Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Nusa Tenggara Barat melalui suratnya bernomor 670 /J35.4/LL/2015 tertanggal 1 Juli 2015 menginf...
Home / All posts
01 July 2015
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Nusa Tenggara Barat melalui suratnya bernomor 670 /J35.4/LL/2015 tertanggal 1 Juli 2015 menginformasikan bahhwa akan mengadakan Pelatihan Kurikulum 2013 bagi guru sasaran SMP, SMA/SMK, Kepala Sekolah SMP, dan Pengawas Sekolah SMP.
Pelatihan Kurikulum 2013 tersebut direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 3 sampai dengan 8 Juli 2015. Kegiatan akan berlangsung di 7 tempat diantaranya Hotel Arum Jaya Mataram, balai Pelatihan Pertanian Narmada, Wisma Nusantara Mataram, LPMP NTB, PHI Narmada, Gedung Al-Ihsan (Barat Bandara Lama), dan Hotel Triguna Mataram (depan Pool Lombok Taxi).
Adapun jadwal pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan pelaksanan kegiatan tersebut adalah :
- Peserta Pelatihan Kurikulum 2013 bagi Guru SMP, SMA/SMK, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah adalah sasaran yang belum pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 dan terdaftar dalam aplikasi verval Kurikulum 2013.
- Jika ada peserta dalam daftar terlampir sudah pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 tahun 2013 dan tahun 2014 maka peserta tersebut harus diganti dengan guru yang belum pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013. Guru pengganti harus memiliki NUPTK atau Peg ID.
- Jika masih ada guru yang belum mengikuti pelatihan dan tidak ada dalam daftar panggilan, maka guru tersebut boleh didaftarkan untuk mengikuti pelatihan
- Khusus untuk peserta Kepala Sekolah SMP dan Pengawas Sekolah SMP, peserta tidak boleh diganti atau diwakilkan karena pelatihannya berkelanjutan. Panitia akan menolak dan tidak akan memproses administrasi peserta pengganti bagi Kepala Sekolah SMP dan Pengawas Sekolah SMP.
- Peserta wajib mengikuti pretest sesuai jadwal karena merupakan bagian dari penilaian
- Peserta wajib mengikuti semua rangkaian kegiatan dari awal sampai akhir
- Peserta diharapkan hadir tepat waktu karena jadwal kegiatan yang sangat padat
- Selama kegiatan berlangsung, peserta akan dinilai oleh narasumber dan panitia. Penilaian meliputi penilaian sikap, penilaian keterampilan, dan penilaian pengetahuan
- Kelengkapan yang dibawa peserta :
- Surat tugas yang ditandatangani pejabat yang berwenang
- SPPD yang ditandatangani pejabat yang berwenang
- Laptop
- Informasi lebih lanjut dapat menghubungi kontak person 081933127727 (Musmuliadi).
Sumber : Bidang PMPTK Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Timur
30 June 2015
AL-MAUDUDY.COM (30/06/2015) - Pelaksana Harian Kepala Subdirektorat Program Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dikdas, Tagor Alamsyah Harahap dalam status facebooknya mengungkapkan tentang pengelolaan dan pemanfaatan data dapodik, yang secara lengkapnya adalah sebagai berikut :
Mengelola dan memanfaatkan data dapodik menggunakan filosopi mestakung dari prof. Yohannes surya. Mestakung adalah semesta mendukung dimana semua elemen semesta berkontribusi terhadap perubahan dan stop ketika mencapai titik keseimbangan semesta (alam). Contoh kalau kita menumpuk pasir maka tumpukan akan tinggi tapi hanya sampai batas tertentu dan akan menyesuaikan ketinggiannya dengan cara meluncur kebawah karena adanya batasan gaya gravitasi dan lain-lain.
Ini menunjukkan sesuatu akan bekerja secara berantai dan berimbas sampai ke aktivitas lain. Dulu mutasi guru sangat sulit karena nggak mau dipindah. Dulu kepala sekolah sulit diganti. Dulu guru nggak mau meningkatkan kompetensi. Dulu bupati nggak mau tau pokoknya pengangkatan guru jalan terus. Dulu guru kurang sejahtera. Dulu ada peraturan nggak mau dibaca. Dulu pemerintah tidak menyiapkan sarana peningkatan kompetensi guru. Dulu data pendidikan hanya rekap saja. Dulu kalau mau dapat bantuan rkb hanya yg jago buat proposal yg dapat. Dulu kita nggak tau menteri ini SD, SMP, SMA dan Kuliah dimana dan gurunya siapa.
Alhamdulillah sekarang bisa terjawab karena ada data dan dimanfaatkan dgn benar. Cukup dengan data semua permasalahan dulu teratasi secara berantai. kendalikan inti permasalahan maka turunanya secara otomatis menyesuaikan tanpa habis energi untuk itu karena pada dasarnya manusia sebagai aktor mampu berpikir adaptif terhadap aturan semesta.
Wassalam
Tagor Alamsyah Harahap
Tugas tambahan kepala sekolah sangat kental dengan berbagai kepentingan. Padahal Permendiknas No. 28 tahun 2010 sudah mengatur diantaranya periodisasi jabatan Kepala Sekolah. Permendiknas tersebut seakan menjadi mandul dengan adanya otonomi daerah. Dengan adanya otonomi daerah Pusat tidak bisa berbuat banyak.
Dengan mekanisme pembayaran tunjangan profesi guru yang berdasarkan data dari dapodik, hal itu tidak bisa terjadi lagi. Kepala sekolah yang melebihi masa periodisasi akan bermasalah dengan kevalidan datanya sehingga tidak bisa diterbitkan SK Tunjangan Profesinya.
Tidak ada solusi untuk masalah ini, hanya ada dua pilihan yaitu pertama menjabat terus dengan resiko tidak mendapatkan tunjangan profesinya dan yang kedua mendapatkan tunjangan profesinya tetapi harus melepaskan jabatannya.
![]() |
Ilustrasi Dapodik |
Dengan adanya data yang berkualitas yang berasal dari dapodik, kompetensi guru sedikit demi sedikit mulai disentil. Implikasinya guru yang tidak mau meningkatkan kompetensinya maka terancam tidak bisa menerima tunjangan profesinya.
Dulu setiap peraturan yang diterbitkan oleh pemerintah, jarang sekali yang mau mengetahui, membaca atau mempelajarinya karena peraturan-peraturan tersebut dianggap sebagai bahan bacaan saja. Akan tetapi sekarang karena aplikasi dapodik disusun berdasarkan peraturan-peraturan yang ada, mau tidak mau memaksa orang untuk membaca dan mempelajarinya. Contoh peraturan yang banyak dibahas sekarang ini diantaranya peraturan tentang usia anak sekolah, peraturan tentang tugas tambahan guru, 8 standar nasional pendidikan, undang-undang guru dan dosen dan lain sebagainya.
Pada era sebelum dapodik, bantuan RKB dan banyak bantuan lainnya ke sekolah dilakukan melalui mekanisme proposal. Kenyataan ini mengakibatkan pihak yang jago membuat dan mengurus proposal maka dialah yang akan sering dapat. Bahkan ironisnya sering terjadi seorang pimpinan sekolah (Kepala Sekolah) yang jago proposal, ketika dia mutasi ke sekolah lain maka bantuan yang sering didapatkan ikut pindah ke sekolahnya yang baru.
Pada era dapodik mekanisme itu sedikit demi sedikit dihapus. Bantuan RKB dan berbagai bantuan pusat lainnya tidak lagi melalui mekanisme proposal tetapi berdasarkan data realita lapangan yang terdapat pada dapodik. Misalnya jika data suatu sekolah menunjukkan jumlah siswa lebih banyak dari ruang kelas yang ada, maka secara otomatis sekolah tersebut akan diberikan bantuan RKB.
Selain itu pada kegiatan TOT dapodik di Bogor beberapa waktu yang lalu Pak Tagor juga pernah menjelaskan bahwa pada semester 1 tahun pelajaran 2014/2015 dengan adanya dapodik bisa menyelamatkan hampir 10% dana sertifikasi, karena disalurkan kepada guru yang betul-betul berhak menerimanya.
Dulu kalau mau dapat bantuan RKB hanya yang jago buat proposal yang dapat
AL-MAUDUDY.COM (30/06/2015) - Pelaksana Harian Kepala Subdirektorat Program Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dikda...
Subscribe to:
Posts (Atom)
Populer Post
Arsip Blog
Artikel Pilihan
Kontingen NTB Siap Berlaga di GSI Nasional 2024: Tiga Siswa SPENEL Wakili Lombok Timur
Pelepasan kontingen GSI Kab. Lombok Timur oleh PJ. Bupati di ruang kerjanya Aikmel, 14 Oktober 2024 - Sebanyak 18 siswa yang tergabung dala...
