
- Meminta guru menjelaskan bagaimana cara memperoleh masukan balik tentang pengajarannya
(misalnya evaluasi oleh peserta didik, komentar dari teman sekerja, refleksi diri, dsb). - Meminta guru menunjukkan hasil analisis penilaian dan menunjukkan topik kempetensi yang sulit untuk keperluan remedial.
- Bagaimana guru mengkomunikasikan hasil penilaian kepada peserta didik dan menunjukkan materi pembelajaran yang belum dikuasai peserta didik.
- Bagaimana guru mendeskripsikan dan memanfaatkan hasil analisis penilaian untuk merencanakan dan melaksanakan pembelajaran berikutnya.
Pemantauan: ‐
Kaitan tulisan :
CARA MENILAI PK GURU KELAS/MATA PELAJARAN, bagian I : KOMPETENSI PEDAGOGIK
Ketika saya banyak ditanya oleh rekan-rekan Operator Sekolah di medsos seputar PK Guru yang dilaksanakan melalui Aplikasi Padamu Negeri...
Disebutkan pada Permendagri no. 55 tahun 2010 pasal 1 butir 43 bahwa Surat Edaran adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan, penjelasan dan/atau petunjuk cara melaksanakan hal tertentu yang dianggap penting dan mendesak.
Mengingat isi Surat Edaran hanya berupa pemberitahun, maka dengan sendirinya materi muatannya tidak merupakan norma hukum sebagaimana norma dari suatu peraturan perundangan-undangan. Oleh karena itu Surat Edaran tidak dapat dijadikan dasar hukum untuk menganulir peraturan Menteri, apalagi Perpres atau PP tetapi semata-mata hanya untuk memperjelas makna dari peraturan yang ingin diberitahukan.
Oleh karena itu untuk memperkuat status hukum Keputusan Mendikbud tentang Pelaksanaan Kurikulum 2013, yang hanya diumumkan melalui Surat Edaran, maka melalui laman Kemdikbud pada Jum’at malam (12/12/2014 - 20:02) diumumkan terbitnya Permendikbud No. 160 Tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013, yang isinya sebagai berikut :
Pasal 1
Satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang melaksanakan Kurikulum 2013 sejak semester pertama tahun pelajaran 2014/2015 kembali melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 mulai semester kedua tahun pelajaran 2014/2015 sampai ada ketetapan dari Kementerian untuk melaksanakan Kurikulum 2013.
Pasal 2
(1) | Satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang telah melaksanakan Kurikulum 2013 selama 3 (tiga) semester tetap menggunakan Kurikulum 2013 |
(2) |
Satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang melaksanakan Kurikulum 2013 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan satuan pendidikan rintisan penerapan Kurikulum 2013.
|
(3) | Satuan pendidikan rintisan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berganti melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 dengan melapor kepada dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya |
Pasal 3
(1) | Satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang belum melaksanakan Kurikulum 2013 mendapatkan pelatihan dan pendampingan bagi: a. kepala satuan pendidikan; b. pendidik; c. tenaga kependidikan; dan d. pengawas satuan pendidikan. |
(2) | Pelatihan dan pendampingan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan meningkatkan kompetensi dan penyiapan pelaksanaan Kurikulum 2013 |
(3) | Pelatihan dan pendampingan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. |
Pasal 4
Satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dapat melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 paling lama sampai dengan tahun pelajaran 2019/2020
Satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dapat melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 paling lama sampai dengan tahun pelajaran 2019/2020
Pasal 5
Hal-hal yang belum diatur terkait dengan prosedur pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 serta tata cara satuan pendidikan yang siap melaksanakan Kurikulum 2013 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 diatur oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah setelah berkoordinasi dengan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan.
Pasal 6Ketentuan lebih lanjut mengenai Kurikulum Tahun 2006 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 diatur dalam Peraturan Menteri tersendiri.
Pasal 7
Satuan pendidikan anak usia dini melaksanakan Kurikulum 2013 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Satuan pendidikan anak usia dini melaksanakan Kurikulum 2013 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 8
Satuan pendidikan khusus melaksanakan Kurikulum 2013 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Satuan pendidikan khusus melaksanakan Kurikulum 2013 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 9
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
-------------
Dowload file lengkapnya di sini
Permendikbud Nomor 160 Tahun 2014 Tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013
Disebutkan pada Permendagri no. 55 tahun 2010 pasal 1 butir 43 bahwa Surat Edaran adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan, penjela...
11 December 2014
Direktorat Pembinaan SD telah resmi meluncurkan aplikasi penilaian Kurikulum 2013. Aplikasi Rapor K13 SD ini dapat digunakan oleh sekolah untuk melakukan penilaian terhadap siswa. Aplikasi ini terhubung dengan dapodik sekolah, oleh karena itu, hanya bisa dipasang pada komputer yang memiliki dapodik sekolah. User dan password default dari aplikasi ini adalah nomor nuptk dari guru sekolah.
Penjelasan umum mengenai Aplikasi Rapor SD ini adalah sebagai berikut: :
- Aplikasi Rapor dapat dipergunakan untuk menampung kompetensi dasar dan indikator yang diorganisasikan per sub tema, per tema dan per kelas.
- Sebagai data awal, aplikasi ini sudah dilengkapi dengan kompentensi dasar dan indikator sebagaimana tercantum pada buku guru.
- Apabila diperlukan, guru dapat menambahkan kompentensi dasar dan atau indikator yang diperlukan untuk memperkaya pembelajaran. Apabila kompentensi dasar atau indikator yang ditambahkan tersebut tidak diperlukan lagi, dapat dihapus dari daftar kompentensi. Guru tidak dapat menghapus kompentensi dasar yang telah disiapkan sebagai data awal aplikasi ini.
- Aplikasi Rapor menampung nilai hasil proses pembelajaran.
- Nilai yang ditampung oleh aplikasi Rapor ini adalah nilai untuk indikator pada tiap kompetensi dasar.
- Aplikasi Rapor akan mengolah nilai indikator menjadi nilai kompetensi dasar.
- Aplikasi Rapor akan menyeleksi kompetensi dasar yang menonjol positif dan negatif untuk tiap siswa.
- Aplikasi Rapor akan mencetak deskripsi kompentensi dasar sesuai hasil butir 4.
- Sebelum dijalankan, aplikasi ini harus disinkronkan terlebih dahulu dengan dapodik untuk pengisian data sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan (ptk), rombel dan siswa.
- Aplikasi dapat di unduh di http://ditpsd.dikdas.kemdikbud.go.id
Menu Utama Pada Aplikasi Rapor SD ini adalah sebagai berikut:
- Referensi
Melalui menu ini, pengguna dapat mengolah data referensi yang akan digunakan pada menu lainnya, seperti: Aspek Kesehatan, Tema, Sub Tema, Kompetensi Inti, Kompentensi Dasar dan Indikator. - Ekstrakurikuler
Melalui menu ini pengguna dapat menambah, mengubah atau menghapus jenis kegiatan ekstrakurikuler dan anggota ekstrakurikuler.
Menu Ekstrakurikuler terdiri dari sub-menu Master Ekstrakurikuler dan Anggota Ekstrakurikuler. - Pemetaan
Melalui menu ini pengguna dapat melakukan pemetaan Mata Pelajaran yang ada pada Sub tema, Pemetaan Kompetensi Dasar dan Pemetaan Indikator. Pemetaan ini akan menetukan aspek yang akan dinilai pada setiap jenis penilaian. - Penilaian
Menu ini berfungsi untuk mengisi nilai setiap peserta didik pada seluruh jenis penilaian, seperti: Buku Harian Guru, Ulangan Harian, Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester. Pada menu ini juga pengguna dapat mengisi Absensi Peserta Didik, Catatan Prestasi dan Penilan Pambahan (Saran- saran, Aspek Kesehatan dan Perkembangan Fisik Peserta Didik). - Rapor
Menu Rapor berfungsi untuk memproses pembuatan rapor sehingga dihasilkan bentuk keluaran rapor yang siap dicetak. - Tools
Pada menu ini pengguna dapat melakukan sinkronisasi data dengan database dapodik, seperti: kurikulum, mata pelajaran, peserta didik, anggota rombel dan sebagainya. - Pengaturan
Menu Pengaturan berfungsi untuk mengelola Pengguna dan Group Pengguna.
Selengkapnya lihat pada : PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI RAPOR SD BERBASIS KURIKULUM 2013
Lisensi :
- Aplikasi ini adalah aplikasi tidak berbayar untuk sekolah.
- Tidak diperkenankan melakukan reverse engineering, perubahan kode sumber, pemaketan ulang, pada keseluruhan komponen aplikasi ini.
- Tidak diperkenankan menyebar luaskan data data yang di simpan ataupun digunakan oleh aplikasi ini ke luar sekolah yang bersangkutan.
- Penggunaan dan pemanfaatan aplikasi ini tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia dan Internasional
Update Info :
Description
Aplikasi Penilaian Kurikulum 2013 SD
- Aplikasi ini dapat digunakan oleh sekolah untuk melakukan penilaian terhadap siswa.
- Aplikasi ini terhubung dengan dapodik sekolah, oleh karena itu, hanya bisa dipasang pada komputer yang memiliki dapodik sekolah.
- Aplikasi Rapor dapat dipergunakan untuk menampung kompetensi dasar dan indikator yang di organisasikan per sub tema, per tema dan per kelas.
- Sebagai data awal, aplikasi ini sudah dilengkapi dengan kompentensi dasar dan indikator sebagaimana tercantum pada buku guru.
- Apabila diperlukan, guru dapat menambahkan kompentensi dasar dan atau indikator yang diperlukan untuk memperkaya pembelajaran.
- Apabila kompentensi dasar atau indikator yang ditambahkan tersebut tidak diperlukan lagi, dapat dihapus dari daftar kompentensi.
- Guru tidak dapat menghapus kompentensi dasar yang telah disiapkan sebagai data awal aplikasi ini.
- Aplikasi Rapor menampung nilai hasil proses pembelajaran.
APLIKASI RESMI RAPORT SD BERBASIS KURIKULUM 2013 TERINTEGRASI DAPODIK
Direktorat Pembinaan SD telah resmi meluncurkan aplikasi penilaian Kurikulum 2013. Aplikasi Rapor K13 SD ini dapat digunakan oleh sekol...
09 December 2014
Yth. Bapak/Ibu Pelaksana Kurikulum 2013 th 2014/2015
Bersama ini kami beritahukan kepada Bapak/Ibu semua, bahwa untuk rapor semester 1 tahun pelajaran 2014/2015 menggunakan rapor sesuai dengan Permendikbud No.104 th. 2014. Apabila sampai dengan pembagian rapor, aplikasi e-rapor belum diterbitkan, sekolah dapat menerbitkan rapor yang menggunakan aplikasi yang dikembangkan sendiri.Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih dan semoga dapat segera ditindaklanjuti.
Subdit Pembelajaran
Direktorat Pembinaan SMA
Dengan diterbitkannya pemberitahuan itu, meskipun masih terbatas pada Group milist, rupanya bisa menghapus Kegamangan pihak sekolah terhadap bentuk raport yang akan dipakai pada semester 1 tahun pelajaran 2014/2015 akibat keputusan Mendikbud tentang Pelaksanaan Kurikulum 2013.
Meskipun pada point 1 keputusan Mendikbud tentang Pelaksanaan Kurikulum 2013 sudah jelas dinyatakan bahwa kembali ke KTSP dilaksanakan mulai semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015, akan tetapi masih saja menimbulkan perdebatan tentang bentuk raport yang dipakai pada Semester 1 ini. Bahkan banyak diantara Kepala Sekolah bahkan sampai saat ini menunggu kebijakan atasan (Disdik) terkait hal ini.
“Paling tidak kita sudah punya patokan untuk bekerja.” ungkap salah seorang Kepala SMA di wilayah Lombok Timur NTB.
Terkait dengan aplikasi e-raport, memang dari Kementrian memang sudah menjanjikan akan menerbitkan aplikasi e-raport yang resmi dan terintegrasi dengan dapodik, baik itu dapodikdas maupun dapodikmen. Akan tetapi sampai saat ini aplikasi tersebut masih belum dirilis. Oleh karena itu sesuai dengan pemberitahuan tersebut jika sampai saat pembagian raport ternyata aplikasi e-raport tersebut belum diterbitkan maka sekolah diberikan keleluasaan untuk menggunakan aplikasi yang dikembangkan sendiri, dengan syarat sesuai dengan Permendikbud No. 104 Tahun 2014.
Akhirnya mari kita tunggu informasi serupa dari Direktorat Pembinaan SMP dalam bentuk informasi yang lebih resmi, agar kita dalam bersikap dan bekerja bisa lebih past dan tidak lagi dilanda kegamangan.
Baca juga tulisan kami sebelumnya : KURIKULUM 2013 DIHENTIKAN, BAGAIMANA DENGAN RAPORT SEMESTER 1 ?
PEMBERITAHUAN PEMAKAIAN RAPORT SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Hanny Khaddijah dari Subdit Pembelajaran Direktorat Pembinaan SMA mengumumkan Pemberitahuan Pemakaian Rapor Semester 1 Tahun Pelajaran 201...
Subscribe to:
Posts (Atom)
Populer Post
Arsip Blog
Artikel Pilihan
Kontingen NTB Siap Berlaga di GSI Nasional 2024: Tiga Siswa SPENEL Wakili Lombok Timur
Pelepasan kontingen GSI Kab. Lombok Timur oleh PJ. Bupati di ruang kerjanya Aikmel, 14 Oktober 2024 - Sebanyak 18 siswa yang tergabung dala...
