Home /
Dapodikdas /
Tunjangan Profesi /
SAVE OPERATOR SEKOLAH INDONESIA (Surat Terbuka Untuk Kemendikbud RI)
28 March 2014
Asep Sulle Morrana |
Kepada Yth :
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
CC. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Bismillahirohmanirrohim...
Perjalanan
DAPODIK selama 2 tahun ini begitu banyak perkembangan dari kualitas
data sampai dengan kualitas pengiriman sampai dengan 96% Progres
Nasional. Siapa yang berjasa??
Pihak P2TK pun mengakui bahwa pemerintah saat ini “mengemis” meminta data dari sekolah dalam hal ini Operator Sekolah.
Untuk
apa?? Mulai dari Sekolah, pemerintah mengetahui dengan pasti berapa
jumlah sekolah di negeri ini, berapa yang rusak ringan, berapa yang
rusak berat, berapa yang kekurangan ruangan kelas tidak seperti sebelum
dapodik yang dikirim secara manual banyak yang fiktif sehingga
pemerintah merasa di rugikan milyaran bahkan trilyunan rupiah karena
bantuan masuk kepada yang tidak berhak.
Sekolah mana saja yang
berhak mendapatkan bantuan DAK, mana saja yang berhak mendapatkan RKB
dengan rasio jumlah siswa yang akurat, tepat dan akuntable, mana saja
yang berhak mendapatkan bantuan bangunan Perpustakaan dll.
Sekarang?? Berapa milyar dan bahkan trilyunan rupiah bisa diselamatkan. Siapa yang berjasa??
Dari
data PTK sebelum dapodik pemerintah tidak yakin akan jumlah PTK yang
ada di negeri ini, bagaimana penyebarannya, berapa jumlah PNS, berapa
Jumlah Non PNS, apakah sekolah kekurangan guru ataupun malah kelebihan
karena yang pemerintah pusat terima adalah laporan secara manual dari
dinas provinsi, dinas kabupaten yang isinya tidak akurat setelah
langsung di validasi kelapangan. Pemerintah merasa kecolongan dan
dibohongi.
Sekarang?? Dengan Dapodik melalui Operator Sekolah
Pemerintah dengan pasti mengetahui bagaimana pemetaan PTK di
sekolah-sekolah, mana saja sekolah yang kekurangan guru, mana saja
sekolah yang kelebihan guru, berapa jumlah PNS, berapa Jumlah Non PNS,
berapa jumlah yang berhak menerima Tunjangan Profesi sesuai dengan 24
jam mengajarnya, berapa jumlah yang berhak menerima Aneka Tunjangan
untuk Non PNS yang sebelum dapodik hanya usulan manual dan ternyata
sampai kepada yang tidak berhak.
Sekarang?? Berapa milyar bahkan trilyunan rupiah bisa diselamatkan. Siapa yang berjasa??
Peserta
Didik, sekarang dengan pasti pemerintah bisa mengetahui berapa Dana BOS
harus dikucurkan ke sekolah-sekolah, berapa dana BSM harus dikeluarkan
tidak seperti sebelum dapodik yang pengajuannya dilakukan secara manual
karena banyaknya sekolah-sekolah yang membengkakkan datanya.
Sekarang?? Berapa milyar bahkan trilyunan rupiah bisa diselamatkan. Siapa yang berjasa??
Operator
Sekolah ibarat Pejuang Kemerdekaan RI, yang berjuang jiwa dan raga
dengan hati ikhlas dan profesional, mengorbankan materi, meninggalkan
keluarga tanpa melihat resiko dan jasa apa yang akan mereka dapat tetapi
tujuan mereka adalah berjuang untuk kemerdekaan Republik Tercinta ini,
untuk seluruh Rakyat RI. Mereka adalah cikal bakal kemerdekaan tanpa
kenal lelah siang dan malam memperjuangkan Kebebasan dari penjajah.
Walaupun nantinya hanya ucapan terimakasih yang didapat, hanya sebuah
nama yang di kenang dalam buku sejarah dan batu nisan bahkan tanpa di
kenal sama sekali dan dianggap tidak ada.
Apa yang membuat
semangat Operator Sekolah??? Sebuah system dari pemerintah melalui
aplikasi-aplikasi terutama Dapodik memotong jalur birokrasi Administrasi
dari sekolah, UPT kecamatan, Dinas Kabupaten, Dinas Provinsi dan Pusat.
Kecurangan-kecurangan yang terjadi, manupulasi data, pembengkakan
jumlah Peserta Didik, pelaporan BSM yang fiktif, laporan palsu dari
penerima sertifikasi dan lain sebagainya di kikis oleh Aplikasi yang
namanya dapodik. Pelaporan dari Sekolah langsung ke Dirjen Kemdiknas
membuat gerah para pejabat yang nakal, yang memanfaatkan pelaporan
secara manual, tidak bisa lagi menahan ataupun menyunat
tunjangan-tunjangan yang langsung masuk ke rekening penerima, dan
mungkin yang terjadi sekarang hanya membuat “pengkondisian” dan juga
“belas kasihan” dari sang penerima tunjangan.
Nah..disinilah
Peran seorang Operator Sekolah sangat penting dalam menginput data
dengan benar dan sesuai realita dengan tidak keluar dari Aturan-aturan
pemerintah sesuai tuntutan Aplikasi dan dibayangi dengan UU ITE. Seorang
Operator Sekolah harus menguasai alur dan strukture pemograman, Aturan
pembagian jam Pembelajaran sesuai KTSP ataupun KUR 2013, penguasaan
mereka lebih hebat dari Wakil Kepala sekolah bagian program kurikulum,
mendata seluruh peserta didik dan PTK, lebih hebat dan rinci dari bagian
sensus kependudukan dan kepegawaian daerah, bertanggung jawab mengenai
pencairan dana BOS, tunjangan sertifikasi PTK, bantuan RKB, DAK, dsb
yang berkaitan dengan sekolah lebih hebat dari pejabat-pejabat pembuat
kebijakan, dan para dewan yang terhormat yang membuat persetujuan.
APLIKASI YANG LUAR BIASA HEBAT dan OPERATOR YANG LUAR BIASA HEBAT DAN
HANDAL.
Untuk siapa sebenarnya OPS berjuang..?? Untuk Sekolah,
Untuk Siswa, Untuk PTK lantas….Apa yang Operator Sekolah terima??
Tekanan dari sekolah, dari PTK yang bersertifikasi, dari PTK Non PNS
yang merasa berhak menerima Aneka Tunjangan.
Sementara
Operator Sekolahnya pun tidak ada perhatian sama sekali dari pemerintah,
hanya melempar ke sekolah dengan sedikit mencatumkan di JUKNIS BOS 2014
itu juga kalau dijalankan oleh Sekolah..buktinya banyak keluhan dari
Operator Sekolah yang memakai laptop sendiri, modem dan pulsa sendiri
dengan honor sekolah yang disamakan dengan honor penjaga sekolah bahkan
mungkin di bawahnya dan pantas saja dari sekolah dan PTKnya tidak
menghargai pekerjaan Operator Sekolah karena Pemerintahpun tidak
menghargai kerja kerasnya Operator. Ada yang bilang “kalau tidak sanggup
jangan jadi operator sekolah”, Bukan mengenai mau atau tidaknya menjadi
Operator Sekolah bukan mengenai sanggup tidaknya menjadi operator
sekolah karena itu berkaitan dengan individu masing-masing, tetapi
esensi dari tugas Operator Sekolah sendiri, Penghargaan Untuk Operator
Sekolah sendiri.
Melalui Aneka Tunjangan yang tadinya
diharapkan para Operator Sekolah sekarang sudah tinggal cerita, ini
bukti Operator Sekolah di abaikan oleh Pemerintah, belum lagi Kriteria
penerima tunjangan yang sudah di tetapkan melenceng jauh dan tergantung
dari tangan sakti Operator Aneka SIMTUN Kab..ini kutipan komentar
petinggi P2TK pada satu status.
"Tagor Alamsyah Harahap Ukurannya bukan paling duluan atau belakangan, yg jadi ukuran adalah kebenaran data,
jika kirim dgn sync tetap kami gunakan dan kami umumkan dgn info PTK,
jika ada kesalahan bisa dikoreksi kirim ulang dgn bsd, jadi mau
belakangan atau mau paling duluan tetap yg jadi patokan kebenaran data. Jika dilihat di info PTK ada dalam kurung sync atau BSD jadi dua2nya diakomodir.
Petikan dari http://dikdas.kemdikbud.go.id/index.php/dinas-pendidikan-kabupatenkota-tentukan-calon-penerima-tunjangan-guru/
“Nominasi yang muncul dari layar mereka online. Kabupaten/Kota membuka aplikasi, muncul nama-nama guru yang memenuhi syarat (nominasi) yang diambil dari Dapodik beserta jumlah kuotanya, tinggal operator Kabupaten/Kota check list siapa orangnya sejumlah kuota. Dia simpan, saat itu juga langsung terbaca di Jakarta,” urainya.
Lebih
lanjut Tagor menjelaskan, penentuan nama guru penerima tunjangan oleh
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota lantaran merekalah yang tahu kondisi
guru di lapangan. Jika tahun lalu seorang guru mendapat tunjangan, maka
tahun ini ia bisa tidak dapat tunjangan lagi. Hal ini tergantung kebenaran data yang dikirim karena bisa saja guru tersebut sudah tidak memenuhi syarat.
Bagaimana Pa Tagor menjelaskan gambar yang saya lampirkan.
Sudah
di abaikan kini Operator Sekolah merasa di pojokkan karena Data yang
sudah benar tidak mendapatkan tunjangan sementara data yang belum benar
mendapatkannya.
Kami hanya minta OPERATOR SEKOLAH diperhatikan oleh pemerintah tidak lebih..
Kami hanya minta OPERATOR SEKOLAH dihargai oleh pemerintah tidak lebih…
Salahkah
OPERATOR SEKOLAH minta untuk di prioritaskan mendapatkan tunjangan
tersebut,, karena Operator Sekolah sudah menyelamatkan Uang Negara
milyaran bahkan trilyunan rupiah.
Karena Operator Sekolah
sudah dibodohi oleh Operator Kabupaten dan juga Operator Sekolah tidak
dianggap ada oleh pemerintah pusat, maka saya putuskan untuk menghentikan pengiriman data sampai ada kejelasan dan bukti bahwa pemerintah memperhatikan Operator Sekolah.
Bila
saya mati besok, setidaknya saya sudah tenang karena perjuangan saya,
walaupun lewat tulisan dan jejaring sosial, mudah-mudahan berbuah hasil
agar Operator Sekolah Indonesia kedepan bisa di SK kan paling tidak
mendapat Tunjangan Operator Sekolah.
Mohon Maaf sebesar-besarnya dan Terimakasih kepada:
- Saudara dan Sahabat saya Ahmad Rizal, yang sudah mengajak saya bergabung dengan TIM DAPODIK lantai 5.
- Bapak Yusuf Rokhmat yang sudah menerima saya menjadi bagian dari TIM DAPODIK lt.5
- Ndan Obeng Bunhauw yang sudah membimbing saya dari awal terbentuknya Forkops Jabar sampai di lt.5.
- Para rekan-rekan Gerilyawan Dapodik yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu yang sudah berjuang tanpa henti dan tanpa diminta sudah membantu pemerintah dalam sosialisasi dan menjaga DAPODIK ini.
- Para rekan-rekan Operator Sekolah seluruh Indonesia yang sudah mempercayai saya sebagai nara sumber dan tempat bertanya.
Nobody is Perfect
I am Nobody
SAVE OPERATOR SEKOLAH INDONESIA (Surat Terbuka Untuk Kemendikbud RI)
Asep Sulle Morrana |
Kepada Yth :
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
CC. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Bismillahirohmanirrohim...
Perjalanan
DAPODIK selama 2 tahun ini begitu banyak perkembangan dari kualitas
data sampai dengan kualitas pengiriman sampai dengan 96% Progres
Nasional. Siapa yang berjasa??
Pihak P2TK pun mengakui bahwa pemerintah saat ini “mengemis” meminta data dari sekolah dalam hal ini Operator Sekolah.
Untuk
apa?? Mulai dari Sekolah, pemerintah mengetahui dengan pasti berapa
jumlah sekolah di negeri ini, berapa yang rusak ringan, berapa yang
rusak berat, berapa yang kekurangan ruangan kelas tidak seperti sebelum
dapodik yang dikirim secara manual banyak yang fiktif sehingga
pemerintah merasa di rugikan milyaran bahkan trilyunan rupiah karena
bantuan masuk kepada yang tidak berhak.
Sekolah mana saja yang
berhak mendapatkan bantuan DAK, mana saja yang berhak mendapatkan RKB
dengan rasio jumlah siswa yang akurat, tepat dan akuntable, mana saja
yang berhak mendapatkan bantuan bangunan Perpustakaan dll.
Sekarang?? Berapa milyar dan bahkan trilyunan rupiah bisa diselamatkan. Siapa yang berjasa??
Dari
data PTK sebelum dapodik pemerintah tidak yakin akan jumlah PTK yang
ada di negeri ini, bagaimana penyebarannya, berapa jumlah PNS, berapa
Jumlah Non PNS, apakah sekolah kekurangan guru ataupun malah kelebihan
karena yang pemerintah pusat terima adalah laporan secara manual dari
dinas provinsi, dinas kabupaten yang isinya tidak akurat setelah
langsung di validasi kelapangan. Pemerintah merasa kecolongan dan
dibohongi.
Sekarang?? Dengan Dapodik melalui Operator Sekolah
Pemerintah dengan pasti mengetahui bagaimana pemetaan PTK di
sekolah-sekolah, mana saja sekolah yang kekurangan guru, mana saja
sekolah yang kelebihan guru, berapa jumlah PNS, berapa Jumlah Non PNS,
berapa jumlah yang berhak menerima Tunjangan Profesi sesuai dengan 24
jam mengajarnya, berapa jumlah yang berhak menerima Aneka Tunjangan
untuk Non PNS yang sebelum dapodik hanya usulan manual dan ternyata
sampai kepada yang tidak berhak.
Sekarang?? Berapa milyar bahkan trilyunan rupiah bisa diselamatkan. Siapa yang berjasa??
Peserta
Didik, sekarang dengan pasti pemerintah bisa mengetahui berapa Dana BOS
harus dikucurkan ke sekolah-sekolah, berapa dana BSM harus dikeluarkan
tidak seperti sebelum dapodik yang pengajuannya dilakukan secara manual
karena banyaknya sekolah-sekolah yang membengkakkan datanya.
Sekarang?? Berapa milyar bahkan trilyunan rupiah bisa diselamatkan. Siapa yang berjasa??
Operator
Sekolah ibarat Pejuang Kemerdekaan RI, yang berjuang jiwa dan raga
dengan hati ikhlas dan profesional, mengorbankan materi, meninggalkan
keluarga tanpa melihat resiko dan jasa apa yang akan mereka dapat tetapi
tujuan mereka adalah berjuang untuk kemerdekaan Republik Tercinta ini,
untuk seluruh Rakyat RI. Mereka adalah cikal bakal kemerdekaan tanpa
kenal lelah siang dan malam memperjuangkan Kebebasan dari penjajah.
Walaupun nantinya hanya ucapan terimakasih yang didapat, hanya sebuah
nama yang di kenang dalam buku sejarah dan batu nisan bahkan tanpa di
kenal sama sekali dan dianggap tidak ada.
Apa yang membuat
semangat Operator Sekolah??? Sebuah system dari pemerintah melalui
aplikasi-aplikasi terutama Dapodik memotong jalur birokrasi Administrasi
dari sekolah, UPT kecamatan, Dinas Kabupaten, Dinas Provinsi dan Pusat.
Kecurangan-kecurangan yang terjadi, manupulasi data, pembengkakan
jumlah Peserta Didik, pelaporan BSM yang fiktif, laporan palsu dari
penerima sertifikasi dan lain sebagainya di kikis oleh Aplikasi yang
namanya dapodik. Pelaporan dari Sekolah langsung ke Dirjen Kemdiknas
membuat gerah para pejabat yang nakal, yang memanfaatkan pelaporan
secara manual, tidak bisa lagi menahan ataupun menyunat
tunjangan-tunjangan yang langsung masuk ke rekening penerima, dan
mungkin yang terjadi sekarang hanya membuat “pengkondisian” dan juga
“belas kasihan” dari sang penerima tunjangan.
Nah..disinilah
Peran seorang Operator Sekolah sangat penting dalam menginput data
dengan benar dan sesuai realita dengan tidak keluar dari Aturan-aturan
pemerintah sesuai tuntutan Aplikasi dan dibayangi dengan UU ITE. Seorang
Operator Sekolah harus menguasai alur dan strukture pemograman, Aturan
pembagian jam Pembelajaran sesuai KTSP ataupun KUR 2013, penguasaan
mereka lebih hebat dari Wakil Kepala sekolah bagian program kurikulum,
mendata seluruh peserta didik dan PTK, lebih hebat dan rinci dari bagian
sensus kependudukan dan kepegawaian daerah, bertanggung jawab mengenai
pencairan dana BOS, tunjangan sertifikasi PTK, bantuan RKB, DAK, dsb
yang berkaitan dengan sekolah lebih hebat dari pejabat-pejabat pembuat
kebijakan, dan para dewan yang terhormat yang membuat persetujuan.
APLIKASI YANG LUAR BIASA HEBAT dan OPERATOR YANG LUAR BIASA HEBAT DAN
HANDAL.
Untuk siapa sebenarnya OPS berjuang..?? Untuk Sekolah,
Untuk Siswa, Untuk PTK lantas….Apa yang Operator Sekolah terima??
Tekanan dari sekolah, dari PTK yang bersertifikasi, dari PTK Non PNS
yang merasa berhak menerima Aneka Tunjangan.
Sementara
Operator Sekolahnya pun tidak ada perhatian sama sekali dari pemerintah,
hanya melempar ke sekolah dengan sedikit mencatumkan di JUKNIS BOS 2014
itu juga kalau dijalankan oleh Sekolah..buktinya banyak keluhan dari
Operator Sekolah yang memakai laptop sendiri, modem dan pulsa sendiri
dengan honor sekolah yang disamakan dengan honor penjaga sekolah bahkan
mungkin di bawahnya dan pantas saja dari sekolah dan PTKnya tidak
menghargai pekerjaan Operator Sekolah karena Pemerintahpun tidak
menghargai kerja kerasnya Operator. Ada yang bilang “kalau tidak sanggup
jangan jadi operator sekolah”, Bukan mengenai mau atau tidaknya menjadi
Operator Sekolah bukan mengenai sanggup tidaknya menjadi operator
sekolah karena itu berkaitan dengan individu masing-masing, tetapi
esensi dari tugas Operator Sekolah sendiri, Penghargaan Untuk Operator
Sekolah sendiri.
Melalui Aneka Tunjangan yang tadinya
diharapkan para Operator Sekolah sekarang sudah tinggal cerita, ini
bukti Operator Sekolah di abaikan oleh Pemerintah, belum lagi Kriteria
penerima tunjangan yang sudah di tetapkan melenceng jauh dan tergantung
dari tangan sakti Operator Aneka SIMTUN Kab..ini kutipan komentar
petinggi P2TK pada satu status.
"Tagor Alamsyah Harahap Ukurannya bukan paling duluan atau belakangan, yg jadi ukuran adalah kebenaran data,
jika kirim dgn sync tetap kami gunakan dan kami umumkan dgn info PTK,
jika ada kesalahan bisa dikoreksi kirim ulang dgn bsd, jadi mau
belakangan atau mau paling duluan tetap yg jadi patokan kebenaran data. Jika dilihat di info PTK ada dalam kurung sync atau BSD jadi dua2nya diakomodir.
Petikan dari http://dikdas.kemdikbud.go.id/index.php/dinas-pendidikan-kabupatenkota-tentukan-calon-penerima-tunjangan-guru/
“Nominasi yang muncul dari layar mereka online. Kabupaten/Kota membuka aplikasi, muncul nama-nama guru yang memenuhi syarat (nominasi) yang diambil dari Dapodik beserta jumlah kuotanya, tinggal operator Kabupaten/Kota check list siapa orangnya sejumlah kuota. Dia simpan, saat itu juga langsung terbaca di Jakarta,” urainya.
Lebih
lanjut Tagor menjelaskan, penentuan nama guru penerima tunjangan oleh
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota lantaran merekalah yang tahu kondisi
guru di lapangan. Jika tahun lalu seorang guru mendapat tunjangan, maka
tahun ini ia bisa tidak dapat tunjangan lagi. Hal ini tergantung kebenaran data yang dikirim karena bisa saja guru tersebut sudah tidak memenuhi syarat.
Bagaimana Pa Tagor menjelaskan gambar yang saya lampirkan.
Sudah
di abaikan kini Operator Sekolah merasa di pojokkan karena Data yang
sudah benar tidak mendapatkan tunjangan sementara data yang belum benar
mendapatkannya.
Kami hanya minta OPERATOR SEKOLAH diperhatikan oleh pemerintah tidak lebih..
Kami hanya minta OPERATOR SEKOLAH dihargai oleh pemerintah tidak lebih…
Salahkah
OPERATOR SEKOLAH minta untuk di prioritaskan mendapatkan tunjangan
tersebut,, karena Operator Sekolah sudah menyelamatkan Uang Negara
milyaran bahkan trilyunan rupiah.
Karena Operator Sekolah
sudah dibodohi oleh Operator Kabupaten dan juga Operator Sekolah tidak
dianggap ada oleh pemerintah pusat, maka saya putuskan untuk menghentikan pengiriman data sampai ada kejelasan dan bukti bahwa pemerintah memperhatikan Operator Sekolah.
Bila
saya mati besok, setidaknya saya sudah tenang karena perjuangan saya,
walaupun lewat tulisan dan jejaring sosial, mudah-mudahan berbuah hasil
agar Operator Sekolah Indonesia kedepan bisa di SK kan paling tidak
mendapat Tunjangan Operator Sekolah.
Mohon Maaf sebesar-besarnya dan Terimakasih kepada:
- Saudara dan Sahabat saya Ahmad Rizal, yang sudah mengajak saya bergabung dengan TIM DAPODIK lantai 5.
- Bapak Yusuf Rokhmat yang sudah menerima saya menjadi bagian dari TIM DAPODIK lt.5
- Ndan Obeng Bunhauw yang sudah membimbing saya dari awal terbentuknya Forkops Jabar sampai di lt.5.
- Para rekan-rekan Gerilyawan Dapodik yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu yang sudah berjuang tanpa henti dan tanpa diminta sudah membantu pemerintah dalam sosialisasi dan menjaga DAPODIK ini.
- Para rekan-rekan Operator Sekolah seluruh Indonesia yang sudah mempercayai saya sebagai nara sumber dan tempat bertanya.
Nobody is Perfect
I am Nobody
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Postingan Terbaru
Populer Post
Arsip Blog
Artikel Pilihan
Pedoman Pengajuan Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) Jabatan Fungsional Guru
Disclaimer : Pedoman Pengajuan DUPAK berikut adalah pedoman yang berlaku pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur Provins...
1 komentar:
jempol pak. salut buat seluruh OP. saya bukan OP, tetapi tahu kerja OP. termasuk tahu apa yang didapat OP. ~_~.
Aku hanya guru Go-Blog yang suka berbagi informasi demi kemajuan dunia pendidikan.