Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan...
Home / All posts
01 June 2015
Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2015 memberikan kesempatan kepada pengawas sekolah dan calon pengawas sekolah (kepala sekolah/guru) jenjang pendidikan menengah untuk mengikuti Program Strata 2 (S2) melalui beasiswa secara penuh.
Kriteria Calon Peserta
- Pengawas atau calon pengawas sekolah (kepala sekolah atau guru yang akan dipersiapkan menjadi pengawas sekolah) Pendidikan Menengah berstatus PNS (diutamakan pengawas sekolah);
- Berusia maksimal 50 tahun pada bulan Juni 2015 untuk pengawas sekolah, sedangkan bagi calon pengawas sekolah (kepala sekolah/guru) berusia maksimal 48 tahun;
- Memiliki golongan/pangkat minimal IIIc/penata atau masa kerja PNS minimal 6 Tahun;
- Sehat Jasmani dan Rohani.
Persyaratan Pendaftaran Calon Peserta
Calon peserta mengirimkan persyaratan pendaftaran peserta sebagai berikut:
- Surat permohonan menjadi peserta seleksi Program Beasiswa S2 Kepengawasan.
- Formulir Pendaftaran
- Fotokopi Ijazah S1/D4 yang sudah dilegalisir oleh perguruan tinggi yang bersangkutan atau kepala dinas pendidikan kab/kota setempat.
- Fotokopi Transkrip Nilai/Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,75 yang sudah dilegalisir oleh perguruan tinggi yang bersangkutan atau kepala dinas pendidikan kab/kota setempat.
- Fotokopi SK Pengangkatan terakhir.
- Fotokopi Kartu Identitas.
- Surat Keterangan Sehat dari Dokter.
- Pasfoto Berwarna 1 Lembar.
- Surat izin mengikuti seleksi dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat (ditembuskan ke BKD).
Berkas pendaftaran calon peserta sudah diterima panitia selambat-lambatnya tanggal 1 Juli 2015.
Berkas pendaftaran dikirim melalui pos/jasa pengiriman ke alamat:
Subdit Program dan EvaluasiDirektorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Gedung D Lantai 12, Jl. Jend. Sudirman Pintu 1 Senayan Jakarta 10270atau di scan dan dikirim ke alamat email program.pptkdikmen@kemdikbud.go.id atau beasiswas2.ptk@gmail.com
Ketentuan wilayah Program Beasiswa S2:
- Sulawesi, Maluku dan Papua di Universitas Negeri Makassar (UNM)
- Kalimantan, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Lampung, Bangka Belitung dan Bengkulu di Universitas Negeri Jakarta (UNJ)
- Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT di Universitas Negeri Semarang (UNNES)
- Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau, Kep. Riau, Sumatera Selatan, Jambi dan Sumatera Barat di Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Pelaksanaan tes tertulis dan wawancara akan dilaksanakan di Universitas sesuai dengan wilayah yang sudah ditentukan (bagi peserta yang lulus seleksi administrasi akan dikirimkan undangan untuk mengikuti tes tertulis dan wawancara).
Bagi peserta yang lulus tes tertulis dan wawancara harus menyerahkan persyaratan yang diminta pihak Universitas dan surat izin belajar dari Badan Kepegawaian Daerah setempat.
Apabila peserta yang sudah dinyatakan lulus dan diterima sebagai Peserta Program Beasiswa S2 mengundurkan diri, maka peserta yang bersangkutan wajib mengembalikan semua dana yang sudah dikeluarkan untuk dikembalikan ke kas Negara.
Selengkapnya dapat dipelajari pada Pedoman Program Beasiswa S2 Tahun 2015 yang dapat didownload di sini
Sumber : http://p2tkdikmen.kemdikbud.go.id
Sumber : http://p2tkdikmen.kemdikbud.go.id
29 May 2015
Jika kita sudah melakukan prosedur yang benar di dalam menyelasaikan permasalahan hilangnya siswa di progress pengiriman, maka kita akan mendapatkan email balasan dari admin Info Pendataan. Itu artinya konfirmasi klaim siswa dari kita sudah diproses, dan data siswa yang sudah dihapus telah dikembalikan.
Baca juga : Solusi untuk siswa yang dihapus dari dapodik
Contoh email balasan dari admin pusat Dapodikdas
Info Pendataan
To : smp negeri tiga pringgabaya
Terimakasih atas konfirmasinya, sudah kami proses siswa tersebut. Silakan lakukan sinkronisasi ulang untuk melihat perubahan data di aplikasi dapodikdas. Pastikan semua peserta didik sudah termapping ke dalam tabel anggota rombel.
Salam satu data.
--
Sukseskan Pendataan Dapodik Satu Data
Terima Kasih
Salam Pendataan
Sukseskan Pendataan Ditahun 2015
Selanjutnya silahkan dicek datanya pada progress pengiriman. Jangan bingung jika pada bagian peserta didik belum muncul. Hal itu terjadi karena data yang muncul atau terbaca di sana adalah data siswa yang sudah masuk ke dalam rombel. Sedangkan data siswa yang sudah kembali setelah dihapus pada proses cleansing data, belum masuk ke dalam rombel.
Silahkan download profil sekolah dengan menekan tombol download berwarna merah di bagian paling bawah kemudian cek jumlah peserta didiknya. Jika jumlahnya sudah tepat sesuai dengan keadaan sebelum admin pusat melakukan cleansing data, maka itu artinya siswa yang hilang sudah kembali.
Lakukan syncronisasi untuk mengambil data perubahan yang ada di server agar masuk ke aplikasi lokal kita. Bisa juga dengan melakukan generate prefill jika kita ingin menginstall ulang aplikasi dengan data prefill yang baru.
Masukkan kembali siswa yang pernah hilang tersebut ke dalam rombelnya, sehingga termapping ke dalam tabel anggota rombel.
Terakhir lakukan syncronisasi kembali agar perubahan data yang kita lakukan di aplikasi lokal berupa mapping anggota rombel terkirim ke pusat. Pastikan syncronisasi berhasil sempurna (data lokal sama dengan data server).
Kembalinya siswa yang hilang
Jika kita sudah melakukan prosedur yang benar di dalam menyelasaikan permasalahan hilangnya siswa di progress pengiriman, maka kita akan m...
28 May 2015
Ali Fikri (Taufik Lone) |
NISN (Nomor Induk Siswa Nasional) merupakan layanan sistem pengelolaan nomor induk siswa secara nasional yang dikelola oleh Pusat Data dan Statistik Kemdiknas yang merupakan bagian dari program Dapodik (Data Pokok Pendidikan) Kementerian Pendidikan Nasional.
Layanan NISN menerapkan sistem komputerisasi yang terpusat dan online untuk pengelolaan nomor induk siswa skala nasional sesuai Standar Pengkodean yang telah ditentukan. Setiap siswa yang terdaftar pada Layanan NISN akan diberi kode pengenal identitas siswa yang bersifat unik, standar dan berlaku sepanjang masa yang membedakan satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah se-Indonesia.
Mekanisme penentuan dan pemberian kode pengenal identitas siswa tersebut prosesnya dilakukan secara otomatis oleh mesin komputer pada Pusat Layanan NISN. Penentuan dan pemberian kode pengenal identitas siswa tersebut berdasarkan pengajuan atau masukan (entry) sumber data siswa yang telah divalidasi/diverifikasi oleh setiap sekolah dan atau Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten secara online..
Hasil dari proses pemberian kode identifikasi oleh Pusat Sistem NISN tersebut ditampilkan secara terbuka dalam batasan tertentu melalui situs NISN (http://nisn.data.kemdiknas.go.id./).
Baca juga BEBERAPA PEMAHAMAN PENTING TERKAIT NISN PADA VERVAL PD
Mengenai tahapan pengusulan NISN, Bp. Ali Fikri pemilik akun Facebook "Taufik Lone" yang juga admin PDSP menjelaskan bahwa secara system pemberian NISN kepada peserta didik dilakukan setelah OP sekolah melakukan entry/input data melalui aplikasi DAPODIK kemudian melakukan verval pada vervalpd.
Secara rinci tahapannya adalah:
- Input data PD melalui aplikasi DAPODIK DAS/MEN
- Lakukan Synchronization(Sync)
- buka VervalPD dan "
- Check data di tabel Referensi
- Verifikasi data di tabel Residu dengan mengaktifkan tombol Match atau Not Match, tergantung kondisi data
- Konfirmasi data yang terdapat di dalam tabel Konfirmasi Data
- Check kembali data di tabel referensi dan pastikan semua data Valid
Jika nama dan atau Tanggal Lahir keliru atau berbeda dengan dokumen yang ada,
Lakukan perbaikan data dengan melampirkan salah satu berkas yang di syaratkan, yaitu:- Ijazah
- Akta Kelahiran
- Surat Kenal Lahir
- Kartu Keluarga(KK)
- Surat Pengantar dari kepala Desa/Dusun/Lurah
- NISN berbeda antara tab referensi dengan Ijazah sebelumnya,
Maka lakukan perbaikan dengan melampirkan Ijazah atau SKHUN yang mencantum NISN yang dikeluarkan oleh PDSP atau pengelola dapodik/NISN sebelum PDSP.
Siswa keluar karena mutasi atau hal lain
Solusinya adalah : keluarkan siswa yang sudah keluar karena mutasi atau hal lain dengan menggunakan aplikasi dapodik, untuk siswa mutasi sangat penting di lakukan karena apabila hal tersebut tidak dilakukan, maka ketika sekolah tujuan melakukan entry dapodik, akan terdeteksi data siswa ganda di dua tempat/sekolah, atau lebih. atau data siswa tidak ter sinkronisasi oleh sekolah asal ke database PDSP, setelah melakukan mutasi siswa pada aplikasi dapodik, lakukan sync.
Sekolah tujuan siswa mutasi sebelum atau sesudah melakukan entry siswa baru pada aplikasi dapodik kemudian melakukan sync, dan segera lakukan komunikasi dengan sekolah asal, dan memastika OP sekolah asal sudah mengeluarkan siswanya melaluli aplikasi dapodik.
Hal yang perlu di ketahui adalah, setelah melakukan sync terakhir, perubahan data akan terjadi paling cepat setelah 2 jam kemudian, atau paling lambat 2 hari, dan ketika prosedur sudah dilakukan dengan benar tetapi tidak terjadi perubahan pada data, seger komunikasikan dengan OP Dinas/KK-Datadik, atau langsung komunikasikan kepada support system dan aplikasi PDSP dan atau helpdesk Unit Layanan Terpadu(ULT) Kemdikbud.
Taufik Lone berbicara tentang "Tahapan pengusulan NISN"
Ali Fikri (Taufik Lone) NISN (Nomor Induk Siswa Nasional) merupakan layanan sistem pengelolaan nomor induk siswa secara nasional...
Fakultas-Ilmu-Budaya-UGM |
Tidak hanya Direktorat P2TK Dikdas yang menyelenggarakan program bantuan beasiswa S2 (magister) untuk guru SD dan SMP, ternyata Ditjen Kebudayaan Kemdikbud juga menyelenggarakan program serupa tahun 2015 bagi PNS dan Non PNS yang membidangi Kebudayaan.
Baca juga : Beasiswa S2 bagi guru SMP TA 2015
Dalam penyelenggaraan program Beasiswa S2 (Magister) tahun 2015 ini Ditjen Kebudayaan bekerja sama dengan dua Perguruan Tinggi besar yaitu Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta dan Universitas Indonesia (UI) Jakarta.
- Pada Universitas Gajah Mada Yogyakarta Jurusan Ilmu Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya, dengan Peminatan Museologi, Cultural Resource Management, dan Arkeologi Murni, sedangkan,
- Pada Universitas Indonesia Departemen Arkeologi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia menyelenggarakan Program Beasiswa S2 (Magister) tahun 2015, dengan Peminatan Kajian Museum (Museum Studies), Manajemen Sumber Daya Budaya (Cultural Resources Management), dan Arkeologi Murni.
Peluang ini terbuka lebar bagi PNS dan/atau Non PNS yang memenuhi persyaratan, diantaranya :
- Masa Kerja minimal 4 (empat) tahun di instansi yang membidangi kebudayaan;
- Usia maksimal 37 tahun
- Bagi peserta PNS, setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 dan/atau SKP sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2(dua) tahun terakhir, dan SK Kepangkatan terakhir
- IPK S-1 minimal 2,75
- Mengisi formulir pendaftaran dilengkapi dengan lampirannya
- Bagi peserta yang menduduki jabatan, bersedia membuat surat pernyataan untuk melepas jabatannya selama menempuh studi
- Bagi peserta yang gagal menyelesaikan studi diharuskan mengembalikan biaya beasiswa
- Bagi peserta yang melewati batas waktu studi haruus menanggung sendiri biaya penyelesaian studinya dengan perpanjangan masa studi maksimal 2 semester, melewati masa tersebut peserta beasiswa dinyatakan Drop Out (DO) atau putus studi.
Bagi yang berminat, segera melakukan pendaftaran karena waktu pendaftaran secara online dibuka untuk Universitas Gajah Mada tanggal 13 April s.d 30 Juni 2015 sedang untuk Universitas Indonesia dibuka sejak tanggal 27 April s.d 29 Mei 2015.
Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan download dokumennya berikut ini :
Universitas Indonesia (UI) :
- Pengumuman-Beasiswa-S2-Arkeologi.pdf
- FORMULIR-PENDAFTARAN-S2-FIX.doc
- FORMAT-SURAt-IZIN-ATASAN-2015-FIX.doc
- FORMAT-SURAT-PERNYATAAN-PESERTA-S2-2015.doc
Universitas Gajah Mada (UGM) :
- Pengumuman_S2_Arkeologi_UGM_2015.pdf
- FORMULIR-PENDAFTARAN-S2-UGM.doc
- FORMAT-SURAt-IZIN-ATASAN-2015-UGM.doc
- FORMAT-SURAT-PERNYATAAN-PESERTA-S2-2015-UGM.doc
Sumber : http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/
Info Beasiswa S2 Arkeologi dari Dirjen Kebudayaan Kemdikbud
Fakultas-Ilmu-Budaya-UGM Tidak hanya Direktorat P2TK Dikdas yang menyelenggarakan program bantuan beasiswa S2 (magister) untuk guru ...
Ilustrasi |
Pasal 86 ayat 3 PP No. 19 tahun 2005 menjelaskan bahwa Akreditasi merupakan bentuk akuntabilitas publik dilakukan
secara obyektif, adil, transparan, dan komprehensif dengan menggunakan
instrumen dan kriteria yang mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan. Salah satu Instrumen Akreditasi sekolah/madrasah butir nomor 1 komponen Standar isi menyebutkan :
Sekolah/Madrasah melakukan Kurikulum berdasarkan muatan KTSP :
A. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP
B. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 7 muatan KTSP
C. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 6 muatan KTSP
D. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 5 atau kurang muatan KTSP
E. Tidak melaksanakan KTSP
Butir nomor 1 pada komponen standar isi ini memiliki bobot 3 dan masing-masing option memiliki skor : A=4, B=3, C=2, D=1 dan E=0. selanjutnya dari jawaban yang berdasarkan bukti fisik yang ada, kita bisa menghitung Skor Tertimbang Perolehan untuk butir 1 dengan rumus :
Skor Tertimbang Perolehan = Skor Butir Perolehan x Bobot ButirSehingga diperoleh
JAWABAN
|
SKOR
|
BOBOT
|
SKOR TERTIMBANG
|
A
|
4
|
3
|
12
|
B
|
3
|
3
|
9
|
C
|
2
|
3
|
6
|
D
|
1
|
3
|
3
|
E
|
0
|
3
|
0
|
Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen kurikulum sekolah/madrasah (KTSP) yang memuat:
- Mata pelajaran;
- Muatan lokal;
- Kegiatan pengembangan diri;
- Pengaturan beban belajar;
- Ketuntasan belajar;
- Kenaikan kelas dan kelulusan;
- Pendidikan kecakapan hidup; dan
- Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
Oleh karena itu jika kita ingin nilai kita bagus (maksimal) pada butir 1 komponen standar isi, di dalam KTSP yang kita susun harus memuat semua (8) muatan kurikulum.
Pada buku Panuan Penyusunan KTSP jenjang Dikmen yang diterbitkan oleh BSNP pada tahun 2006 disebutkan bahwa muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya
merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan
pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
1.
Mata pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat satuan
pendidikan berpedoman pada struktur kurikulum yang tercantum dalam SI.
2.
Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan
daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan
atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi
muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata
pelajaran keterampilan. Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan
pendidikan harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk
setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat
menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti
bahwa dalam satua tahun satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata
pelajaran muatan lokal.
3.
Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru,
atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui
kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan
keparamukaan, kepemimpinan, dan kelompok ilmiah remaja.
Khusus untuk sekolah menengah kejuruan pengembangan diri terutama ditujukan
untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier.
Pengembangan diri untuk satuan pendidikan khusus menekankan pada
peningkatan kecakapan hidup dan kemandirian sesuai dengan kebutuhan khusus
peserta didik.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan
pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada
mata pelajaran.
4.
Pengaturan Beban Belajar
a. Beban belajar dalam sistem paket digunakan oleh
tingkat satuan pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB baik kategori standar
maupun mandiri, SMA/MA/SMALB /SMK/MAK kategori standar.
Beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS) dapat digunakan oleh
SMP/MTs/SMPLB kategori mandiri, dan oleh SMA/MA/ SMALB/ SMK/MAK kategori standar.
Beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS) digunakan oleh SMA/MA/ SMALB/SMK /MAK kategori mandiri.
b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada
sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran
yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat
dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. Satuan
pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu
secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan
kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, di samping dimanfaatkan
untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat di dalam
struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi.
c. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket untuk SD/MI/SDLB 0% - 40%,
SMP/MTs/SMPLB 0% - 50% dan SMA/MA/SMALB/SMK/MAK 0% - 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan
potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
d.
Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan
praktik di sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka.
e. Alokasi waktu untuk tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur untuk SMP/MTs dan SMA/MA/SMK/MAK yang menggunakan sistem SKS
mengikuti aturan sebagai berikut.
(1) Satu SKS pada SMP/MTs terdiri atas: 40 menit tatap
muka, 20 menit kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur.
(2) Satu SKS pada SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas: 45 menit
tatap muka, 25 menit kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur.
5.
Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu
kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing
indikator 75%. Satuan pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan minimal
dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan
sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Satuan pendidikan
diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus untuk
mencapai kriteria ketuntasan ideal.
6.
Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir
tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas
diatur oleh masing-masing
direktorat teknis terkait.
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat
(1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan
dasar dan menengah setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian
akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran
estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
c. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan
d. lulus Ujian Nasional.
7.
Penjurusan (khusus untuk SMA/MA/SMK)
Penjurusan dilakukan pada kelas XI dan XII di
SMA/MA. Kriteria penjurusan diatur oleh direktorat teknis terkait.
8.
Pendidikan Kecakapan Hidup
a. Kurikulum untuk SD/MI/SDLB, SMP/MTs/ SMPLB, SMA/MA/ SMALB, SMK/MAK dapat memasukkan pendidikan
kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan
akademik dan/atau kecakapan vokasional.
b. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral
dari pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang
direncanakan secara khusus.
c. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta
didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan
formal lain dan/atau nonformal.
9.
Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
a. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan
global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya
saing global dalam aspek ekonomi,
budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang
semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
b. Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat
memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
c. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat
merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata
pelajaran muatan lokal.
d. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat
diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal
yang sudah memperoleh akreditasi.
Akreditasi Sekolah : Instrumen butir No. 1 Komponen Standar Isi
Ilustrasi Pasal 86 ayat 3 PP No. 19 tahun 2005 menjelaskan bahwa Akreditasi merupakan bentuk akuntabilitas publik dilakukan secara oby...
27 May 2015
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) salah satu Perguruan Tingg Penyelenggara S2 bagi PTK SD |
Setelah sebelumnya diinformasikan tentang pemberian Bantuan Peningkatan Kualifikasi (beasiswa) S-2 bagi Guru SMP tahun 2015, Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar ( P2TK Dikdas), Direktorat Jendral Pendidikan dasar Kemendikbud akan memberikan bantuan serupa bagi PTK Sekolah Dasar.
Baca juga : Kabar Gembira….. ! Direktorat P2TK Dikdas akan
memberikan beasiswa S2 bagi guru SMP TA 2015
Direktorat P2TK, Ditjen Dikdas Kemdikbud menyediakan dana
bantuan bagi guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Pendidikan Dasar yang bertugas di
Sekolah Dasar (SD) yang bertugas di wilayah NKRI yang memenuhi kriteria untuk
meningkatkan kualifikasi lebih lanjut melalui pendidikan strata dua (S-2)
Pemberian bantuan ini bersifat sementara dan terbatas, yang
diberikan selama mengikuti pendidikan jenjang S2 dalam waktu 2 (dua) tahun atau
4 (empat) semester. Apabila dalam jangka waktu tersebut mahasiswa peserta
program tidak dapat meyelesaikan studinya (belum lulus) maka mahasiswa yang
bersangkutan wajib menyelesaikan studi atas biaya sendiri.
Pemberian bantuan ini terdiri atas : biaya pendidikan, biaya
mahasiswa dan biaya penyelenggaraan program. Semua komponen biaya diterimakan
langsung kepada mahasiswa. Komponen biaya mahasiswa meliputi biaya hidup,
bantuan buku, dan penelitian. Untuk komponen biaya pendidikan dan
penyelenggaraan program, mahasiswa menyetor kepada perguruan tinggi
penyelenggara sesuai mekanisme yang berlaku.
Seleksi administratif dilakukan oleh Direktorat P2TK DIkdas
dengan ketentuan calon peserta sebagai berikut :
-
Guru, Kepala dan Pengawas SD yang berstatus PNS atau GTY
-
Berusia maksimal 37 tahun per 1 September 2015
-
Khusus untuk daerah terpencil, tertinggal dan terluar berusia maksimal 42 tahun per tanggal 1 September 2015
-
Lulusan S1 dari Program Studi yang relevan dan terakreditasi oelh BAN-PT
-
IPK minimal 2,75
-
Memiliki pengalaman mengajar minimal 2 (dua) tahun
-
Memperoleh Izin belajar dari pejabat yang berwewenang
-
Sanggup dan bersedia mengikuti studi di PTP yang ditunjuk yaitu UPI, UNY, UNESA dan UM.
Penempatan mahasiswa untuk setiap bidang study pada PTP
(Perguruan Tinggi Penyelenggara) untuk tahun 2015 ditetapkan oleh tim yang
terdiri unsur Direktorat P2TK Dikdas dan 4 perguruan tinggi penyelenggara yaitu
Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Universitas Malang (UM), Universitas
Negeri Yogyakarta (UNY) dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, pada
program studi:
-
Program Studi Dikdas dan PGSD untuk guru SD
-
Program Studi Manajemen Pendidikan untuk guru, kepala dan Pengawas SD
Seleksi calon peserta dilakukan melalui 3 tahap yaitu : (!)
Pendaftaran calon peserta, (2) seleksi administratif, dan (3) seleksi akademik
dengan jadwal sebagai berikut :
No
|
Kegiatan
|
Waktu
|
1
|
Sosialisasi | 16 Mei – 16 Juni 2015 |
2
|
Pendaftaran | 16 Juni – 15 Juli 2015 |
3
|
Seleksi Administratif | 16 Juni – 23 Juli 2015 |
4
|
Seleksi Akademik | 4 Agustus 2015 |
5
|
Pengumuman Kelulusan | 7 Agustus 2015 |
6
|
Pemberkasan | 8 – 15 Agustus 2015 |
7
|
Registrasi | 9 – 15 Agustus 2015 |
8
|
Matrikulasi | 16 Agustus – 7 September 2015 |
9
|
Perkuliahan perdana | September 2015 |
10
|
Perkuliahan berikutnya sesuai kalender akademik PTP masing-masing |
Selengkapnya dapat dipelajari pada Pedoman Bantuan
Peningkatan Kualifikasi S-2 bagi PTK SD tahun 2015 yang dapat didownload di sini
Kabar gembira…! ada Beasiswa S-2 dari P2TK Dikdas untuk SD tahun 2015
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) salah satu Perguruan Tingg Penyelenggara S2 bagi PTK SD Setelah sebelumnya diinformasikan tentang...
26 May 2015
Aplikasi Penskoran dan Pemeringkatan akreditasi adalah perangkat lunak yang berfungsi melakukan otomasi penilaian akreditasi dari pengisian instrumen akreditasi. Proses kalkulasi akreditasi dilakukan sesuai dengan menggunakan formula yang baku. Pengguna cukup melakukan pemilihan instrumen sesuai dengan program/satuan pendidikan, lalu melakukan pengisian instrumen di aplikasi dengan cara membaca instrumen dan memilih opsi sesuai fakta. Aplikasi akan menghitung nilai akreditasi dari data-data dan opsi yang dipilih oleh pengguna aplikasi.
Untuk dapat menjalankan Aplikasi Penskoran dan Pemeringkatan Akreditasi, pengguna membutuhkan spesifikasi komputer sebagai berikut:
Minimal:
Prosesor Kelas Pentium 3 |
Memori 256 MB |
Resolusi Monitor minimal 1024 x 768 |
Kapasitas Sisa Hardisk 40 MB |
Rekomendasi:
Prosesor Kelas Pentium 4 |
Memori 1 GB |
Resolusi Monitor minimal 1024 x 768 |
Kapasitas Sisa Hardisk 40 MB |
Aplikasi Penskoran dan Pemeringkatan Akreditasi berjalan di atas Java Runtime Environment (JRE). Untuk dapat menjalankan aplikasi, Java harus sudah terinstal di komputer pengguna.
Pada dasarnya, Aplikasi Penskoran dan Pemeringkatan Akreditasi dapat berjalan di berbagai sistem operasi yang telah terinstal Java, karena aplikasi Java memiliki portabilitas yang baik. Aplikasi Penskoran sudah diujikan di atas Sistem Operasi Windows XP, Windows 7 dan Linux Ubuntu.
Versi JRE yang digunakan aplikasi minimal versi 1.6.0. JRE terbaru dapat diunduh dari website Java di http://java.sun.com
Berbeda dengan aplikasi skoring versi lalu, versi terkini aplikasi skoring tidak memerlukan proses instalasi secara khusus. File aplikasi berbentuk file zip. Untuk menggunakan aplikasi, pengguna tinggal mengekstrak file tersebut ke direktory yang diinginkan. Bahkan jika diinginkan pengguna dapat mengekstrak aplikasi di media portable seperti USB Flash Disk. Dengan menggunakan metode ini aplikasi dapat dibuka di komputer mana pun sesuai keinginan pengguna tanpa perlu repot melakukan instalasi.
Proses pengekstrakan dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi ekstraktor yang biasanya sudah terdapat pada komputer seperti winzip, winrar atau 7z. Setelah diekstrak, folder aplikasi dapat dipindah ke folder lain sesuai dengan keinginan pengguna. Atau folder aplikasi bisa dikopi ke USB Flash Disk seperti disebut diatas sehingga dapat dibawa-bawa. Setelah diekstrak, kini aplikasi telah siap digunakan.
Proses uninstalasi aplikasi dapat dilakukan cukup dengan menghapus folder aplikasi.
Penggunaan Aplikasi
Aplikasi dapat dimulai dengan membuka direktori menggunakan file exploler lalu mengklik ganda file run.bat bagi pengguna windows atau file run.sh bagi pengguna linux. Java harus sudah terinstal sebelum memulai aplikasi. Aplikasi tidak akan berjalan bila java belum terinstal. Untuk mempermudah pengguna memulai aplikasi di lain waktu, pengguna dapat membuat shortcut aplikasi dengan mengklik kiri file run.bat dan memilih send to à Desktop(create shortcut). Sehingga bila ingin memulai aplikasi di lain waktu, pengguna tinggal menklik ganda shortcut di desktop tanpa harus membuka file exploler.
Jendela utama aplikasi terbagi menjadi 2 bagian yang dipisahkan oleh sebuah separator yang dapat digeser-geser sesuai keperluan.
Interface Aplikasi-Skoring-ver2.4 |
Pada bagian kiri separator terdapat beberapa tombol. Tombol reset berfungsi untuk merestart aplikasi dari awal. Tombol keluar berfungsi untuk keluar dari aplikasi. Tombol about membuka panel informasi aplikasi. Tombol pengaturan untuk mengatur beberapa fitur tambahan aplikasi seperti tampilan dan send email.
Pada bagian kanan separator adalah bagian utama di mana akan tampil berbagai panel tempat pengguna berinteraksi selama proses pengisian data dan instrumen. Navigasi di jendela utama ini dilakukan dengan menekan tombol
Pilihan menu utama yang tersedia adalah Mulai Baru, Buka File, Cetak dan Bandingkan.
Mulai Baru
Sesuai dengan nama pilihan menu pertama ini dapat digunakan jika pengguna ingin memulai perhitungan skoring dari awal. Setelah menekan Mulai Baru, pengguna harus memilih apakah ia seorang asesor yang akan melakukan penilaian terhadap suatu sekolah atau apakah ia adalah pihak sekolah yang ingin memanfaatkan aplikasi untuk menghitung akreditasi sekolah sebagai bahan evaluasi diri
Buka File
Dengan fitur penyimpan data, pengguna aplikasi skoring dapat senantiasa menganalisa dan menghitung ulang hasil skoring akreditasi yang pernah dilakukan. Hal ini dapat dilakukan dengan membuka data yang telah disimpan sebelumnya
Cetak File
Jika pengguna hanya ingin melihat dan atau mencetak hasil kalkulasi yang pernah dilakukan dapat membuka file untuk cetak di menu cetak file di halaman muka aplikasi skoring. Urutan langkahnya adalah, membuka menu cetak, memilih file yang akan dicetak. Menyimpan atau mencetak file yang telah dibuka.
Bandingkan
Tujuan utama aplikasi skoring adalah untuk mempermudah perhitungan skoring akreditasi dan mempermudah analisa hasil perhitungan. Salah satu analisa yang mungkin akan banyak digunakan adalah membandingkan hasil isian akreditasi yang dilakukan oleh asesor dan oleh sekolah pada satu sekolah tertentu. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. Pertama masuk ke halaman muka awal aplikasi. Pilih menu Bandingkan. Akan keluar jendela dialog. Pilih file isian asesor. Lalu pilih file isian sekolah. Pastikan kedua file yang dipilih adalah hasil isian skoring dari sekolah dan satuan pendidikan yang sama. Aplikasi tidak akan membandingkan hasil perhitungan skoring sekolah atau satuan pendidikan yang berbeda.
Hasil perhitungan akreditasi yang dilakukan aplikasi penskoran akan disimpan dalam sebuah file . File ini kelak akan dikirimkan ke pusat baik secara manual atau otomatis. Untuk pengguna aplikasi asesor, aplikasi dapat mengirim langsung hasil akreditasi via email ke server email propinsi. Meski fitur sepenuhnya belum diimplementasikan, untuk fitur pengiriman dapat diuji coba dengan membuka menu pengaturan dan mengisi data email milik pengguna dan data alamat email ke mana hasil akreditasi ini akan dikirim. Pengguna harus mengisi username dan password email.
Tekan tombol navigasi utama, dan pada akhirnya pengguna tiba di bagian penutup aplikasi. Tekan keluar untuk mengakhiri proses penskoran. Atau jika ingin mengulang, pengguna dapat menekan tombol mengulang di panel kiri aplikasi.
Download :
Download Aplikasi Penskoran dan Pemeringkatan Akreditasi Sekolah ver2.4
Aplikasi Penskoran dan Pemeringkatan akreditasi adalah perangkat lunak yang berfungsi melakukan otomasi penilaian akreditasi dari pengisia...
Subscribe to:
Posts (Atom)
Populer Post
Arsip Blog
Artikel Pilihan
Pedoman Pengajuan Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) Jabatan Fungsional Guru
Disclaimer : Pedoman Pengajuan DUPAK berikut adalah pedoman yang berlaku pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur Provins...