23 November 2014

INGIN NEGARA INI MAJU… HARGAI GURUNYA

Upaya-peningkatan-kompetensi-guru Pasca Hiroshima dan Nagasaki di bom atom oleh tentara sekutu pada tahun 1945 yang menewaskan lebih dari 140.000 orang di Hiroshima dan 80.000 orang di kota Nagasaki, pertanyaan pertama yang dilontarkan oleh Kaisar Jepang “Hirohito” kepada rakyatnya waktu itu adalah :”BERAPA JUMLAH GURU YANG MASIH HIDUP ?” Dia tidak menanyakan berapa banyak tentara yang tewas atau berapa banyak kerugian yang diderita akibat hancurnya kedua kota tersebut, karena dia sadar bahwa kehilangan guru lebih merugikan dibandingkan kehilangan tentaranya. Ini menjadi bukti bahwa peran guru sangat vital bagi kemajuan bangsa manapun di dunia ini.

Sejarah ini menggambarkan betapa Jepang menghargai keberadaan ‘guru’ sebagai pilar utama bagi kemajuan bangsa. Tidak heran jika bangsa Jepang semakin berkembang menjadi bangsa yang maju di segala bidang.

Jika kita ingin berkaca pada kemajuan di Jepang tentunya kita juga harus menghargai keberadaan guru sebagai pencetak kaum intelektual yang akan menjadi agent of change di masa depan. Kita patut bersyukur langkah ke arah itu sudah mulai diperhatikan secara serius oleh pemerintah terutama kebijakan meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru melalui program Sertifikasi. Profil “Oemar Bakrie” sedikit demi sedikit tidak lagi melekat pada seorang guru.

Apresiasi pemerintah terhadap  profesi guru semakin terasa pada era pemerintahan baru, terutama setelah jabatan Mendikbud dipegang oleh tokoh akademisi “Anies Baswedan”. Hal ini terbukti pada berbagai statemennya  yang mengungkapkan peran penting guru di dalam memajukan pendidikan di Indonesia.

Seperti kami kutip pada situs kemdikbud, Menjelang peringatan Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November, Menteri Pendidikan dan Kebudayan, Anies Baswedan, mengajak seluruh masayarakat untuk memuliakan guru dengan caranya sendiri sebagai investasi masa depan. “Nanti menjelang hari guru, datangi gurunya, salami, ucapkan terimakasih, cium tanganya, lalu tanya kabarnya” ajak Anies pada peluncuran kegiatan Indonesia Wow di Gedung Radio Republik Indonesia (RRI), Sabtu (22/11/2014).

Untuk menjadi Indonesia wow dimasa yang akan datang, Anies berharap peringatan Hari Guru tidak hanya sebagai seremoni, tetapi membuat sebuah gerakan pendidikan. Gerakan ini bertujuan untuk menjadikan anak-anak yang hebat sehingga guru-gurunya pun harus hebat. “Jika gurunya hebat, maka anaknya hebat, jika kepala sekolahnya hebat, maka sekolahnya hebat” tutur Anies.

Pada kesempatan yang sama, Anies mengungkapkan bahwa ungkapan lama yang mengatakan guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa kurang tepat karena setiap diri manusia membawa tanda jasa guru. Oleh karena itu, dia mengajak masyarakat untuk membantu guru, menjadikan guru sebagai sebuah pekerjaan yang mulia.

Untuk menjadi guru yang hebat yang patut menerima gelar profesional maka seorang guru minimal harus menjadi guru yang kreatif, berwawasan, professional, bermoral,  kompeten dan pendorong perubahan. Sehingga tudingan miring banyak kalangan yang meragukan program ‘sertifikasi guru’ tidak berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan mutu pendidikan bisa ditepis.

Kreatif.

Kreatif disini artinya bahwa seorang guru harus punya terobosan-terobosan baru dalam mengajar atau punya ide-ide cemerlang sehingga murid-muridnya bersemangat dan tidak bosan. Guru yang kreatif adalah guru yang pintar dalam mencari peluang atau solusi dari setiap kendala yang dihadapinya ketika mengajar. Contoh sederhana adalah seorang guru membuat alat peraga melalui tangannya sendiri dengan memanfaatkan barang-barang bekas, karena alat-alat peraga tidak mesti harus selalu dibeli. Guru yang kreatif sangat pintar dalam menghangatkan suasana di kelas sehingga murid-murid menyenanginya.

Berwawasan.

Artinya seorang guru dituntut agar memiliki wawasan yang cukup karena dia seorang pendidik dan pengajar. Jika seorang guru tidak memiliki wawasan yang mumpuni maka bukan guru yang sejati namanya. Jangan sampai wawasan seorang guru lebih sedikit dibandingkan murid-muridnya. Apa kata dunia jika ada guru yang seperti ini. Oleh karena itu seorang guru harus rajin membaca untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya.

Professional.

Profesional artinya seorang guru harus punya kode etik keprofesian. Ia harus meletakkan sesuatu pada tempatnya. Ketika sedang di sekolah maka dia harus menempatkan dirinya sebagai seorang guru. Permasalahan dalam rumah tangganya tidak boleh dibawa ke sekolah. Selain itu guru yang professional adalah guru yang siap menerima kritikan dan saran yang dari orang lain meski pahit sekalipun. Guru yang professional adalah guru yang punya etos kerja tinggi, disiplin,dan bertanggung jawab

Bermoral.

Artinya adalah bahwa seorang guru harus punya akhlak yang baik ketika mengajar sehingga diharapkan dia bisa pula menanamkan nilai-nilai dan norma dalam kehidupan kepada murid-muridnya. Inilah yang paling penting sebab kecerdasan saja tidak cukup. Apa jadinya jika seorang murid pintar tapi akhlaknya buruk.   Lebih menyedihkan lagi jika seorang guru mencontohkan prilaku yang tidak baik kepada murid-muridnya. Maka seorang guru haruslah punya sikap yang mencerminkan jati diri seorang pendidik

Berkompeten.

Artinya seorang guru harus punya daya saing. Ia harus punya kelebihan dari guru-guru yang lainnya. Ia juga harus melek dengan perkembangan IPTEK sehingga tidak dianggap kolot atau ketinggalan jaman. Guru yang kompeten harus mampu mentransfer ilmu yang dimilikinya kepada murid-muridnya, mengembangkan potensi mereka dan terus mendorong mereka untuk maju

Mendorong Perubahan.

Artinya seorang guru harus punya semangat yang tinggi untuk terus memperbaiki dirinya dari waktu ke waktu. Ia juga harus sadar dengan kekurangan yang dimiliki dan berusaha untuk terus mengembangkan kemampuannya. Ia pun harus mengenali kelemahan murid-muridnya dan berusaha merubah prilaku mereka kearah yang positif.
--------------------------------------------------
Referensi utama :

2 komentar

Luar biasa pak.
Aku kagum dengan semangat bapak.

Semangat yang lahir dari kecintaan yang mendalam terhadap dunia pendidikan

Aku hanya guru Go-Blog yang suka berbagi informasi demi kemajuan dunia pendidikan.