20 September 2016
Umpan balik pada hakikatnya merupakan komentar terhadap suatu hasil pekerjaan dalam hal ini adalah proses pembelajaran yang dapat dilakukan secara tertulis ataupun lisan yang langsung kepada guru tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, status sosial ekonomi, dan yang berkebutuhan khusus. Umpan balik diberikan sedemikian sehingga guru dapat memahami temuan, mengubah perilaku yang teridentifikasi dan mempraktekkan panduan yang diberikan.
Dari umpan balik pengawas dan dukungan pada guru, maka dapat ditentukan bersama:
- Perilaku positif pembelajaran yang harus dipelihara.
- Strategi-strategi alternatif untuk mencapai perubahan yang diinginkan.
- Kelayakan/kepantasan dari menggunakan kembali metode yang pernah dilakukan.
Asumsinya adalah apabila perilaku guru berubah, maka permasalahan spesifik dalam bidang yang menjadi perhatian akan dapat diselesaikan.
Secara umum ada 2 metode pemberian umpan balik yang efektif.
- Verbal (lisan), pemberian komentar terhadap hasil pengamatan proses pembelajaran secara langsung melalui tatap muka tidak ada jarak atau peralatan yang digunakan. Metode ini biasanya dilakukan dengan cara saling berbicara/berdialog, wawancara, rapat, pidato, dan diskusi. Selain itu pemberian komentar juga dapat dilakukan secara tidak langsung melalui perantara alat seperti telepon, handphone, dan lain sebagainya karena adanya jarak si pembicara dengan lawan bicara.
- Non verbal (tertulis), pemberian komentar terhadap hasil pengamatan proses pembelajaran dengan perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh penerima. Metode ini dapat berupa surat-menyurat, sms, e-mail, foto pembelajaran, dan lain sebagainya.
Umpan balik adalah upaya untuk memberi pertolongan bagi supervisor dalam melaksanakan tindak lanjut supervisi. Dari umpan balik itu pula dapat tercipta suasana komunikasi yang tidak menimbulkan ketegangan, menonjolkan otoritas yang mereka miliki, memberi kesempatan untuk mendorong guru memperbaiki penampilan, serta kinerjanya.
Lima langkah untuk memberikan umpan balik
yang efektif:
- Memberikan Penghargaan
Saya sungguh-sungguh menghargai bagian-bagian A, B, C, dan penjelasan
Bagian A menunjukkan bahwa………..
Bagian B menunjukkan bahwa………..
Bagian C menunjukkan bahwa……….
BAGUS!
“Saya suka dengan kegiatan praktis yang Saudara lakukan. Siswa benar-benar terlibat dalam kegiatan”. - Melakukan sendiri refleksi kritis
“Menurut Saudara, bagian mana dari pembelajaran tadi yang paling penting? Mengapa demikian?” - Merencanakan sendiri perbaikan-perbaikan
“Kalau Saudara melaksanakan lagi pembelajaran tersebut, apa saja yang akan Saudara ubah? Mengapa? Menurut Saudara apa yang akan meningkatkan hasil belajar siswa? Apa yang akan meningkatkan kualitas pengelolaan siswa?”
- Memberikan usul, saran, atau mendiskusikan hal-hal yang dapat meningkkatkan kualitas pembelajaraan
”Ada beberapa siswa di bangku belakang yang kurang terlibat dalam kegiatan. Bagaimana caranya agar lain kali mereka terlibat penuh?” - Mengembangan rencana tindak lanjut
”Apa yang perlu Saudara lakukan selanjutnya?
Perhatikan ilustrasi berikut ini :
Dari dialog pada ilustrasi gambar di atas tampak bahwa kepala sekolah memberikan komentar-komentar yang positif, yaitu dengan mengungkapkan penghargaan dan saran-saran membangun. Sehingga umpan balik yang diberikan termasuk ke dalam teknik pemberian umpan balik yang efektif.
Sumber : Materi PKB online bagi Kepala Sekolah/Madrasah kelas Supervisi Akademik (SUPAK)
Umpan Balik Supervisi Akademik
Umpan balik pada hakikatnya merupakan komentar terhadap suatu hasil pekerjaan dalam hal ini adalah proses pembelajaran yang dapat dilakukan secara tertulis ataupun lisan yang langsung kepada guru tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, status sosial ekonomi, dan yang berkebutuhan khusus. Umpan balik diberikan sedemikian sehingga guru dapat memahami temuan, mengubah perilaku yang teridentifikasi dan mempraktekkan panduan yang diberikan.
Dari umpan balik pengawas dan dukungan pada guru, maka dapat ditentukan bersama:
- Perilaku positif pembelajaran yang harus dipelihara.
- Strategi-strategi alternatif untuk mencapai perubahan yang diinginkan.
- Kelayakan/kepantasan dari menggunakan kembali metode yang pernah dilakukan.
Asumsinya adalah apabila perilaku guru berubah, maka permasalahan spesifik dalam bidang yang menjadi perhatian akan dapat diselesaikan.
Secara umum ada 2 metode pemberian umpan balik yang efektif.
- Verbal (lisan), pemberian komentar terhadap hasil pengamatan proses pembelajaran secara langsung melalui tatap muka tidak ada jarak atau peralatan yang digunakan. Metode ini biasanya dilakukan dengan cara saling berbicara/berdialog, wawancara, rapat, pidato, dan diskusi. Selain itu pemberian komentar juga dapat dilakukan secara tidak langsung melalui perantara alat seperti telepon, handphone, dan lain sebagainya karena adanya jarak si pembicara dengan lawan bicara.
- Non verbal (tertulis), pemberian komentar terhadap hasil pengamatan proses pembelajaran dengan perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh penerima. Metode ini dapat berupa surat-menyurat, sms, e-mail, foto pembelajaran, dan lain sebagainya.
Umpan balik adalah upaya untuk memberi pertolongan bagi supervisor dalam melaksanakan tindak lanjut supervisi. Dari umpan balik itu pula dapat tercipta suasana komunikasi yang tidak menimbulkan ketegangan, menonjolkan otoritas yang mereka miliki, memberi kesempatan untuk mendorong guru memperbaiki penampilan, serta kinerjanya.
Lima langkah untuk memberikan umpan balik
yang efektif:
- Memberikan Penghargaan
Saya sungguh-sungguh menghargai bagian-bagian A, B, C, dan penjelasan
Bagian A menunjukkan bahwa………..
Bagian B menunjukkan bahwa………..
Bagian C menunjukkan bahwa……….
BAGUS!
“Saya suka dengan kegiatan praktis yang Saudara lakukan. Siswa benar-benar terlibat dalam kegiatan”. - Melakukan sendiri refleksi kritis
“Menurut Saudara, bagian mana dari pembelajaran tadi yang paling penting? Mengapa demikian?” - Merencanakan sendiri perbaikan-perbaikan
“Kalau Saudara melaksanakan lagi pembelajaran tersebut, apa saja yang akan Saudara ubah? Mengapa? Menurut Saudara apa yang akan meningkatkan hasil belajar siswa? Apa yang akan meningkatkan kualitas pengelolaan siswa?”
- Memberikan usul, saran, atau mendiskusikan hal-hal yang dapat meningkkatkan kualitas pembelajaraan
”Ada beberapa siswa di bangku belakang yang kurang terlibat dalam kegiatan. Bagaimana caranya agar lain kali mereka terlibat penuh?” - Mengembangan rencana tindak lanjut
”Apa yang perlu Saudara lakukan selanjutnya?
Perhatikan ilustrasi berikut ini :
Dari dialog pada ilustrasi gambar di atas tampak bahwa kepala sekolah memberikan komentar-komentar yang positif, yaitu dengan mengungkapkan penghargaan dan saran-saran membangun. Sehingga umpan balik yang diberikan termasuk ke dalam teknik pemberian umpan balik yang efektif.
Sumber : Materi PKB online bagi Kepala Sekolah/Madrasah kelas Supervisi Akademik (SUPAK)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Postingan Terbaru
Populer Post
Arsip Blog
Artikel Pilihan
Pedoman Pengajuan Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) Jabatan Fungsional Guru
Disclaimer : Pedoman Pengajuan DUPAK berikut adalah pedoman yang berlaku pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur Provins...
Aku hanya guru Go-Blog yang suka berbagi informasi demi kemajuan dunia pendidikan.