24 February 2015
Prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam pendidikan misalnya : lokasi/tempat, bangunan sekolah,lapangan olahraga, uang dan sebagainya. Sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan .misalnya; Ruang, Buku, Perpustakaan, Laboratorium dan sebagainya.
Macam-macam sarana pendidikan :
Menurut keputusan menteri P dan K No 079/ 1975, sarana pendidikan terdiri dari 3 (tiga) kelompok besar yaitu :
- Bangunan dan perabot sekolah,
- Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan , alat-alat peraga dan laboratorium.
- Media pendidikan yang dapat di kelompokkan menjadi audiovisual yang menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunaakan alat penampil.
Adapun macam-macam sarana dan prasarana yang di perlukan di sekolah demi kelancaran dan keberhasilan kegiatan proses pendidikan sekolah adalah:
- Ruang kelas : tempat siswa dan guru melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar.
- Ruang perpustakaan: tempat koleksi berbagai jenis bacaan bagi siswa dandari sinilah siswa dapat menambah pengetahuan.
- Ruang laboratorium (tempat praktek): tempat siswa mengembangkan pengetahuan sikap dan keterampilan serta tempat meneliti dengan menggunakan media yang ada untuk memecahkan suatu masalah atau konsep pengetahuan .
- Ruang keterampilan adalah tempat siswa melaksanakan latihan mengenai keterampilan tertentu.
- Ruang kesenian: adalah tempat berlangsungnya kegiatan-kegiatan seni
- Fasilitas olah raga: tempat berlangsungnya latihan-latihan olah-raga.
Komponen-komponen Sarpras Pendidikan :
a. Lahan
Lahan yang di perlukan untuk mendirikan sekolah harus di sertai dengantanda bukti kepemilikan yang sah dan lengkap (sertifikat), adapun jenis lahan tersebut harus memenuhi beberapa kriteria antara lain :a Lahan terbangun adalah lahan yang diatasnya berisi bangunan ,b Lahan terbuka adalah lahan yang belum ada bangunan diatasnya.
- Lahan kegiatan praktek adalah lahan yang di gunakan untuk pelaksanaankegiatan praktek
- Lahan pengembangan adalah lahan yang di butuhkan untuk pengembanganbangunan dan kegiatan praktek.Lokasi sekolah harus berada di wilayah pemukiman yang sesuai dengancakupan wilayah sehingga mudah di jangkau dan aman dari gangguan bencanaalam dan lingkungan yang kurang baik.
b. Ruang
Secara umum jenis ruang di tinjau dari fungsinya dapat di kelompokkan dalam:
i. Ruang pendidikan
Ruang pendidikan berfungsi untuk menampung proses kegiatan belajar mengajar teori dan praktek antara lain :
- Ruang teori sejumlah rombel
- Ruang perpustakaaan
- Ruang Laboratorium
- Ruang kesenian
- Ruang Olah raga
- Ruang keterampilan
ii. Ruang administrasi
Ruang Administrasi berfungsi untuk melaksanakan berbagai kegiatan kantor, yang terdiri dari:
- Ruang kepala sekolah
- Ruang tata usaha
- Ruang guru
- Gudang
iii. Ruang penunjang
Ruang penunjang berfungsi untuk menunjang kegiatan yang mendukung proses kegiatan belajar mengajar antara lain :
- Ruang Ibadah
- Ruang serbaguna
- Ruang koperasi sekolah
- Ruang UKS
- Ruang OSIS
- Ruang WC/ kamar mandi
- Ruang BP
c. Perabot
Secara umum perabot sekolah mendukung 3 (tiga) fungsi yaitu : fungsi pendidikan, fungsi administrasi, fungsi penunjang. Jenis perabot sekolah dikelompokkan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu:
1. | Perabot pendidikan |
Perabot pendidikan adalah semua jenis mebel yang di gunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar. Adapun Jenis, bentuk dan ukurannya mengacu pada kegiatan itu sendiri | |
2. | Perabot administrasi |
Perabot administrasi adalah perabot yang di gunakan untuk mendukung kegiatan kantor. Jenis perabot ini banyak sekali ragam dan jenisnya | |
3. | Perabot penunjang |
Perabot penunjang adalah perabot yang di gunakan atau di butuhkan dalam ruang penunjang, seperti perabot perpustakaan, perabot UKS, perabot OSIS dan sebagainya. |
d. Alat dan media pendidikan
Setiap mata pelajaran sekurang-kurangnya memiliki satu jenis alat peraga praktek yang sesuai dengan keperluan pendidikan dan pembelajaran,sehingga dengan demikian proses pembelajaran tersebut akan berjalan dengan optimal.
1. | Buku atau bahan pembelajaran |
Bahan pembelajaran adalah sekumpulan bahan pelajaran yang di gunakan dalam kegiatanproses belajar mengajar | |
2. | Buku pegangan |
Buku pegangan di gunakan oleh guru dan peserta didik sebagai acuan dalam pembelajaran yang bersifat Normatif, adaptif dan produktif | |
3. | Buku pelengkap |
Buku ini di gunakan oleh guru untuk memperluas dan memperdalam penguasaan materi. | |
4. | Buku sumber |
Buku ini dapat di gunakan oleh guru dan peserta didik untuk memperoleh kejelasan informasi mengenai suatu bidang ilmu / keterampilan | |
5. | Buku bacaan |
Buku ini dapat di gunakan oleh guru dan peserta didik sebagai bahan bacaan tambahan (non fiksi) untuk memperluas pengetahuan dan wawasan serta sebagai bahan bacaan (fiksi ) yang bersifat relatif. |
Semoga bisa menjadi referensi..
Kahar Muzakkir Tuesday, February 24, 2015 CB Blogger IndonesiaSARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
23 February 2015
Setelah 7 hari data valid, terbitlah SKTP.. siswa juga dikunci
22 February 2015
Tidak selamanya informasi itu berakibat baik. Tidak jarang bahkan menimbulkan kekacauan, permusuhan bahkan peperangan. Oleh karena para penyebar informasi, apakah itu blogger, netizen dan lain-lainnya ada baiknya menonton video yang diroduksi oleh Surya University bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) ini.
Berikut ini kami rangkumkan narasi video yang berdurasi 03:45 tersebut, semoga bisa menjadi bahan renungan kita bersama.
Hati-hati dengan Informasi
Berita, fakta, prasangka, gosip, fitnah bercampur aduk. Kalau tak pandai memilah, bisa bahaya. Karena itu Rasulullah SAW bersabda :
Bagaimana seharusnya kita mengolah informasi ?
1. Tabayyun (konfirmasi)
Kadang kita menerima broadcast massage, tanpa fikir panjang kita membroadcastnya lagi pada seluruh kontak kita tanpa mengecek kebenarannya. Itulah sifat dasar kita, malas mengecek informasi.
Karena itu suatu informasi bisa menyebar cepat tak terbendung. Konon ketika kabar baik baru menyebar beberapa kilometer, kabar buruk sudah melesat mengelilingi bola dunia. Ketika sebuah informasi sudah menyebar, akan sulit membendungnya.
2. ZHAN (Prasangka)
Jika kabar itu benar, maka itu ghibah, jika kabar itu salah, maka itu fitnah. Tidak ada pilihan, makanya jangan ikut-ikutan menyebarkannya.
“Sesungguhnya prasangka tak memberikanmu sedikitpun kebenaran.” (QS. An Najm ayat 28.)
Zhan (prasangka) dalam Bahasa Inggris disebut “Pre Judice” yang berasal dari kata Pre (sebelum) dan Judice (menghukum). Jadi pre judice artinya menghukum sesorang orang sebelum kita tahun informasi yang lengkap.
3. Bicara yang baik atau “Diam”
Taqwa itu seperti orang yang berjalan diantara duri-duri. Jadi selalu hati-hati agar tak terkena duri. Demikianlah sikap orang yang bertaqwa terhadap informasi. Tak asal percaya, dan berfikir seribu kali sebelum menyebarkan.
Jika kita mudah menerima dan mengirim semua informasi yang kita lihat dan benar. Menurut Rasulullah SAW, kita ini termasuk pendusta.
“Cukuplah seseorang itu dikatakan pendusta, kalau dia menceritakan semua yang dia dengar.” (HR. Muslim)
Oleh karena itu sebelum menshare sebuah berita, tanyakan pada dirimu beberapa hal berikut :
- Apakah berita ini benar. Apakah saya sudah mengkormisai kebenaran berita ini
- Apakah ini fakta atau prasangka ?
- Jika berita ini benar, apakah memang perlu disebarkan ? Apakah ada orang yang akan merasa disakiti dengan berita ini ?
- Apakah berita ini akan memberikan kebaikan atau justru akan menyulut permusuhan ?
“Hati-hati dengan informasi”
Dua contoh kasus berikut ini, belakangan sedang terjadi di lingkungan kita :
Sertifikasi guru tak harus 24 jam.
Kurang lebih kalau kita kutip secara lengkap “Sekarang pemenuhan 24 jam tidak harus tatap muka tapi bisa ditambah kegiatan lain. Bisa dengan menjadi pembina ekstra seperti KIR [Karya Ilmiah Remaja] bisa juga pramuka. Yang penting ada legalitas kepramukaannya,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Jogja, Edy Heri Suasana, di ruangannya, Selasa (17/2/2015), seperti yang dilansir oleh www.solopos.com(19/02/2015).
Sebenarnya aturan tentang tidak harus 24 jam tatap muka, bukanlah aturan baru. Sejak lama aturan ini sudah berlaku bagi guru yang memiliki tugas tambahan. Hanya saja tugas tambahan yang bisa dikonversikan ke dalam jam pelajaran masih terbatas sesuai dengan PP No. 74 tahun 2008.
Jadi kesimpulannya adalah beban kerja guru itu tetap 24 jam. Untuk pemenuhan beban kerja tersebut, bgai guru yang tidak memiliki tugas tambahan, maka wajib memiliki jam tatap muka 24. Sedangkan bagi yang memiliki tugas tambahan yang diakui bisa dikonversikan sebagai jam pelajaran, maka jumlah jam tatap mukanya ditambah konversi jam tugas tambahan sehingga menjapai jumlah minimal 24 jam.
Penilaian Kinerja Guru (PKG) dilakukan oleh Pengawas.
Pemahaman di lapangan sering menjadi bias, bahwa pengawaslah yang bertugas melakukan penilaian terhadap kinerja guru. Padahal sudah dijelaskan bahwa pedoman yang dilakukan untuk melakukan PKG adalah Permendiknas nomor 35 tahun 2010 dan secara lebih teknis dijabarkan pada Buku 2 tentang pedoman Pelaksanaan PKG.
Pada Buku 2 dijelaskan bahwa Penilaian kinerja guru dilakukan di sekolah oleh Kepala Sekolah. Apabila Kepala Sekolah tidak dapat melaksanakan sendiri (misalnya karena jumlah guru yang dinilai terlalu banyak), maka Kepala Sekolah dapat menunjuk Guru Pembina atau Koordinator PKB sebagai penilai. Sedangkan penilaian kinerja Kepala Sekolah dilakukan oleh Pengawas.
Kaitannya dengan nilai yang harus dikirim yang menjadi salah satu syarat penerbitan SKTP, Bp. Asha Roed Andhin memberikan klarifikasi : "Aduh....jangan salah kaprah....bukan pengawas yang menilai..pengawas hanya mengentri. PKG bukan satu satunya syarat, tapi hanya salah satu syarat. Data valid tetap yang utama (JJM, kelengkapan data, kelulusan, dll). Peran OPS masih sangat penting, mari kita fokus dengan tugas masing masing...."
MARI BIASAKAN DIRI MEMBACA INFORMASI SECARA LENGKAP
20 February 2015
Kabar gembira bagi guru-guru, terutama bagi yang masih kesulitan dalam pemenuhan beban mengajar 24 jam, karena sebentar lagi akan diterbitkan Permendikbud yang bisa menjadi solusi dari kesulitan tersebut. Kabar gembira tersebut disinyalkan oleh Bp. Asha Roed Andhien dalam statusnya di medsos facebook (17/02/2015).
Dengan nada berseloroh Bp. Asha Roed Andhin menulis :”Siap siap permen baru disahkan....banyak yang mengharap permennya manis.....tapi kalo buat saya tetep aja pahit...(makin susah ngitungnya).”
Permendikbud yang segera akan diterbitkan diantaranya memuat aturan-aturan tentang tugas tambahan yang diakui dan bisa dikonversi menjadi jam pelajaran. Pada sekolah yang memiliki jumlah rombongan belajar besar dengan ratio pemerataan guru yang pas, beban mengajar 24 jam tentunya tidak menjadi satu kendala yang berarti. Bagi sekolah yang jumlah rombelnya sedikit, adanya tugas tambahan yang bisa dikonversi menjadi jam pelajaran tentunya bisa menjadi salah satu solusi.
Selama ini aturan yang dipakai sebagai dasar penentuan tugas tambahan yang diakui adalah PP No. 74 tahun 2008. Menurut PP tersebut tugas tambahan yang bisa dikonversi menjadi jam pelajaran antara lain Kepala Sekolah (18 JP), wakil kepala sekolah, Kepala Perpustakaan, Kepala Laboratorium, Ketua Jurusan, Kepala bengkel, Pembimbing Praktik dan Kepala Unit Produksi yang masing-masing ekuivalen dengan 12 jam. Itupun masing-masing jenjang tidak sama. Untuk SD hanya Kepala Sekolah, Jenjang SMP selain Kepala sekolah dihitung juga 1 – 3 orang wakil kepala sekolah tergantung jumlah rombelnya, 1 orang Kepala Laboratorium dan 1 orang Kepala Perpustakaan.
Menurut Bp. Asha Roed Andhin (20/02/2015) pada Permendikbud yang akan disahkan, selain tugas tambahan yang disebutkan diatas, walikelas, pembina pramuka pembina OSIS, Pembina Ekstra Kurikuler dan Guru Piket juga dianggap sebagai jam tambahan. Akan tetapi tidak berarti dalam satu sekolah semua tugas tambahan tersebut diakui. Ada syarat-sayarat dan kriteria yang harus dipenuhi. Untuk lebih jelasnya lebih baik kita tunggu Permendikbud tersebut disahkan dan dipublikasikan.
Kahar Muzakkir Friday, February 20, 2015 CB Blogger IndonesiaHore ! walikelas dan pembina diakui sebagai “Jam Tambahan”
18 February 2015
Ketika kita menyusun sebuah tulisan, entah itu artikel, proposal, program atau mengentri data, seringkali kita membutuhkan banyak file untuk dibuka. Tentunya kita kerepotan karena saat membuka satu file, maka file lainnya pasti akan tertutup, sedangkan kita membutuhkan kedua file tersebut terbuka.
Menggunakan dua laptop ? Repot juga, apalagi kalau kita ingin mengutip isi filenya dengan jalan copy-paste. Kalau kita memiliki dua laptop juga, bagaimana kalau tidak punya ?
Jika anda mempunyai monitor lain yang tidak terpakai bisa dimanfaatkan. Kita bisa memanfaatkan fasilitas extend atau istilah kerennya “Dual monitor untuk dual action.”
Caranya cukup sederhana. Hanya membutuhkan satu monitor lain yang akan kita pakai untuk membuka file lainnya. Kemudian tinggal dicolokkan kabel VGA nya pada laptop. Setting tampilannya pada pilihan “extend”. Geret file yang kita inginkan agar tampil pada monitor tambahan dengan jalan klik tahan pada mouse dan menggeretnya ke kanan.
Selanjutnya kita bisa bekerja mengutip data-data dari file yang terbuka pada monitor tambahan, tanpa harus terganggu file tempat kita bekerja tertutup olehnya.
Fasilitas ini juga bisa dimanfaatkan saat melakukan presentasi atau mengajar di kelas menggunakan layar projector. Kita bisa menampilkan di layar proyektor file-file tertentu yang tidak sama dengan file yang kita buka pada laptop. Audience tidak akan tahu saat anda sedang memberikan presentasi kepada mereka, anda juga sedang facebookan. hmmm ….
Bagaimana cara setting exentend itu ?
Ada dua langkah yang bisa kita lakukan, yaitu :
1. | Cukup tekan tombol Windows dan P (Windows + P) pada keyboard laptop untuk memunculkan menu cepat pilihan |
Pilih extend |
2. | Cara kedua adalah dengan klik kanan pada desktop dan pilih Resolusi layar (Screen resolution), |
Pilih Extend these displays |
Mungkin setelah proses setting extend sukses, kita terkadang membutuhkan setting resolusinya, agar tampilan sesuai dengan yang kita inginkan. Pada kesempatan ini saya tidak akan mengupas bagaimana cara setting resolusinya karena saya yakin anda pasti sudah mahir semuanya.
Jika paparan ini masih belum jelas atau agak susah dipahami, saya sarankan googling saja. Banyak kok artikel yang membahas masalah extend monitor. Tetapi mudah-mudahan tulisan ini bisa bermanfaat juga.
Selamat mencoba….
Kahar Muzakkir Wednesday, February 18, 2015 CB Blogger IndonesiaCara Setting Extended Monitor Untuk Keperluan Entri Data
Entah apa yang menjadi fikiran orang tuanya, sehingga memberikan nama putra mereka dengan satu huruf saja. Tidak ada yang salah memang, tetapi membuat server dengan “detector data suspect” menganggapnya sebagai data yang mencurigakan sehingga mengeluarkan warning Invormasi validasi.
Kejadian ini terungkap ketika Operator SD Negeri Gandri Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan SUWANDOYO, S.Pd, merasa kebingungan ketika mengecek datanya pada progress pengiriman terdapat peringatan Informasi validasi “Nama PD kosong atau tanpa huruf vokal. Padahal nama yang dientri sudah sesuai dengan akte kelahiran dan kartu keluarganya.
Kejadian ini tidak urung membuat membuat admin pusat dapodik Bp Yusuf Rokhmat dan admin PDSP Bp. Fikri (Taufik Lone) geleng-geleng kepala terheran-heran.
“Iya sudah. gak apa-apa. Kalau memang datanya seperti itu dan didukung oleh dokumen yang valid.” ujar Bp. Yusuf Rokhmat.
“Besok saya informasikan di kantor, supaya admin vervalPd tidak asal rejectt kalau ada berkas pengajuan yang namanya J " ujar Bp Taufik Lone .
Lalu siapakah “J” si pemilik nama unik ini ?
“J” adalah seorang anak laki-laki yang lahir di Mataram Baru Lampung Timur yang lahir 30 Desember 2006. Saat ini duduk di Kelas 1 SD Negeri Gandri.
Ternyata “J” bukan satu-satunya siswa yang memiliki nama cuma satu huruf.. Di Pemalang Jawa Tengah juga ada siswa perempuan yang lahir di Pemalang 8 Mei 2000 silam dan saat ini duduk di kelas 9 bernama “D”.
“E juga ada. Saya pernah ditelpon oleh Kepala Sekolahnya.” kata pak Yusuf Rokhmat, menimpali.
Apapun alasannya, yang jelas orang tua anak-anak yang memiliki nama unik hanya satu huruf ini, pastilah memiliki pertimbangan tertentu dalam memberikan nama kepada putra putrinya. Kita do’akan saja semoga mereka menjadi orang-orang yang sukses kelak seperti harapan orang tuanya.
Oleh karena itu apabila ada yang mengalami kasus yang sama sehingga tidak lolos “inspector data suspect” dan terbaca invalid, maka sebaiknya konfirmasi kepada admin pusat. Lebih bagus lagi jika melampirkan data/dokumen yang sah.
Kahar Muzakkir Wednesday, February 18, 2015 CB Blogger IndonesiaUnik : Nama siswa ini cuma satu huruf saja.. Siapa dia ?
Bangun sinergi yang kuat, Kadis Dikpora Lombok Timur gelar Rakor dengan Pengawas
16 February 2015
Pelaksanaan Ujian Nasional tahun 2015 sudah semakin dekat. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, Prosedur Operasi Standar (POS) hingga saat ini belum diterbitkan oleh BSNP. Idealnya pada bulan November-Desember 2014 BSNP sudah menerbitkan POS UN 2015, seperti POS UN tahun 2014 telah ditandatangani oleh ketua BSNP pada tanggal 30 November 2013.
Penerbitan POS Ujian Nasional ini merupakan sesuatu yang penting karena merupakan dasar dan acuan dalam penyelenggaraan Ujian Nasional. POS UN memuat urutan langkah baku yang mengatur teknis pelaksanaan Ujian S/M/PK dan UN yang ditetapkan oleh BSNP.
Mengenai keterlambatan terbitnya POS UN 2015, BSNP menjelaskan penyebabnya karena ada perubahan kebijakan dalam UN yang berbeda dengan tahun sebelumnya, salah satunya adalah “UN bukan menjadi penentu kelulusan, dan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan sepenunya diserahkan ke sekolah/madrasah.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa implikasi dari kebijakan ini adalah perlunya dilakukan perubahan atau revisi PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), dan proses ini sedang berlangsung. Begitu perubahan PP 19 tahun 2005 selesai, maka Permendikbud dan POS UN akan segera ditetapkan dan disosialisasikan
Sumber screenshot : Group FB Ikatan Guru Indonesia (IGI) |
Seperti diketahui bahwa pada PP No. 19 Tahun 2005 disebutkan bahwa hasil Ujian Nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan pendidikan (pasal 68 point c), tentunya tidak sesuai dengan kebijakan UN tahun ini.
Kahar Muzakkir Monday, February 16, 2015 CB Blogger IndonesiaPOS UN 2015 terlambat terbit, ini penjelasan dari BSNP
15 February 2015
![]() |
Kegiatan-supervisi-pengawas-SMP-Lombok-Timur-di-SMPN-1-Terara |
Jika mengacu pada Juknis TPG tahun 2014, kriteria guru PNSD penerima tunjangan profesi melalui mekanisme transfer daerah, khusus untuk pengawas kriteria untuk dapat menerima tunjangan sertifikasi adalah harus melaksanakan tugasnya sesuai dengan Permenpan Nomor 21 Tahun 2010.
- untuk taman kanak-kanak/raudathul athfal dan sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah paling sedikit 10 satuan pendidikan dan/atau 60 (enam puluh) Guru;
- untuk sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah dan sekolah menengah atas/madrasah aliyah/sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan paling sedikit 7 satuan pendidikan dan/atau 40 (empat puluh) Guru mata pelajaran/kelompok mata pelajaran;
- untuk sekolah luar biasa paling sedikit 5 satuan pendidikan dan/atau 40 (empat puluh) Guru; dan
- untuk pengawas bimbingan dan konseling paling sedikit 40 (empat puluh) Guru bimbingan dan konseling.
Pengawas punya tugas mengentry nilai PKG minimal untuk 40 orang guru
Populer Post
Arsip Blog
Artikel Pilihan
Kontingen NTB Siap Berlaga di GSI Nasional 2024: Tiga Siswa SPENEL Wakili Lombok Timur
Pelepasan kontingen GSI Kab. Lombok Timur oleh PJ. Bupati di ruang kerjanya Aikmel, 14 Oktober 2024 - Sebanyak 18 siswa yang tergabung dala...
