Di penghujung tahun 2015, tentunya kita harus bersiap-siap untuk menyusun rencana-rencana atau program yang akan kita lakukan di tahun 2...
Home / All posts
24 December 2015
Di penghujung tahun 2015, tentunya kita harus bersiap-siap untuk menyusun rencana-rencana atau program yang akan kita lakukan di tahun 2016. Untuk menyusun program agar bisa terancang dengan baik, ada baiknya kita memperhatikan kapan hari efektif dan kapan hari liburnya.
Berdasarkan KeputusanBersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan AparaturNegara dan Reformasi Birokrasi tentang Hari Libur Nasional dan cuti bersama tahun2016 pada tahun 2016 terdapat 15 hari libur umum dan 4 hari cuti bersama, yang terdiri dari :
Libur umum tahun 2016
NO
|
TANGGAL
|
HARI
|
KETERANGAN
|
1
|
1 Januari
|
Jum’at
|
Tahun Baru 2016 Masehi
|
2.
|
8 Februari
|
Senin
|
Tahun Baru Imlek 2567 Kongzili
|
3.
|
9 Maret
|
Rabu
|
Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1938
|
4.
|
25 Maret
|
Jum’at
|
Wafat Isa Al-Masih
|
5.
|
1 Mei
|
Minggu
|
Hari Buruh Nasional
|
6.
|
5 Mei
|
Kamis
|
Kenaikan Isa Al-Masih
|
7.
|
6 Mei
|
Jum’at
|
Isra’ Mi’radj Nabi Muhammad SAW
|
8.
|
22 Mei
|
Minggu
|
Hari Raya Waisak 2560
|
9.
|
6 dan 7 Juli
|
Rabu dan Kamis
|
Hari Raya Iedul Fitri 1437 Hijriyah
|
10.
|
17 Agustus
|
Rabu
|
Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
|
11.
|
12 September
|
Senin
|
Hari Raya Iedul Adha 1437 Hijriyah
|
12.
|
2 Oktober
|
Minggu
|
Tahun Baru 1438 Hijriyah
|
13
|
12 Desember
|
Senin
|
Maulid Nabi Muhammad SAW
|
14
|
25 Desember
|
Minggu
|
Hari Raya Natal
|
Sedangkan cuti bersama tahun 2016 adalah ..
NO
|
TANGGAL
|
HARI
|
KETERANGAN
|
1
|
4,5 dan 8 Juli
|
Senin, Selasa dan Jum’at
|
Hari Raya Iedul Fitri 1437 Hijriyah
|
2.
|
26 Desembber
|
Senin
|
Hari Raya Natal
|
Bagi instansi yang berada di bidang pendidikan terutama di tingkat satuan pendidikan (sekolah), disamping libur umum dan cuti bersama dikenal juga ada istilah libur khusus dan libur fakultatif. Biasanya libur khusus maupun fakultatif diatur dengan peraturan tersendiri.
Ujian Nasional merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan pendidikan berkualitas diperlukan sistem penilaian yang dapat dipercaya (credible), dapat diterima (acceptable), dan dapat dipertanggunggugatkan (accountable). Oleh karena itu BSNP bersama Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta instansi terkait lainnya berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan UN berdasarkan hasil evaluasi dan masukan dari lapangan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Ada beberapa perbedaan penting antara pelaksanaan Ujian Nasional tahun 2015 dengan Ujian Nasional tahun 2016, diantaranya yaitu :
- Aspek Kebijakan (Permendikbud)Ujian Nasional tahun 2015 hanya berlaku satu tahun dan mengatur Kriteria Kelulusan serta penyelenggaraan UN. Sedangkan UN 2016 mengatur kebijan dasar yang berlaku multi tahun dan Mengatur Penilaian Hasil Belajar Oleh Pemerintah Melalui Ujian Nasional dan Penilaian Hasil Belajar Oleh Satuan Pendidikan
- Aspek Kisi-Kisi SoalKisi-Kisi Ujian Nasional tahun 2015 sesuai dengan Kurikulum 2006 sedangkan pada UN 2016 merupakan irisan cakupan materi Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013
- Aspek Pelaksanaan UNBK(Ujian Nasional Berbasis Komputer)Pada UN 2015 verifikasi dan penetapan satuan pendidikan pelaksana UNBK dilakukan oleh panitia UN Pusat, sedangkan pada UN 2016 melibatkan lima pperguruan tinggi untuk verifikasi calon pelaksana UNBK di provinsi pulau Jawa serta di tempat ;ian penetapan satuan pendidikan pelaksana UNBK dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi.
- Bagi sekolah yang terkena dampak bencana asap, pada UN 2015 tidak diatur, sedangkan pada UN 2016 terdapat pengaturan UN khusus bagi sekolah yang terkena dampak bencana asap.
- Untuk satuan pendidikan kerjasama, pada UN 2015 tidak diatur pelaksanaan UN nya sedangkan pada UN 2016 diatur secara khusus.
- Bagi siswa yang mengikuti sekolah rumah (home schooling) pada UN 2015 harus mengikuti UN melalui jalur pendidikan nonformal sedangkan pada UN 2016 dapat mengikuti UN melalui jalur pendidikan nonformal maupun jalur pendidikan formal.
- Pendaftaran peserta pada UN 2015 melalui Dinas sedangkan pada UN 2016 datanya diambil dari aplikasi dapodik bagi satuan pendidikan di bawah naungan Kemdikbud dan melalui EMIS bagi satuan pendidikan di bawah naungan Kemenag.
- Peran perguruan tinggi pada tahun 2015 hanya memindai LJUN jenjang SMA sederajat saja akan tetapi pada UN 2016 akan diatur lebih luas lagi
- Pada UN 2015 pembobotan nilai akhir S/M diatur melalui POS meskipun ada kewenangan satuan pendidikan, sedangkan pada UN 2016 pusat tidak lagi mengatur pembobotan nilai.
- Penyerahan nilai S/M pada UN 2015 dilakukan sebelum pelaksanaan UN sedangkan pada tahun 2016 dilakukan paling lambat seminggu sebelum pengumuman kelulusan satuan pendidikan.
![]() |
klik gambar untuk meihat jadwal pelaksanaan UN 2016 secara lengkap |
Demikian sekilas gambaran tentang Ujian Nasional tahun 2016. Jika para pembaca ingin mempelajari lebih detail, silahkan download materi dan peraturan-peraturan tentang Ujian Nasional pada link-link berikut ini. Semoga bermanfaat.
- Permendikbud No. 57 tahun 2015 tentang Penilaian hasil belajar oleh pemerintah melalui Ujian Nasional,dan penilaian hasil belajar oleh Satuan Pendidikan melalui UjianSekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan pada SMP/MTS atau yangsederajat dan SMA/MA/SMK atau yang sederajat
- Prosedur Operasional Standar (POS) Ujian Nasional 2016
- Surat Edaran BSNP tentang Peraturan Menteri dan POS UN Tahun Pelajaran 2015/2016
- POS Ujian Sekolah/Madrasah jenjang SD
- Juknis Pendataan Peserta UN 2016
- Manual aplikasi pendataan calon peserta UN 2016 melalui dapodik
- UNBK network topology proposal
- Syarat sekolah UNBK 2016
- Manual latihan offline UNBK 2016
- Bahan sosialisasi UN 2016
- Buku Saku Ujian Nasional 2016
Download Peraturan-Peraturan tentang Ujian Nasional 2016
Ujian Nasional merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan pendidikan berkualitas diperlukan sistem penilaian yang dapat dipercaya (cred...
04 December 2015

Belum lama sejak Kabupaten Lombok Timur menyelesaikan pencairan Tunjangan Profesi Guru (TPG) triwulan III tahun anggaran 2015, kembali Dinas Dikpora Kab. Lombok Timur kembali mengundang guru-guru penerima TPG dan Tamsil untuk menandatangani SPJ beban tetap triwulan IV.
Itu artinya TPG dan Tamsil triwulan IV (Oktober, November, Desember) tahun 2015 akan segera dicairkan. Untuk maksud tersebut, maka bapak dan ibu guru diharapakan datang di aula Handayani Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Timur sesuai jadwal berikut ini :
No
|
Hari/Tgl
|
Waktu
|
Jjg
|
No.Urut
|
Petugas Pelayanan
|
Koordinator
|
1.
|
Sabtu, 05 Des
2015
|
14.00-16.00
Wita
|
SD
|
01-121
122-246
247-371
372-496
497-621
622-746
747-871
872-996
|
Titik
Roniyanti
Arfina
Yunersi
B. Malini
Dini Hardiyanti
S
Satriawan
Fansuri
Muh.
Arifin
Eva
Rahmawati
|
Drs. Muh.
Mas’un
Sataruddin.
S.Sos
Fathurrahman,
S.Sos
Muh.
Zulfan, S.Pd
M. Saleh,
S.Pd
|
2.
|
Minggu, 06
Des 2015
|
09.00-12.00
Wita
12.00-
13.00 Wita
|
SD
|
997-1146
1147-1296
1297-1446
1447-1596
1597-1746
1747-1896
1897-2046
2047-2196
ISOMA
|
Titik
Roniyanti
Arfina
Yunersi
B. Malini
Dini
Hardiyanti S
Satriawan
Fansuri
Muh.
Arifin
Eva
Rahmawati
|
Drs. Muh.
Mas’un
Sataruddin.
S.Sos
Fathurrahman,
S.Sos
Muh.
Zulfan, S.Pd
M. Saleh,
S.Pd
|
14.00-16.00
Wita
|
SD
|
2197-2371
2372-2546
2547-2721
2722-2896
2897-3082
3083-3266
3267-3450
3451-3630
|
Titik
Roniyanti
Arfina
Yunersi
B. Malini
Dini
Hardiyanti S
Satriawan
Fansuri
Muh.
Arifin
Eva
Rahmawati
|
Drs. Muh.
Mas’un
Sataruddin.
S.Sos
Fathurrahman,
S.Sos
Muh.
Zulfan, S.Pd
M. Saleh,
S.Pd
|
||
3.
|
Senin, 07
Des 2015
|
14.00-16.00
Wita
|
SMA/ SMK
Was SD,
SMP, SMK
|
-
|
Titik
Roniyanti
Arfina
Yunersi
B. Malini
Dini
Hardiyanti S
Satriawan
Fansuri
Muh.
Arifin
Eva Rahmawati
|
Drs. Muh.
Mas’un
Sataruddin.
S.Sos
Fathurrahman,
S.Sos
Muh.
Zulfan, S.Pd
M. Saleh,
S.Pd
|
4.
|
Selasa, 08
Des 2015
|
14.00-16.00
Wita
|
SMP,
TK,
Was TK
|
-
|
Titik
Roniyanti
Arfina
Yunersi
B. Malini
Dini
Hardiyanti S
Satriawan
Fansuri
Muh.
Arifin
Eva
Rahmawati
|
Drs. Muh.
Mas’un
Sataruddin.
S.Sos
Fathurrahman,
S.Sos
Muh.
Zulfan, S.Pd
M. Saleh,
S.Pd
|
5.
|
Rabu, 09
Des 2015
|
14.00-16.00
Wita
|
Tamsil
Semua
Jenjang
|
-
|
Titik
Roniyanti
Arfina
Yunersi
B. Malini
Dini
Hardiyanti S
Satriawan
Fansuri
Muh.
Arifin
Eva
Rahmawati
|
Drs. Muh.
Mas’un
Sataruddin.
S.Sos
Fathurrahman,
S.Sos
Muh.
Zulfan, S.Pd
M. Saleh,
S.Pd
|
SPJ TPG Triwulan IV untuk jenjang SD dapat didownload DI SINI. Sedangkan untuk Jenjang TK SMP SMA SMK Pengawas semua jenjang menyusul.
Terima kasih untuk Bp/Ibu di Dinas Dikpora Lombok Timur khususnya bidang PMPTK atas kerja kerasnya yang tanpa mengenal lelah didalam melayani kebutuhan bapak dan ibu guru dan selamat kami ucapkan kepada bp/ibu guru yang akan segera cair TPG triwulan IV nya. Jangan lupa sama kerja keras OPSnya ya ...
Sumber : Bidang PMPTK Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Timur
Sumber : Bidang PMPTK Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Timur
Lombok Timur kembali tanda tangan SPJ untuk TPG dan tamsil triwulan IV TA 2015
Belum lama sejak Kabupaten Lombok Timur menyelesaikan pencairan Tunjangan Profesi Guru (TPG) triwulan III tahun anggaran 2015, kembali...
13 November 2015
Mengajar atau “teaching” adalah membantu peserta didik memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berfikir, sarana untuk mengekspresikan dirinya, dan cara-cara belajar bagaimana belajar (Joyce dan Well, 1996). Sedangkan pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik. Secara implisit dalam pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode didasarkan pada kondisi pembelajaran yang ada. Kegiatan-kegiatan tersebut pada dasarnya merupakan inti dari perencanaan pembelajaran. Dalam hal ini istilah pembelajaran memiliki hakekat perencanaan atau perancangan (disain) sebagai upaya untuk membelajarkan peserta didik. Itulah sebabnya dalam belajar peserta didik tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi berinteraksi juga dengan keseluruhan sumber belajar yang lain. Oleh karena itu pembelajaran menaruh perhatian pada “bagaimana membelajarkan peserta didik”, dan bukan pada “apa yang dipelajari peserta didik”. Dengan demikian pembelajaran menempatkan peserta didik sebagai subyek bukan sebagai obyek. Oleh karena itu agar pembelajaran dapat mencapai hasil yang optimal guru perlu memahami karakteristik peserta didik.
Menurut Piaget sejak lahir peserta didik mengalami tahap-tahap perkembangan kognitif. Setiap tahapan perkembangan kognitif tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda.
A. Tahap-tahap Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan kemampuan peserta didik sesuai dengan tugas-tugas perkembangannya baik dalam aspek kognitif maupun aspek non-kognitif melalui tahap-tahap sebagai berikut.
- Perkembangan kemampuan peserta didik usia sampai 5 tahun (TK). Pada usia ini, anak (peserta didik) berada dalam periode “praoperasional” yang dalam menyelesaikan persoalan, ditempuh melalui tindakan nyata dengan jalan memanipulasi benda atau obyek yang bersangkutan. Peserta didik belum mampu menyelesaikan persoalan melalui cara berpikir logik sistematik. Kemampuan mengolah informasi dari lingkungan belum cukup tinggi untuk dapat menghasilkan transformasi yang tepat. Demikian juga perkembangan moral peserta didik masih berada pada tingkatan moralitas yang baku. Peserta didik belum sampai pada pemilihan kaidah moral sendiri secara nalar. Perkembangan nilai dan sikap sangat diperngaruhi oleh situasi yang berlaku dalam keluarga. Nilai-nilai yang berlaku dalam keluarga akan diadopsi oleh peserta didik melalui proses imitasi dan identifikasi. Keterkaitan peserta didik dengan suasana dan lingkungan keluarga sangat besar.
- Perkembangan kemampuan peserta didik usia 6-12 tahun (SD). Pada usia ini peserta didik dalam periode operasional konkrit yang dalam menyelesaikan masalah sudah mulai ditempuh dengan berpikir, tidak lagi terlalu terikat pada keadaan nyata. Kemampuan mengolah informasi lingkungan sudah berkembang sehingga transformasi yang dihasilkan sudah lebih sesuai dengan kenyataan. Demikian juga perkembangan moral anak sudah mulai beralih pada tingkatan moralitas yang fleksibel dalam rangka menuju ke arah pemilihan kaidah moral sendiri secara nalar. Perkembangan moral peserta didik masa ini sangat dipengaruhi oleh kematangan intelektual dan interaksi dengan lingkungannya. Dorongan untuk keluar dari lingkungan rumah dan masuk ke dalam kelompok sebaya mulai nampak dan semakin berkembang. Pertumbuhan fisik mendorong peserta didik untuk memasuki permainan yang membutuhkan otot kuat.
- Perkembangan kemampuan peserta didik usia 13-15 tahun (SLTP). Pada usia ini peserta didik memasuki masa remaja, periode formal operasional yang dalam perkembangan cara berpikir mulai meningkat ke taraf lebih tinggi, absrak dan rumit. Cara berpikir yang bersifat rasional, sistematik dan ekploratif mulai berkembang pada tahap ini. Kecenderungan berpikir mereka mulai terarah pada hal-hal yang bersifat hipotesis, pada masa yang akan datang, dan pada hal-hal yang bersifat abstrak. Kemampuan mengolah informasi dari lingkungan sudah semakin berkembang.
Peserta didik SLTP berada pada tahap perkembangan usia masa remaja yang pada umumnya berusia antara 13 sampai 15 tahun. Peserta didik SLTP pada masa ini memiliki ciri-ciri yang oleh para ahli sering digolongkan sebagai ciri-ciri individu yang kreatif. Indikator individu yang kreatif antara lain memiliki rasa ingin tahu yang besar, senang bertanya, imajinasi yang tinggi, minat yang luas, tidak takut salah, berani menghadapi risiko, bebas dalam berpikir, senang akan hal-hal yang baru, dan sebagainya.
Setiap tugas perkembangan individu memiliki tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan dalam hidupnya. Tugas perkembangan yang berhasil adalah yang dapat direalisasikan dalam hidupnya sesuai dengan situasi dan kondisinya.
B. Tugas-tugas Perkembangan Peserta Didik
Tugas-tugas perkembangan peserta didik SLTP pada dasarnya adalah sebagai berikut :
- Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri.
- Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai pria dan wanita.
- Mengarahkan diri pada peranan sosial sebagai pria atau wanita.
- Memantapkan cara-cara bertingkah laku yang dapat diterima lingkungan sosialnya.
- Mengenal kemampuan, bakat, minat serta arah perkembangan karir.
- Mengembangan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhannya untuk melanjutkan pelajaran dan atau berperan serta dalam kehidupan masyarakat.
- Mengenal gambaran dan mengembangan sikap tentang kehidupan mandiri, baik secara emosional maupun sosial ekonomis.
- Mengenal seperangkat sistem etika dan nilai-nilai untuk pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara, dan sebagai makhluk Tuhan.
Pemahaman terhadap peserta didik diperlukan dalam rangka membantu peserta didik menjalani tugas-tugas perkembangan tersebut secara optimal, sehingga peserta didik memiliki kecakapan hidup dan mampu menjalani realita dalam kehidupannya sesuai potensi yang ada pada dirinya.
Sumber : PEDOMAN DIAGNOSTIK POTENSI PESERTA DIDIK, Direktorat Pendidikan Menengah Umum
Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama Departemen Pendidikan Nasional 2004
MEMAHAMI PESERTA DIDIK
Mengajar atau “teaching” adalah membantu peserta didik memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berfikir, sarana untuk meng...
Subscribe to:
Posts (Atom)
Populer Post
Arsip Blog
Artikel Pilihan
Kontingen NTB Siap Berlaga di GSI Nasional 2024: Tiga Siswa SPENEL Wakili Lombok Timur
Pelepasan kontingen GSI Kab. Lombok Timur oleh PJ. Bupati di ruang kerjanya Aikmel, 14 Oktober 2024 - Sebanyak 18 siswa yang tergabung dala...
