30 January 2025
Karnaval Tembolak abang Spenel |
Sabtu, 31 Agustus 2024, menjadi momen istimewa di SMPN 1 Aikmel ketika sekolah ini menggelar Kegiatan Gelar Karya P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) bertema Kearifan Lokal yangmengangkat topik "Gawe Beleq Pesajiq Tembolaq Abang SPENEL." Acara yang terintegrasi dengan mata pelajaran IPS ini, memperkenalkan kearifan budaya lokal kepada para peserta didik sekaligus memperdalam pemahaman mereka terhadap adat istiadat Sasak yang telah diwariskan turun-temurun. Peserta didik diajak memahami tata krama dan tradisi adat seperti mesilaq, bekereng londong, nyiapang dulang, serta ngandangin. Kegiatan ini menjadi wujud nyata untuk menolak lupa bahwa kita semua berasal dari desa atau daerah yang memilik kekayaan budaya tak ternilai. Para siswa tampak antusias saat melaksanakan dan merasakan langsung berbagai prosesi adat yang terstruktur rapi dalam rangkaian acara tersebut.
Acara ini diikuti oleh siswa kelas IX dengan rangkaian kegiatan dimulai dengan para siswa perempuan yang menyiapkan dulang atau wadah yang berisi jajanan tradisional khas Lombok, khususnya dari Kecamatan Aikmel. Setelah semua siap, para siswa berbaris mengikuti karnaval yang membawa dulang pesajiq menuju musholla sekolah, yang menjadi tempat Utama berlangsungnya acara. Jalur karnaval dimulai dari kelas menuju jalan raya depan sekolah, kemudian menuju panggung upacara, hingga akhirnya sampai di musholla untuk disajikan pada prosesi ngandangin hidangan yang akan dinikmati oleh para tamu undangan.
Pada bagian karnaval, siswa perempuan mengenakan pakaian adat Sasak yaitu bekereng londong , sembari ngeson dulang , atau membawa dulang di atas kepala mereka. Di sisi lain, siswa laki-laki bertugas menjalankan prosesi mesilaq yakni mempersilakan tamu undangan untuk menghadiri acara secara adat. Setelah seluruh tamu berkumpul, acara dilanjutkan dengan zikiran dait bedo’a bersama, memohon kelancaran dan keberkahan dalam acara ini.
Abdul Kahar Muzakkir, S.Pd.(Kepala SMPN 1 Aikmel) |
Bapak Abdul Kahar Muzakkir, S.Pd, selaku Kepala SMPN 1 Aikmel, sangat mengapresiasi pelaksanaan acara ini. "Kegiatan Gawe Beleq Pesajiq Tembolak Abang ini sangat positif dan perlu dilaksanakan secara berkesinambungan.
Saya sangat bersyukur, bapak Ibu Guru dan Siswa sudah menginisiasi kegiatan ini, sebab kegiatan ini begitu sangat penting kaitannya dengan pelestarian budaya dan kearifan lokal kita. Banyak dari generasi muda saat ini yang tidak mengetahui atau tidak mengenal budaya masyarakatnya karena pengaruh dari arus informasi yang begitu deras dari luar.”
Selaku kepala sekolah Beliau juga menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi tinggi terhadap semua pihak yang berkontribusi dalam kegiatan ini, teutama Bapak Ibu guru dan siswanya. Kegiatan ini bukan hanya sebatas seremoni, tapi juga menjadi media pembelajaran bagi siswa tentang pentingnya melestarikan budaya lokal. Sebagai generasi penerus,siswa harus sadar dan bangga akan identitas budaya yang dimiliki. Acara ini sukses menyatukan tradisi dengan pembelajaran dan berharap semangat ini terus berkembang dikalangan peserta didik, “ Semoga kegiatan ini mempunyai dampak yang bagus dan luas terutama terhadap pembentukan karakter Profil Pelajar Pancasila di kalangan siswa. Begitu juga nilai-nilai yang terkandung pada kearifan lokal bisa tertanam pada siswa kita.” pungkasnya penuh semangat.
Hj. Muslimah, S.Pd. (Koordinator Kegiatan) |
Hj. Muslimah, S.Pd, selaku koordinator kegiatan dan guru IPS, juga turut memberikan pandangannya. " Acara ini terinspirasi dari bagaimana Masyarakat kita di Aikmel Ketika begawe. Masyarakat menyuguhkan kepada tamu-tamunya makanan dengan menggunakan dulang yang berwadahkan nare dan ditutup dengan tembolaq abang. Berdasarkan hal tersebut Kami selaku guru mata Pelajaran IPS berinisiatif untuk menyelenggarakan acara ini karena kami pun menyadari kalau budaya ini tidak dilestarikan maka akan tergerus oleh arus perubahan zaman. Apalagi di era globalisasi semua makanan siap saji, bisa catering. Di samping itu karena tradisi ini memiliki nilai pilosofis yang sangat dalam, sehingga kami ingin supaya anak-anak di SPENEL ini mengetahui budaya atau tradisi Masyarakat kita sebenarnya yang sudah dilakukan secara turun-temurun dari nenek moyang kita.”
Ditanyai mengenai tujuan pelaksanaan kegiatan ini, beliau mengatakan bahwa tujuannya adalah supaya para siswa SPENEEL mengetahui lebih mendalam dan semakin mencintai tradisi-tradisi positif yang dilakukan oleh nenek moyangnya. Siswa juga dapat memiliki jiwa gotong royong dan jiwa sosial yang tinggi. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia melalui rangkaian acara zikiran dan mesilaq sebelum mulai ngandangin dulang.”
“Dengan acara ini pula, siswa mendapatkan pengalaman langsung dalam memahami nilai-nilai budaya Sasak. Proses pelaksanaan adat mulai dari mesilaq, bekereng londong,hingga ngandangin, mengajarkan mereka bagaimana tata cara berinteraksi dalam masyarakat adat, sekaligus memupuk rasa cinta dan tanggung jawab untuk melestarikannya. Saya sangat bangga melihat antusiasme mereka yang tinggi, dan saya yakin ini akan menjadi kenangan berharga bagi mereka,” ujarnya mengakhiri sesi wawancara.
Nurhidayah, S.Pd. |
Sementara itu Nurhidayah, S.Pd. mewakilli para guru saat ditemui pada sela-sela acara menyampaikan pandangannya terkait acara yang sedang berlangsung. “Pandangan saya luar biasa, di mana acara Pesajiq Tembolaq Abang SPENEL ini mengingatkan kita pada tradisi Lombok. Anak-anak ini dikenalkan dengan budaya Sasak yaitu jika nenek moyang kita begawe selalu menyajikan kepada tamu-tamunya hidangan seperti ini.”
Beliau berpesan kepada siswa supaya tetap melestarikan budaya papuq baloq (Nenek moyang), terutama bagaimana makanan-makanan tradisional asli Lombok disajikan. Sedangkan kepada rekan sejawat atau rekan guru beliau menyampaikan hendaknya kolaborasi yang telah dilakukan supaya tetap dijaga yaitu dengan menjaga kekompakan. Beliau juga mengajak semua guru untuk tetap menjaga kearifan lokal di Lombok Timur khususnya di desa Aikmel sehingga anak-anak pun antusias untuk melestarikan budaya mereka.
Rizky (Ketua OSIS SMPN 1 Aikmel periode 2023-2024) |
Di sisi lain Rizky selaku ketua OSIS SMPN 1 Aikmel menyampaikan “Acara ini sangat bagus sekali dan perlu ditingkatkan agar siswa mengetahui apa kearifan lokalyang ada di budayanya dan kearifan lokalnya dapat terjaga dan tidak tergerus zaman.
Rizky juga menyampaikan bahwa “banyak sekali kegiatan yang sangat berkesan bagi saya, pertama dapat melihat banyak kearifan lokal yang ada di budaya saya sendiri dan saya mengetahui budaya-budaya saya seperti saat mesilaq bapak kepala sekolah tadi, ngangkat dulang dan lain-lainnya. Saya sangat bersemangat sekali karena ingin mengetahui budaya saya sendiri yang belum saya ketahui. Soalnya budaya saya memiliki banyak ciri khas yang belum saya ketahui baik itu dari makanan, pakaian dan tatacara bertingkah laku.”
Sebagai Ketua OSIS Rizky berpesan“Untuk teman-teman jangan lupa melestarikan dan memperkenalkan budaya kita sampai keluar Indonesia agar semua orang tahu bahwa budaya kita itu sangat indah dan tidak kalah dengan budaya luar.” Acara Gawe Beleq Pesajiq Tembolak Abang SPENEL ini menjadi simbol kebanggaan atas budaya lokal yang diwariskan, sekaligus momentum bagi peserta didik untuk lebih mendalami dan mencintai kekayaan budaya yang ada. Melalui integrasi kegiatan seperti ini, SMPN 1 Aikmel berkomitmen untuk terus memperkuat karakter generasi muda yang mencintai dan melestarikan budaya bangsa. (Red.Tim Jurnalis SPENEL)
Kahar Muzakkir Thursday, January 30, 2025 CB Blogger IndonesiaGAWE BELEQ PESAJIQ TEMBOLAQ ABANG SPENEL
Karnaval Tembolak abang Spenel |
Sabtu, 31 Agustus 2024, menjadi momen istimewa di SMPN 1 Aikmel ketika sekolah ini menggelar Kegiatan Gelar Karya P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) bertema Kearifan Lokal yangmengangkat topik "Gawe Beleq Pesajiq Tembolaq Abang SPENEL." Acara yang terintegrasi dengan mata pelajaran IPS ini, memperkenalkan kearifan budaya lokal kepada para peserta didik sekaligus memperdalam pemahaman mereka terhadap adat istiadat Sasak yang telah diwariskan turun-temurun. Peserta didik diajak memahami tata krama dan tradisi adat seperti mesilaq, bekereng londong, nyiapang dulang, serta ngandangin. Kegiatan ini menjadi wujud nyata untuk menolak lupa bahwa kita semua berasal dari desa atau daerah yang memilik kekayaan budaya tak ternilai. Para siswa tampak antusias saat melaksanakan dan merasakan langsung berbagai prosesi adat yang terstruktur rapi dalam rangkaian acara tersebut.
Acara ini diikuti oleh siswa kelas IX dengan rangkaian kegiatan dimulai dengan para siswa perempuan yang menyiapkan dulang atau wadah yang berisi jajanan tradisional khas Lombok, khususnya dari Kecamatan Aikmel. Setelah semua siap, para siswa berbaris mengikuti karnaval yang membawa dulang pesajiq menuju musholla sekolah, yang menjadi tempat Utama berlangsungnya acara. Jalur karnaval dimulai dari kelas menuju jalan raya depan sekolah, kemudian menuju panggung upacara, hingga akhirnya sampai di musholla untuk disajikan pada prosesi ngandangin hidangan yang akan dinikmati oleh para tamu undangan.
Pada bagian karnaval, siswa perempuan mengenakan pakaian adat Sasak yaitu bekereng londong , sembari ngeson dulang , atau membawa dulang di atas kepala mereka. Di sisi lain, siswa laki-laki bertugas menjalankan prosesi mesilaq yakni mempersilakan tamu undangan untuk menghadiri acara secara adat. Setelah seluruh tamu berkumpul, acara dilanjutkan dengan zikiran dait bedo’a bersama, memohon kelancaran dan keberkahan dalam acara ini.
Abdul Kahar Muzakkir, S.Pd.(Kepala SMPN 1 Aikmel) |
Bapak Abdul Kahar Muzakkir, S.Pd, selaku Kepala SMPN 1 Aikmel, sangat mengapresiasi pelaksanaan acara ini. "Kegiatan Gawe Beleq Pesajiq Tembolak Abang ini sangat positif dan perlu dilaksanakan secara berkesinambungan.
Saya sangat bersyukur, bapak Ibu Guru dan Siswa sudah menginisiasi kegiatan ini, sebab kegiatan ini begitu sangat penting kaitannya dengan pelestarian budaya dan kearifan lokal kita. Banyak dari generasi muda saat ini yang tidak mengetahui atau tidak mengenal budaya masyarakatnya karena pengaruh dari arus informasi yang begitu deras dari luar.”
Selaku kepala sekolah Beliau juga menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi tinggi terhadap semua pihak yang berkontribusi dalam kegiatan ini, teutama Bapak Ibu guru dan siswanya. Kegiatan ini bukan hanya sebatas seremoni, tapi juga menjadi media pembelajaran bagi siswa tentang pentingnya melestarikan budaya lokal. Sebagai generasi penerus,siswa harus sadar dan bangga akan identitas budaya yang dimiliki. Acara ini sukses menyatukan tradisi dengan pembelajaran dan berharap semangat ini terus berkembang dikalangan peserta didik, “ Semoga kegiatan ini mempunyai dampak yang bagus dan luas terutama terhadap pembentukan karakter Profil Pelajar Pancasila di kalangan siswa. Begitu juga nilai-nilai yang terkandung pada kearifan lokal bisa tertanam pada siswa kita.” pungkasnya penuh semangat.
Hj. Muslimah, S.Pd. (Koordinator Kegiatan) |
Hj. Muslimah, S.Pd, selaku koordinator kegiatan dan guru IPS, juga turut memberikan pandangannya. " Acara ini terinspirasi dari bagaimana Masyarakat kita di Aikmel Ketika begawe. Masyarakat menyuguhkan kepada tamu-tamunya makanan dengan menggunakan dulang yang berwadahkan nare dan ditutup dengan tembolaq abang. Berdasarkan hal tersebut Kami selaku guru mata Pelajaran IPS berinisiatif untuk menyelenggarakan acara ini karena kami pun menyadari kalau budaya ini tidak dilestarikan maka akan tergerus oleh arus perubahan zaman. Apalagi di era globalisasi semua makanan siap saji, bisa catering. Di samping itu karena tradisi ini memiliki nilai pilosofis yang sangat dalam, sehingga kami ingin supaya anak-anak di SPENEL ini mengetahui budaya atau tradisi Masyarakat kita sebenarnya yang sudah dilakukan secara turun-temurun dari nenek moyang kita.”
Ditanyai mengenai tujuan pelaksanaan kegiatan ini, beliau mengatakan bahwa tujuannya adalah supaya para siswa SPENEEL mengetahui lebih mendalam dan semakin mencintai tradisi-tradisi positif yang dilakukan oleh nenek moyangnya. Siswa juga dapat memiliki jiwa gotong royong dan jiwa sosial yang tinggi. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia melalui rangkaian acara zikiran dan mesilaq sebelum mulai ngandangin dulang.”
“Dengan acara ini pula, siswa mendapatkan pengalaman langsung dalam memahami nilai-nilai budaya Sasak. Proses pelaksanaan adat mulai dari mesilaq, bekereng londong,hingga ngandangin, mengajarkan mereka bagaimana tata cara berinteraksi dalam masyarakat adat, sekaligus memupuk rasa cinta dan tanggung jawab untuk melestarikannya. Saya sangat bangga melihat antusiasme mereka yang tinggi, dan saya yakin ini akan menjadi kenangan berharga bagi mereka,” ujarnya mengakhiri sesi wawancara.
Nurhidayah, S.Pd. |
Sementara itu Nurhidayah, S.Pd. mewakilli para guru saat ditemui pada sela-sela acara menyampaikan pandangannya terkait acara yang sedang berlangsung. “Pandangan saya luar biasa, di mana acara Pesajiq Tembolaq Abang SPENEL ini mengingatkan kita pada tradisi Lombok. Anak-anak ini dikenalkan dengan budaya Sasak yaitu jika nenek moyang kita begawe selalu menyajikan kepada tamu-tamunya hidangan seperti ini.”
Beliau berpesan kepada siswa supaya tetap melestarikan budaya papuq baloq (Nenek moyang), terutama bagaimana makanan-makanan tradisional asli Lombok disajikan. Sedangkan kepada rekan sejawat atau rekan guru beliau menyampaikan hendaknya kolaborasi yang telah dilakukan supaya tetap dijaga yaitu dengan menjaga kekompakan. Beliau juga mengajak semua guru untuk tetap menjaga kearifan lokal di Lombok Timur khususnya di desa Aikmel sehingga anak-anak pun antusias untuk melestarikan budaya mereka.
Rizky (Ketua OSIS SMPN 1 Aikmel periode 2023-2024) |
Di sisi lain Rizky selaku ketua OSIS SMPN 1 Aikmel menyampaikan “Acara ini sangat bagus sekali dan perlu ditingkatkan agar siswa mengetahui apa kearifan lokalyang ada di budayanya dan kearifan lokalnya dapat terjaga dan tidak tergerus zaman.
Rizky juga menyampaikan bahwa “banyak sekali kegiatan yang sangat berkesan bagi saya, pertama dapat melihat banyak kearifan lokal yang ada di budaya saya sendiri dan saya mengetahui budaya-budaya saya seperti saat mesilaq bapak kepala sekolah tadi, ngangkat dulang dan lain-lainnya. Saya sangat bersemangat sekali karena ingin mengetahui budaya saya sendiri yang belum saya ketahui. Soalnya budaya saya memiliki banyak ciri khas yang belum saya ketahui baik itu dari makanan, pakaian dan tatacara bertingkah laku.”
Sebagai Ketua OSIS Rizky berpesan“Untuk teman-teman jangan lupa melestarikan dan memperkenalkan budaya kita sampai keluar Indonesia agar semua orang tahu bahwa budaya kita itu sangat indah dan tidak kalah dengan budaya luar.” Acara Gawe Beleq Pesajiq Tembolak Abang SPENEL ini menjadi simbol kebanggaan atas budaya lokal yang diwariskan, sekaligus momentum bagi peserta didik untuk lebih mendalami dan mencintai kekayaan budaya yang ada. Melalui integrasi kegiatan seperti ini, SMPN 1 Aikmel berkomitmen untuk terus memperkuat karakter generasi muda yang mencintai dan melestarikan budaya bangsa. (Red.Tim Jurnalis SPENEL)
Postingan Terbaru
Populer Post
Arsip Blog
Artikel Pilihan
GAWE BELEQ PESAJIQ TEMBOLAQ ABANG SPENEL
Karnaval Tembolak abang Spenel Sabtu, 31 Agustus 2024, menjadi momen istimewa di SMPN 1 Aikmel ketika sekolah ini menggelar Kegiatan Gelar K...
Aku hanya guru Go-Blog yang suka berbagi informasi demi kemajuan dunia pendidikan.